Persebaya Kesulitan Deteksi Kekuatan Perseru Serui
pada tanggal
06 Maret 2019
BANDUNG, LELEMUKU.COM - Persebaya Surabaya harus susah payah mengalahkan Perseru Serui dalam laga perdana Piala Presiden 2019 fase penyisihan Grup A. Meski akhirnya menang dengan skor 3-2, klub berjuluk Bajul Ijo itu sempat ketinggalan dua gol.
Gol pertama Perseru dicetak oleh Nur Akbar pada menit ke-35. Empat menit kemudian, Delfin Rumbino menambah keunggulan Perseru menjadi 2-0.
Di babak kedua, Bajul Ijo perlahan mendominasi jalannya permainan. Hasilnya, tiga gol balasan sukses tercipta.
Gol pertama dan kedua Persebaya dicetak pemain impor mereka, Amidou Balde di menit ke-66 dan ke-82. Sedangkan Manuchekhr Dzhalilov menutup kebangkitan Persebaya lewat golnya pada menit ke-90.
Asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro mengakui dirinya kesulitan mengenali kekuatan Perseru bahkan sampai menjelang kick-off.
Hal itu disebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Bajul Ijo sulit berkembang pada awal-awal pertandingan. Mereka buta kekuatan Perseru.
"Saya tak mengenal (Perseru) karena skuat Perseru banyak berubah dibanding Piala Indonesia kemarin dan Piala Presiden saat ini. Jadi yang kami amati di rekaman video tidak sama dengan komposisi pemain yang sekarang," kata Bejo.
Sementara bek Persebaya asal Brasil, Otavio Dutra menilai gol-gol Perseru lahir atas bantuan faktor cuaca. Guyuran hujan, lanjut Dutra, menjadi penyebab dua gol yang bersarang ke gawang Persebaya pada babak pertama.
"Tim kami sudah lama tidak bertanding seperti itu (kondisi hujan), tapi itu risiko dan kami berani main ke depan. Pasti coach Bejo dan coach Djadjang (Nurdjaman) yang menonton pertandingan, pasti ada evaluasi," ujar Dutra. (PSSI)
Gol pertama Perseru dicetak oleh Nur Akbar pada menit ke-35. Empat menit kemudian, Delfin Rumbino menambah keunggulan Perseru menjadi 2-0.
Di babak kedua, Bajul Ijo perlahan mendominasi jalannya permainan. Hasilnya, tiga gol balasan sukses tercipta.
Gol pertama dan kedua Persebaya dicetak pemain impor mereka, Amidou Balde di menit ke-66 dan ke-82. Sedangkan Manuchekhr Dzhalilov menutup kebangkitan Persebaya lewat golnya pada menit ke-90.
Asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro mengakui dirinya kesulitan mengenali kekuatan Perseru bahkan sampai menjelang kick-off.
Hal itu disebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Bajul Ijo sulit berkembang pada awal-awal pertandingan. Mereka buta kekuatan Perseru.
"Saya tak mengenal (Perseru) karena skuat Perseru banyak berubah dibanding Piala Indonesia kemarin dan Piala Presiden saat ini. Jadi yang kami amati di rekaman video tidak sama dengan komposisi pemain yang sekarang," kata Bejo.
Sementara bek Persebaya asal Brasil, Otavio Dutra menilai gol-gol Perseru lahir atas bantuan faktor cuaca. Guyuran hujan, lanjut Dutra, menjadi penyebab dua gol yang bersarang ke gawang Persebaya pada babak pertama.
"Tim kami sudah lama tidak bertanding seperti itu (kondisi hujan), tapi itu risiko dan kami berani main ke depan. Pasti coach Bejo dan coach Djadjang (Nurdjaman) yang menonton pertandingan, pasti ada evaluasi," ujar Dutra. (PSSI)