Petrus Fatlolon Jawab 3 Kebutuhan Dokter di Kepulauan Tanimbar
pada tanggal
10 Maret 2019
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH menjawab tiga kebutuhan dari para dokter yang disampaikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tanimbar, diantaranya kompetensi, fasilitas penunjang dan insentif dokter yang ada di kabupaten tersebut.
“Saya ingin merespon tiga hal yang tadi disampaikan oleh Pengurus IDI Kepulauan Tanimbar Periode 2015 hingga 2018,” kata dia saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) IDI Tanimbar yang digelar di Gedung Balai Pembinaan Umat (BPU) Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) pada Kamis (7 /3).
Fatlolon mengaku bahwa dirinya sangat mendukung rencana kompetensi dokter karena hal itu sangat penting dan strategis sesuai dengan salah satu visi Pemerintah Daerah (Pemda) Tanimbar, yaitu ‘Mewujudkan masyarakat Tanimbar yang sehat’.
Ia meminta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tanimbar, dr. Juliana Chatarina Ratuanak bersama jajarannya untuk segera mengakomodir permintaan tersebut.
“Saya mempersilahkan Kadinkes bersama dengan jajarannya untuk memprogramkan. Oleh karena itu saya persilahkan untuk direncanakan, kemudian dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan di daerah ini,” akunya.
Bupati Fatlolon menuturkan terkait dengan kebutuhan fasilitas dokter seperti rumah dinas, kendaraan dinas dan fasilitas lainnya, pihaknya telah menjawab hal tersebut dengan melakukan renovasi beberapa rumah dinas dan akan ada pembangunan rumah dinas di tahun 2019 ini.
Sehingga ia kembali mengarahkan Kadinkes Juliana, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. P.P Margretti Saumlaki dan Direktur RS Fatimah untuk merencakan kebutuhan fasilitas tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Kemudian terkait insentif dokter, Fatlolon mengungkapkan akan tetap mendukung sesuai dengan Undang-Undang (UU) pengalokasian anggaran di bidang kesehatan yang telah ditetapkan sebesar 12 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan untuk saat ini anggaran di bidang kesehatan sudah mencapai target 12 persen, sehingga dirinya memastikan tidak akan terjadi pengurangan insentif dokter di tahun 2019 ini .
“Saya telah memperhatikan tiga hal tadi bersama dengan Sekda. Kami akan merencanakan agar insentif dokter secara periodik akan ditingkatkan sejalan dengan kondisi kemahalan yang terjadi di Tanimbar. Kami pun berharap para dokter terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ungkap pria yang berasal dari Desa Meyano, Kecamatan Kormomolin itu. (Laura Sobuber)
“Saya ingin merespon tiga hal yang tadi disampaikan oleh Pengurus IDI Kepulauan Tanimbar Periode 2015 hingga 2018,” kata dia saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) IDI Tanimbar yang digelar di Gedung Balai Pembinaan Umat (BPU) Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) pada Kamis (7 /3).
Fatlolon mengaku bahwa dirinya sangat mendukung rencana kompetensi dokter karena hal itu sangat penting dan strategis sesuai dengan salah satu visi Pemerintah Daerah (Pemda) Tanimbar, yaitu ‘Mewujudkan masyarakat Tanimbar yang sehat’.
Ia meminta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tanimbar, dr. Juliana Chatarina Ratuanak bersama jajarannya untuk segera mengakomodir permintaan tersebut.
“Saya mempersilahkan Kadinkes bersama dengan jajarannya untuk memprogramkan. Oleh karena itu saya persilahkan untuk direncanakan, kemudian dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan di daerah ini,” akunya.
Bupati Fatlolon menuturkan terkait dengan kebutuhan fasilitas dokter seperti rumah dinas, kendaraan dinas dan fasilitas lainnya, pihaknya telah menjawab hal tersebut dengan melakukan renovasi beberapa rumah dinas dan akan ada pembangunan rumah dinas di tahun 2019 ini.
Sehingga ia kembali mengarahkan Kadinkes Juliana, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. P.P Margretti Saumlaki dan Direktur RS Fatimah untuk merencakan kebutuhan fasilitas tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Kemudian terkait insentif dokter, Fatlolon mengungkapkan akan tetap mendukung sesuai dengan Undang-Undang (UU) pengalokasian anggaran di bidang kesehatan yang telah ditetapkan sebesar 12 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan untuk saat ini anggaran di bidang kesehatan sudah mencapai target 12 persen, sehingga dirinya memastikan tidak akan terjadi pengurangan insentif dokter di tahun 2019 ini .
“Saya telah memperhatikan tiga hal tadi bersama dengan Sekda. Kami akan merencanakan agar insentif dokter secara periodik akan ditingkatkan sejalan dengan kondisi kemahalan yang terjadi di Tanimbar. Kami pun berharap para dokter terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ungkap pria yang berasal dari Desa Meyano, Kecamatan Kormomolin itu. (Laura Sobuber)