Suriah Tolak Laporan Tim Pemantau tentang Penggunaan Senjata Kimia
pada tanggal
09 Maret 2019
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Pemerintah Suriah menolak laporan kelompok pengamat senjata kimia internasional yang menemukan kemungkinan penggunaan klorin dalam serangan terhadap kota Douma yang dikuasai pemberontak tahun lalu.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah yang dirilis hari Kamis (8/3) mengatakan laporan itu ‘’penuh dengan pemalsuan fakta yang mencolok’’ dan ‘’tidak kredibel.’’
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia OPCW minggu lalu mengeluarkan laporan yang menyatakan ada ‘’alasan yang masuk akal’’ untuk percaya bahwa bahan kimia beracun yang mengandung klorin telah digunakan dalam serangan pada April 2018 lalu. Sejumlah saksi mata dan pekerja medis pada saat itu mengatakan lebih dari 40 orang tewas dalam serangan itu.
Tim inspeksi OPCW melakukan perjalanan ke Douma. Laporan mereka tidak menyebut siapa yang bersalah menggunakan bahan kimia itu.
Pernyataan pemerintah Suriah itu mengatakan penyelidikan itu “telah mengabaikan pernyataan-pernyataan dari para saksi mata yang mengalami insiden itu dan yang menggambarkan bahwa klaim senjata kimia yang digunakan di Douma merupakan permainan yang dilakukan kelompok teroris bersenjata.” (VOA)
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah yang dirilis hari Kamis (8/3) mengatakan laporan itu ‘’penuh dengan pemalsuan fakta yang mencolok’’ dan ‘’tidak kredibel.’’
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia OPCW minggu lalu mengeluarkan laporan yang menyatakan ada ‘’alasan yang masuk akal’’ untuk percaya bahwa bahan kimia beracun yang mengandung klorin telah digunakan dalam serangan pada April 2018 lalu. Sejumlah saksi mata dan pekerja medis pada saat itu mengatakan lebih dari 40 orang tewas dalam serangan itu.
Tim inspeksi OPCW melakukan perjalanan ke Douma. Laporan mereka tidak menyebut siapa yang bersalah menggunakan bahan kimia itu.
Pernyataan pemerintah Suriah itu mengatakan penyelidikan itu “telah mengabaikan pernyataan-pernyataan dari para saksi mata yang mengalami insiden itu dan yang menggambarkan bahwa klaim senjata kimia yang digunakan di Douma merupakan permainan yang dilakukan kelompok teroris bersenjata.” (VOA)