AS Pejabat AS Percaya Pembeli Minyak Iran Akan Temukan Alternatif
pada tanggal
26 April 2019
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Para pejabat Amerika menyatakan percaya bahwa negara-negara yang sebelumnya mendapat pengecualian sementara yang memungkinkan mereka mengimpor minyak Iran akan menemukan alternatif, begitu pengecualian itu berakhir pekan depan.
Berbicara kepada wartawan, para pejabat itu menyebut China, pembeli minyak terbesar Iran, akan mampu memenuhi kebutuhan minyaknya dari tempat lain.
China telah mengkritik keputusan Amerika, dengan mengatakan bisnis China dengan perusahaan-perusahaan Iran bersifat transparan dan legal.
Presiden Amerika Donald Trump memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran tahun lalu setelah ia meninggalkan perjanjian internasional tahun 2015 yang memberi Iran kelonggaran sanksi-sanksi sebagai imbalan atas pembatasan terhadap aktivitas nuklirnya.
Sanksi-sanksi tersebut dimaksudkan untuk menekan Teheran agar mengubah apa yang disebut pemerintah Amerika sebagai “aktivitas buruk” Iran. Sejauh ini pemerintahan Trump menyatakan langkah tersebut telah menghilangkan 10 miliar dolar pendapatan Iran dari minyak.
Amerika Serikat memberikan pengecualian kepada delapan negara, sewaktu sanksi-sanksi diberlakukan kembali pada November lalu. Pengecualian itu diberikan untuk sementara waktu kepada para pembeli terbesar minyak Iran, yaitu China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia dan Yunani. Sejak sanksi-sanksi diberlakukan kembali, Italia, Yunani dan Taiwan telah berhenti mengimpor minyak dari Iran. (VOA)
Berbicara kepada wartawan, para pejabat itu menyebut China, pembeli minyak terbesar Iran, akan mampu memenuhi kebutuhan minyaknya dari tempat lain.
China telah mengkritik keputusan Amerika, dengan mengatakan bisnis China dengan perusahaan-perusahaan Iran bersifat transparan dan legal.
Presiden Amerika Donald Trump memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran tahun lalu setelah ia meninggalkan perjanjian internasional tahun 2015 yang memberi Iran kelonggaran sanksi-sanksi sebagai imbalan atas pembatasan terhadap aktivitas nuklirnya.
Sanksi-sanksi tersebut dimaksudkan untuk menekan Teheran agar mengubah apa yang disebut pemerintah Amerika sebagai “aktivitas buruk” Iran. Sejauh ini pemerintahan Trump menyatakan langkah tersebut telah menghilangkan 10 miliar dolar pendapatan Iran dari minyak.
Amerika Serikat memberikan pengecualian kepada delapan negara, sewaktu sanksi-sanksi diberlakukan kembali pada November lalu. Pengecualian itu diberikan untuk sementara waktu kepada para pembeli terbesar minyak Iran, yaitu China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia dan Yunani. Sejak sanksi-sanksi diberlakukan kembali, Italia, Yunani dan Taiwan telah berhenti mengimpor minyak dari Iran. (VOA)