Bantuan Kemanusiaan Pertama dari Palang Merah Internasional Tiba di Venezuela
pada tanggal
17 April 2019
CARACAS, LELEMUKU.COM - Pengiriman pertama bantuan kemanusiaan dari Palang Merah tiba di Venezuela hari Selasa (16/04/2019), mengantarkan obat-obatan dan perlengkapan bagi pasien-pasien yang membutuhkan di negara yang presidennya telah lama membantah adanya krisis kemanusiaan.
Para pekerja mengenakan rompi biru, membantu mengangkat kotak-kotak dengan lambang Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit ke dalam truk-truk, sementara sejumlah pemimpin dalam organisasi itu meminta para pejabat untuk menjaga bantuan itu dari sengketa politik negara.
“Bantuan ini akan dibagikan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar gerakan kami, terutama kenetralan, tidak memihak dan bebas,'' kata Mario Villarroel, presiden Palang Merah Venezuela.”Jangan biarkan politisasi atas pencapaian besar ini”
Pengiriman bantuan kemanusiaan internasional telah menjadi titik pusat dalam perebutan kekuasaan Venezuela, sekarang pada bulan ketiga setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara. Baik pihak oposisi maupun pemerintah telah dituduh mempolitisasi krisis negara, yang menurut kelompok HAM terus merenggut nyawa, karena rumah sakit berjuang untuk memberi perawatan dasar.
Guaido telah menggalang komunitas internasional dan mengumpulkan beberapa ratus ton bantuan, terutama dari Amerika Serikat, di perbatasan Kolombia. Namun Presiden Nicolas Maduro sebelumnya menolak untuk mengijinkan bantuan itu masuk. Pada bulan Februari, pasukan keamanan negara menutup jembatan perbatasan dan menekan para pemimpin oposisi yang berupaya mengantarkan bantuan. (VOA)
Para pekerja mengenakan rompi biru, membantu mengangkat kotak-kotak dengan lambang Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit ke dalam truk-truk, sementara sejumlah pemimpin dalam organisasi itu meminta para pejabat untuk menjaga bantuan itu dari sengketa politik negara.
“Bantuan ini akan dibagikan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar gerakan kami, terutama kenetralan, tidak memihak dan bebas,'' kata Mario Villarroel, presiden Palang Merah Venezuela.”Jangan biarkan politisasi atas pencapaian besar ini”
Pengiriman bantuan kemanusiaan internasional telah menjadi titik pusat dalam perebutan kekuasaan Venezuela, sekarang pada bulan ketiga setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara. Baik pihak oposisi maupun pemerintah telah dituduh mempolitisasi krisis negara, yang menurut kelompok HAM terus merenggut nyawa, karena rumah sakit berjuang untuk memberi perawatan dasar.
Guaido telah menggalang komunitas internasional dan mengumpulkan beberapa ratus ton bantuan, terutama dari Amerika Serikat, di perbatasan Kolombia. Namun Presiden Nicolas Maduro sebelumnya menolak untuk mengijinkan bantuan itu masuk. Pada bulan Februari, pasukan keamanan negara menutup jembatan perbatasan dan menekan para pemimpin oposisi yang berupaya mengantarkan bantuan. (VOA)