Korea Utara Tak Mau Amerika Serikat Terlibat Lagi dalam Perundingan Nuklir
pada tanggal
20 April 2019
PYONGYANG, LELEMUKU.COM - Pemerintah Korea Utara meminta agar Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo tidak lagi ambil bagian dalam pembicaraan lebih jauh apapun yang melibatkan program senjata nuklir negara itu.
Kwon Jong Gun, pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, mengatakan, Pyongyang menghendaki seseorang yang “lebih berhati-hati dan matang dalam berkomunikasi,” sebut laporan yang dilansir kantor berita resmi KCNA.
Ketika ditanya mengenai perkembangan tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, “Amerika Serikat masih siap untuk berdialog dengan Korea Utara dalam perundingan yang konstruktif.”
Hari Rabu (17/4), Korea Utara mengumumkan negara itu telah menguji coba sebuah “senjata rudal taktis baru,” suatu unjuk kemampuan militer terbaru Pyongyang.
KCNA menyatakan Kim Jong Un mengawasi dan memandu uji coba hari Rabu itu, menyebutnya sebagai operasi yang sangat penting.
KCNA tidak merinci jenis senjata yang diuji coba, tetapi istilah “taktis” menyiratkan bahwa itu bukanlah misil balistik.
Namun demikian, uji coba itu bisa dianggap sebagai peringatan bagi Amerika Serikat, di tengah-tengah kebuntuan dalam pembicaraan mengenai program nuklir Korea Utara. (VOA)
Kwon Jong Gun, pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, mengatakan, Pyongyang menghendaki seseorang yang “lebih berhati-hati dan matang dalam berkomunikasi,” sebut laporan yang dilansir kantor berita resmi KCNA.
Ketika ditanya mengenai perkembangan tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, “Amerika Serikat masih siap untuk berdialog dengan Korea Utara dalam perundingan yang konstruktif.”
Hari Rabu (17/4), Korea Utara mengumumkan negara itu telah menguji coba sebuah “senjata rudal taktis baru,” suatu unjuk kemampuan militer terbaru Pyongyang.
KCNA menyatakan Kim Jong Un mengawasi dan memandu uji coba hari Rabu itu, menyebutnya sebagai operasi yang sangat penting.
KCNA tidak merinci jenis senjata yang diuji coba, tetapi istilah “taktis” menyiratkan bahwa itu bukanlah misil balistik.
Namun demikian, uji coba itu bisa dianggap sebagai peringatan bagi Amerika Serikat, di tengah-tengah kebuntuan dalam pembicaraan mengenai program nuklir Korea Utara. (VOA)