Wa Ode Amelia Nadine Hidupkan Gerakan Tidak Takut Terhadap Bully
pada tanggal
02 Maret 2019
KENDARI, LELEMUKU.COM – Gadis 22 tahun asal Muna yang mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di ajang kecantikan Pemilihan Puteri Indonesia 2019, Wa Ode Amelia Nadine ingin mengajak kaum wanita untuk menghidupkan gerakan tidak takut terhadap bully atau ancaman bahkan melawan pelecehan seksual.
Anak kelima dari tujuh bersaudara ini mengatakan dirinya focus terhadap ‘Women Empowerment’ atau ‘’Penguatan Terhadap Kaum Wanita’ yang diambil dari kisah hidupnya yang diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk masyarakat khususnya para wanita dan anak-anak agar dapat menjalankan hidup secara tangguh dan mandiri di segala kondisi.
Ia mengajak para wanita untuk Speak Up, tidak takut dan berani mengungkapkan ancaman, karena para wanita tidak sendiri dan dilindungi oleh hukum.
“Gerakan ini juga membuat wanita dan para anak kecil bisa lebih mandiri dan produktif untuk berkarya tanpa bergantung kepada orang lain agar kita para wanita tidak disepelekan dan dapat menerima hak dan derajat yang sama dengan pria,” kata Nadine saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Nadien adalah anak paling berani dalam keluarganya. Sejak Sekolah Dasar (SD), ia telah berinisiatif berjualan mainan dan saat di Sekolah Menengah Petama (SMP) Nadien pernah berjualan makanan untuk menambah uang jajan dan ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ia menjadi freelance model dan berjualan beraneka macam produk agar membantu biaya sekolah dan membantu kebutuhan keluarga.
Semasa kecil, Nadien hampir setiap hari mendapatkan bully karena dirinya selalu menjual dagangan setelah pulang dari sekolah. Gadis cantik ini kerap mendapatkan pukulan keras pada bagian kepala hingga masuk rumah sakit, dikroyok teman-teman sekolahnya dan pernah juga mendapatkan pelecehan seksual.
Setelah lulus dari SMA, Nadien bertekat kuliah di Surabaya dan mencari pekerjaan freelance untuk biaya pendidikan beserta biaya sekolah adik-adiknya di Sulawesi. Pada usia 20 tahun, ia sudah bekerja di salah satu perusahaan BUMN di bidang telekomunikasi untuk dapat membantu perekonomian keluarganya.
Ia pun mengaku dengan mengikuti ajang kecantikan paling bergengsi di Indonesia dirinya ingin menunjukkan kepada siapa saja yang telah meremehkan, membully, melakukan kekerasan terhadap dirinya bahwa dirinya sama sekali tidak lemah.
“Saya tumbuh dewasa tanpa rasa takut dan saya akan mengajak lebih banyak orang untuk tidak takut terhadap bully dan ancaman, bahkan melawan pelecehan seksual,” aku Nadien.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain Wa Ode Amelia Nadine, 38 kandidat lainnya adalah Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)
Anak kelima dari tujuh bersaudara ini mengatakan dirinya focus terhadap ‘Women Empowerment’ atau ‘’Penguatan Terhadap Kaum Wanita’ yang diambil dari kisah hidupnya yang diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk masyarakat khususnya para wanita dan anak-anak agar dapat menjalankan hidup secara tangguh dan mandiri di segala kondisi.
Ia mengajak para wanita untuk Speak Up, tidak takut dan berani mengungkapkan ancaman, karena para wanita tidak sendiri dan dilindungi oleh hukum.
“Gerakan ini juga membuat wanita dan para anak kecil bisa lebih mandiri dan produktif untuk berkarya tanpa bergantung kepada orang lain agar kita para wanita tidak disepelekan dan dapat menerima hak dan derajat yang sama dengan pria,” kata Nadine saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Nadien adalah anak paling berani dalam keluarganya. Sejak Sekolah Dasar (SD), ia telah berinisiatif berjualan mainan dan saat di Sekolah Menengah Petama (SMP) Nadien pernah berjualan makanan untuk menambah uang jajan dan ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ia menjadi freelance model dan berjualan beraneka macam produk agar membantu biaya sekolah dan membantu kebutuhan keluarga.
Semasa kecil, Nadien hampir setiap hari mendapatkan bully karena dirinya selalu menjual dagangan setelah pulang dari sekolah. Gadis cantik ini kerap mendapatkan pukulan keras pada bagian kepala hingga masuk rumah sakit, dikroyok teman-teman sekolahnya dan pernah juga mendapatkan pelecehan seksual.
Setelah lulus dari SMA, Nadien bertekat kuliah di Surabaya dan mencari pekerjaan freelance untuk biaya pendidikan beserta biaya sekolah adik-adiknya di Sulawesi. Pada usia 20 tahun, ia sudah bekerja di salah satu perusahaan BUMN di bidang telekomunikasi untuk dapat membantu perekonomian keluarganya.
Ia pun mengaku dengan mengikuti ajang kecantikan paling bergengsi di Indonesia dirinya ingin menunjukkan kepada siapa saja yang telah meremehkan, membully, melakukan kekerasan terhadap dirinya bahwa dirinya sama sekali tidak lemah.
“Saya tumbuh dewasa tanpa rasa takut dan saya akan mengajak lebih banyak orang untuk tidak takut terhadap bully dan ancaman, bahkan melawan pelecehan seksual,” aku Nadien.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain Wa Ode Amelia Nadine, 38 kandidat lainnya adalah Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)