Dua Hari Jelang Masa Tenang, Bawaslu Gelar Apel Siaga Patroli Pengawasan
pada tanggal
14 April 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI dalam dua hari jelang masa tenang menggelar apel siaga patroli pengawasan, di Taman Lapangan Banteng Jakarta Pusat, Jumat (12/04/2019). Apel siaga juga dilakukan Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Apel siaga ini dipimpin Ketua Bawaslu RI Abhan, dalam pidatonya dia menegaskan, patroli pengawasan dimasa tenang ialah cara Bawaslu mecegah, menekan, dan menolak terjadinya politik uang, dan pelanggaran lainnya seperti propaganda isu SARA. Untuk itu, semua jajaran pengawas Pemilu seluruh Indonesia harus turun melakukan patroli pengawasan.
“Masa tenang ini fase krusial dalam pelaksanaan Pemilu, dan harus dijaga dengan sebaik-baiknya, tentu Bawaslu harus hadir difase-fase seperti ini untuk mencegah semua bentuk pelanggaran terutama politik uang,” kata Abhan.
Menurut Abhan, berdasarkan pengalaman dalam mengawal Pilkada maupun Pemilu, masa tenang cenderung diwarnai praktik-praktik kecurangan, dari mulai politik uang, isu SARA, penyebaran berita bohong, bahkan saling menjatuhkan diantara peserta pemilu.
Pemilu adalah proses demokrasi yang patut dilaksanakan dengan penuh sukacita dan damai. Atas dasar tersebut, Abhan mengajak semua pihak terutama peserta Pemilu untuk berkompetisi secara sehat, wabil khusus masa tenang yang harus dilewati tanpa dinodai oleh pelanggaran.
“Masa tenang ini kan masa dimana pemilih rehat sejenak untuk memikirkan siapa calon yang akan dipilihnya sesuai pertimbangan visi, misi, dan program yang ditawarkan. Jadi, janganlah dinodai oleh pelanggaran,” ujar Abhan.
Diakhir pidatonya, Abhan menyampaikan, selain bertujuan membunyikan alarm atas kesiapan pengawas dalam melakukan pencegahan, gerakan patroli pengawasan ini dapat dimaknai sebagai gerakan etik dan moral yang berbasis pada keyakinan Bawaslu bahwa, Indonesia sanggup mendemonstrasikan suatu keunggulan demokrasi pada basis karakter sejati anak bangsa yang beradab, kekeluargaan, dan menghargai setiap perbedaan.
Kemudian, patroli pengawasan juga momentum semua pihak termasuk Bawaslu untuk mengedukasi masyarakat dalam proses Pemilu yang baik, dengan mendorong mereka (masyarakat) untuk ikut terlibat mencegah dan menolak politik uang.
Hadir dalam apel siaga patroli pengawasan masa tenang, Ketua dan Anggota , dan Sekretaris Jenderal Bawaslu RI, Ketua KPU RI, Wakil Ketua KPK, Dirjen Dukcapil, perwakilan KASN, TNI, Polri, Kemenko Polhukam, dan Partai Politik. (BawasluRI)
Apel siaga ini dipimpin Ketua Bawaslu RI Abhan, dalam pidatonya dia menegaskan, patroli pengawasan dimasa tenang ialah cara Bawaslu mecegah, menekan, dan menolak terjadinya politik uang, dan pelanggaran lainnya seperti propaganda isu SARA. Untuk itu, semua jajaran pengawas Pemilu seluruh Indonesia harus turun melakukan patroli pengawasan.
“Masa tenang ini fase krusial dalam pelaksanaan Pemilu, dan harus dijaga dengan sebaik-baiknya, tentu Bawaslu harus hadir difase-fase seperti ini untuk mencegah semua bentuk pelanggaran terutama politik uang,” kata Abhan.
Menurut Abhan, berdasarkan pengalaman dalam mengawal Pilkada maupun Pemilu, masa tenang cenderung diwarnai praktik-praktik kecurangan, dari mulai politik uang, isu SARA, penyebaran berita bohong, bahkan saling menjatuhkan diantara peserta pemilu.
Pemilu adalah proses demokrasi yang patut dilaksanakan dengan penuh sukacita dan damai. Atas dasar tersebut, Abhan mengajak semua pihak terutama peserta Pemilu untuk berkompetisi secara sehat, wabil khusus masa tenang yang harus dilewati tanpa dinodai oleh pelanggaran.
“Masa tenang ini kan masa dimana pemilih rehat sejenak untuk memikirkan siapa calon yang akan dipilihnya sesuai pertimbangan visi, misi, dan program yang ditawarkan. Jadi, janganlah dinodai oleh pelanggaran,” ujar Abhan.
Diakhir pidatonya, Abhan menyampaikan, selain bertujuan membunyikan alarm atas kesiapan pengawas dalam melakukan pencegahan, gerakan patroli pengawasan ini dapat dimaknai sebagai gerakan etik dan moral yang berbasis pada keyakinan Bawaslu bahwa, Indonesia sanggup mendemonstrasikan suatu keunggulan demokrasi pada basis karakter sejati anak bangsa yang beradab, kekeluargaan, dan menghargai setiap perbedaan.
Kemudian, patroli pengawasan juga momentum semua pihak termasuk Bawaslu untuk mengedukasi masyarakat dalam proses Pemilu yang baik, dengan mendorong mereka (masyarakat) untuk ikut terlibat mencegah dan menolak politik uang.
Hadir dalam apel siaga patroli pengawasan masa tenang, Ketua dan Anggota , dan Sekretaris Jenderal Bawaslu RI, Ketua KPU RI, Wakil Ketua KPK, Dirjen Dukcapil, perwakilan KASN, TNI, Polri, Kemenko Polhukam, dan Partai Politik. (BawasluRI)