Sebastian Kurz Ungkap Identitarian Movement Austria Terkait Brenton Tarrant
pada tanggal
27 Maret 2019
VIENNA, LELEMUKU.COM - Kanselir Austria, Sebastian Kurz menyatakan bahwa perlaku penembakan di 2 masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 50 orang dan melukai puluhan lainnya itu terkait dengan kelompok garis-kanan ekstrim di negaranya.
Ia menyatakan pada Rabu (27/03/2019) pagi dalam konferensinya mengkonfirmasi bahwa ada kaitan antara Identitarian Movement, kelompok nasionalis kulit putih dari Austria dengan Brenton Tarrant, sang pelaku penembakan asal Australia itu.
Terbukti dari adanya jaringan finansial antara pelaku dengan kelompok tersebut, ia menyatakan akan membubarkan kelompokini sehingga tidak ada lagi upaya teror yang menggunakan budaya Eropa sebagai alasan pembunuhan.
Sebelumnya Martin Sellner, ketua Identitarian Movement Austria menyatakan ia sedang diinvestigasi terkait kemungkinan donasi yang diterima dari tersangka pelaku penembakan di masjid di Christchurch.
Melalui media sosial, ia menyatakan bahwa polisi menggeledah apartemennya hari Senin dan menyita perangkat elektroniknya.
Ia mengatakan “donasi dalam jumlah sangat besar” berasal dari seseorang bernama Tarrant – ini adalah nama keluarga tersangka pelaku penembakan di Christchurch.
Sellner mengatakan ia diselidiki atas kecurigaan “membentuk atau menjadi anggota organisasi teroris,” hal yang ia bantah.
Christoph Poelzl, juru bicara bagi Kementerian Dalam Negeri Austria, Selasa (26/3) mengukuhkan bahwa badan intelijen domestik negara itu, BVT, menggeledah rumah Sellner atas permintaan jaksa di kota Graz. Ia menujukan pertanyaan selanjutnya kepada para jaksa, yang tidak dapat segera dihubungi untuk diminta berkomentar. (Albert Batlayeri/VOA)
Ia menyatakan pada Rabu (27/03/2019) pagi dalam konferensinya mengkonfirmasi bahwa ada kaitan antara Identitarian Movement, kelompok nasionalis kulit putih dari Austria dengan Brenton Tarrant, sang pelaku penembakan asal Australia itu.
Terbukti dari adanya jaringan finansial antara pelaku dengan kelompok tersebut, ia menyatakan akan membubarkan kelompokini sehingga tidak ada lagi upaya teror yang menggunakan budaya Eropa sebagai alasan pembunuhan.
Sebelumnya Martin Sellner, ketua Identitarian Movement Austria menyatakan ia sedang diinvestigasi terkait kemungkinan donasi yang diterima dari tersangka pelaku penembakan di masjid di Christchurch.
Melalui media sosial, ia menyatakan bahwa polisi menggeledah apartemennya hari Senin dan menyita perangkat elektroniknya.
Ia mengatakan “donasi dalam jumlah sangat besar” berasal dari seseorang bernama Tarrant – ini adalah nama keluarga tersangka pelaku penembakan di Christchurch.
Sellner mengatakan ia diselidiki atas kecurigaan “membentuk atau menjadi anggota organisasi teroris,” hal yang ia bantah.
Christoph Poelzl, juru bicara bagi Kementerian Dalam Negeri Austria, Selasa (26/3) mengukuhkan bahwa badan intelijen domestik negara itu, BVT, menggeledah rumah Sellner atas permintaan jaksa di kota Graz. Ia menujukan pertanyaan selanjutnya kepada para jaksa, yang tidak dapat segera dihubungi untuk diminta berkomentar. (Albert Batlayeri/VOA)