Sulsel Jadi Tuan Rumah Konferensi Nasional FKUB ke V
pada tanggal
02 Maret 2019
MAKASSAR, LELEMUKU.COM - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dipercaya sebagai tuan rumah Konferensi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) V. Kegiatan yang rencananya akan dihadiri sekitar 1500 orang dan petinggi negara, seperti Menteri Agama dan Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) akan digelar di Asrama Haji Sudiang Makassar, 1-3 Maret 2019.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, Pemprov Sulsel dibawah koordinasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melakukan rapat pemantapan H-2 jelang pembukaan acara, di kantor Kesbangpol Pemprov Sulsel, Kamis (28/2).
Rapat yang dihadiri 18 stakeholder tersebut memaparkan bagaimana agenda dan pelayanan sebagai tuan rumah kepada seluruh peserta yang hadir.
Kepala Badan Kesbangpol, Asmanto Baso Lewa yang memimpin rapat mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan baik kepada seluruh elemen yang berpartisipasi.
"Sebagai panitia, kita sudah menyusun semua agenda selama perjalanan FKUB tiga hari nanti," kata Asmanto.
Selain itu, informasi yang diperoleh, acara yang rencananya akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo, hingga kini masih tentatif. Meski begitu pihaknya tetap mempersiapkan segala sesuatunya jika orang nomor satu itu jadi hadir.
"Ada atau tidak ada pak Presiden, kita sebagai tuan rumah tetap memberikan pelayanan yang maksimal," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Koordinator Bidang Publikasi, Andi Hasdullah yang juga sebagai Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Sulsel mengaku jika pihaknya sudah menyurati seluruh kepala dinas dan vendor terkait untuk memasang alat peraga publikasi di setiap titik di kota Makassar, seperti papan bicara.
"Diskominfo yang ditunjuk sebagai bidang publikasi dan dokumentasi sudah melakukan berbagai persiapan. Pertama kita sudah bersurat kepada dinas terkait untuk membuat pemasangan baliho dan ucapan selamat datang," ujarnya.
Ia berharap, seluruh panitia dapat bekerja maksimal sesuai tugas masing-masing.
Agenda FKBU ini dinilai sangat penting dan strategis karena ada momentum pemilu dimana isu sara, hoax, ujaran kebencian kian marak menjadi pembahasan jelang Pilpres.
"Karena itu penting, dalam forum dapat menghasilkan kesepahaman yang menjunjung tinggi dan semakin mempererat toleransi antar ummat beragama dan menolak intoleransi yang bisa merusak persatuan dan kerukunan ummat. Melalui FKUB ini diharapkan mampu merekat persatuan dengan baik antar agama dalam rangka Indonesia damai, maju dan makin sejahtera," pungkas Andi Hasdullah.(DiskominfoSPSulsel)
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, Pemprov Sulsel dibawah koordinasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melakukan rapat pemantapan H-2 jelang pembukaan acara, di kantor Kesbangpol Pemprov Sulsel, Kamis (28/2).
Rapat yang dihadiri 18 stakeholder tersebut memaparkan bagaimana agenda dan pelayanan sebagai tuan rumah kepada seluruh peserta yang hadir.
Kepala Badan Kesbangpol, Asmanto Baso Lewa yang memimpin rapat mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan baik kepada seluruh elemen yang berpartisipasi.
"Sebagai panitia, kita sudah menyusun semua agenda selama perjalanan FKUB tiga hari nanti," kata Asmanto.
Selain itu, informasi yang diperoleh, acara yang rencananya akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo, hingga kini masih tentatif. Meski begitu pihaknya tetap mempersiapkan segala sesuatunya jika orang nomor satu itu jadi hadir.
"Ada atau tidak ada pak Presiden, kita sebagai tuan rumah tetap memberikan pelayanan yang maksimal," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Koordinator Bidang Publikasi, Andi Hasdullah yang juga sebagai Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Sulsel mengaku jika pihaknya sudah menyurati seluruh kepala dinas dan vendor terkait untuk memasang alat peraga publikasi di setiap titik di kota Makassar, seperti papan bicara.
"Diskominfo yang ditunjuk sebagai bidang publikasi dan dokumentasi sudah melakukan berbagai persiapan. Pertama kita sudah bersurat kepada dinas terkait untuk membuat pemasangan baliho dan ucapan selamat datang," ujarnya.
Ia berharap, seluruh panitia dapat bekerja maksimal sesuai tugas masing-masing.
Agenda FKBU ini dinilai sangat penting dan strategis karena ada momentum pemilu dimana isu sara, hoax, ujaran kebencian kian marak menjadi pembahasan jelang Pilpres.
"Karena itu penting, dalam forum dapat menghasilkan kesepahaman yang menjunjung tinggi dan semakin mempererat toleransi antar ummat beragama dan menolak intoleransi yang bisa merusak persatuan dan kerukunan ummat. Melalui FKUB ini diharapkan mampu merekat persatuan dengan baik antar agama dalam rangka Indonesia damai, maju dan makin sejahtera," pungkas Andi Hasdullah.(DiskominfoSPSulsel)