10,000 WNI Berikan Suara pada Pemilu 2019 di Den Haag, Belanda
pada tanggal
14 April 2019
DEN HAAG, LELEMUKU.COM - Suhu dingin yang mencapai enam derajat Celsius tidak menyurutkan lebih dari 10 ribu warga negara Indonesia di The Den Haag, Belanda, untuk memberikan suara hari Sabtu (13/4).
“Perkiraan ada tujuh ribu warga, tapi bisa jadi lebih karena hingga jam lima sore ini antrian masih panjang dan belum semua memberikan suara di TPS. Mungkin sampai sepuluh ribu,” ujar Lucky Lumingkewas, warga Indonesia yang menetap di Den Haag.
Diwawancarai melalui telpon, Lucky mengatakan sangat gembira bisa ikut mencoblos. “Pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan lancar dan saya sangat bersukacita walaupun cuaca sangat dingin karena saya percaya atas sistem demokrasi yang menjamin terpilihnya pemimpin terbaik yang akan bekerja keras mewujudkan harapan yang ada,” ujar Lucky.
Untuk memperlancar pemberian suara, ada lima TPS yang dibangun di KBRI di Wassenaar, Den Haag, Belanda; dan sejumlah petugas ditempatkan sejak pagi. Beberapa tempat makan dan minum juga didirikan supaya warga dapat menghangatkan tubuh sejenak dengan minuman hangat, di tengah antrian panjang.
“Banyak pemilih yang sadar pentingnya berpartisipasi. Walaupun harus berdiri hingga tiga jam namun kami percaya ini akan berpengaruh atas nasib perjalanan bangsa Indonesia ke depan,” ujar Lucky, ayah tiga anak yang kini bekerja di Amsterdam. (VOA)
“Perkiraan ada tujuh ribu warga, tapi bisa jadi lebih karena hingga jam lima sore ini antrian masih panjang dan belum semua memberikan suara di TPS. Mungkin sampai sepuluh ribu,” ujar Lucky Lumingkewas, warga Indonesia yang menetap di Den Haag.
Diwawancarai melalui telpon, Lucky mengatakan sangat gembira bisa ikut mencoblos. “Pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan lancar dan saya sangat bersukacita walaupun cuaca sangat dingin karena saya percaya atas sistem demokrasi yang menjamin terpilihnya pemimpin terbaik yang akan bekerja keras mewujudkan harapan yang ada,” ujar Lucky.
Untuk memperlancar pemberian suara, ada lima TPS yang dibangun di KBRI di Wassenaar, Den Haag, Belanda; dan sejumlah petugas ditempatkan sejak pagi. Beberapa tempat makan dan minum juga didirikan supaya warga dapat menghangatkan tubuh sejenak dengan minuman hangat, di tengah antrian panjang.
“Banyak pemilih yang sadar pentingnya berpartisipasi. Walaupun harus berdiri hingga tiga jam namun kami percaya ini akan berpengaruh atas nasib perjalanan bangsa Indonesia ke depan,” ujar Lucky, ayah tiga anak yang kini bekerja di Amsterdam. (VOA)