Murad Ismail akan Moratorium Semua Investor di Kepulauan Maluku
pada tanggal
26 April 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Drs. H Murad Ismail menyatakan ia dan Wakil Gubernur (Wagub) Drs. Barnabas Nathaniel Orno akan melakukan memoratorium investasi di daerahnya pada awal masa jabatannya. Hal ini dilakukan dilakukan untuk membenahi sektor yang ia nilai bermasalah saat ini diantaranya pertambangan, perikanan dan kehutanan.
"Kini kita akan moratorium semua investor yang ada di Maluku. Kita liat lagi apakah, pertama kira-kira dia berguna untuk masyarakat disana; kedua apakah dia berguna untuk provinsi dan kabupaten yang ada disitu," ujar usai dilantik sebagai Gubernur Maluku di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (24/04/2019).
Dikatakan moratorium atau penghentian sementara operasional perusahaan di provinsi tersebut dilakukan agar kekayaan sumber daya alam (SDA) Maluku yang selama ini sudah dikeruk dan tidak memberikan manfaat kepada warga setempat agar dapat dihentikan.
"Tidak adanya investor yang masuk secara terbuka. Memang banyak sekali investor yang ada di Maluku tapi semua dibawah tangan dan tertutup. Karena kalau dia ambil semua kekayaan alam kita. Kita dapat apa," ujar dia.
Dikatakan dengan melakukan penundaan investasi, Murad bersama Orno akan membenahi sistem perizinan sehingga investasi yang masuk lebih transparan sehingga investasi dapat berguna bagi masyarakat dan daerah.
"Ini yang harus saya buka, dan begitu saya dengan Pak Orno dilantik, semua investor yang terkait masalah pertambangan atau apapun itu, kita akan bikin terbuka atau transparan," tekan dia.
Gubernur Murad juga menegaskan menyejahterahkan warga Maluku adalah tugas besarnya kini sehingga tingginya angka kemiskinan di Maluku semakin ditekan, dan masyarakat dapat hidup nyaman dengan dukungan dari pemerintah.
"Tugas kepala daerah hanya dua. Pertama, bagaimana dia bisa menuntaskan kemiskinan. Kedua apakah dia bisa mensejahterahkan masyarakatnya. Apakah dia bisa menjaga dan mempertahankan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan oleh generasi sekarang dan yang akan datang. Itu tujuan mulia kita, itu mimpi-mimpi kami berdua sebab tujuan kami agar bagaimana Maluku nanti bisa sejajar dengan provinsi-provinsi lain," tegas Murad..
Ia pun menjanjikan akan membangun dermaga besar di 2 kota dan 9 kabupaten di Provinsi Maluku, agar harga-harga barang dari Maluku lebih kompetitif. Selain itu, pembangunan dermaga diharapkan mampu membuat harga-harga kebutuhan pokok untuk masyarakat Maluku bisa lebih terjangkau, seperti bahan bakar minyak (BBM) misalnya.
"Saat ini, harga bahan bakar minyak (BBM) di Maluku jauh lebih mahal ketimbang di Papua. Minimal sebelas kabupaten kota di Maluku punya dermaga besar," kata Murad.
Lebih lanjut, Murad berjanji akan menjaga dan mempertahankan SDA di Maluku agar dapat dimanfaatkan generasi mendatang. Dia juga berjanji mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan.
Murad dan Barnabas baru saja dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku untuk masa jabatan 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo. Prosesi pelantikan Murad-Barnabas dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/2) siang.
Eks Komandan Korps Brimob itu bersama Barnabas menggantikan Said Assagaff-Zeth Sahuburua yang masa jabatannya telah berakhir. Murad-Barnabas sebelumnya telah memenangkan Pilkada 2018 melawan dua pasangan lainnya, Said Assagaff-Anderias Rentanubun dan Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath.
Pada Pilkada 2018, Murad-Barnabas memperoleh 328.982 suara. Sementara Said-Anderias meraih 251.036 suara. Posisi bontot ditempati oleh Herman - Abdullah dengan perolehan 225.636 suara. (Albert Batlayeri)
"Kini kita akan moratorium semua investor yang ada di Maluku. Kita liat lagi apakah, pertama kira-kira dia berguna untuk masyarakat disana; kedua apakah dia berguna untuk provinsi dan kabupaten yang ada disitu," ujar usai dilantik sebagai Gubernur Maluku di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (24/04/2019).
Dikatakan moratorium atau penghentian sementara operasional perusahaan di provinsi tersebut dilakukan agar kekayaan sumber daya alam (SDA) Maluku yang selama ini sudah dikeruk dan tidak memberikan manfaat kepada warga setempat agar dapat dihentikan.
"Tidak adanya investor yang masuk secara terbuka. Memang banyak sekali investor yang ada di Maluku tapi semua dibawah tangan dan tertutup. Karena kalau dia ambil semua kekayaan alam kita. Kita dapat apa," ujar dia.
Dikatakan dengan melakukan penundaan investasi, Murad bersama Orno akan membenahi sistem perizinan sehingga investasi yang masuk lebih transparan sehingga investasi dapat berguna bagi masyarakat dan daerah.
"Ini yang harus saya buka, dan begitu saya dengan Pak Orno dilantik, semua investor yang terkait masalah pertambangan atau apapun itu, kita akan bikin terbuka atau transparan," tekan dia.
Gubernur Murad juga menegaskan menyejahterahkan warga Maluku adalah tugas besarnya kini sehingga tingginya angka kemiskinan di Maluku semakin ditekan, dan masyarakat dapat hidup nyaman dengan dukungan dari pemerintah.
"Tugas kepala daerah hanya dua. Pertama, bagaimana dia bisa menuntaskan kemiskinan. Kedua apakah dia bisa mensejahterahkan masyarakatnya. Apakah dia bisa menjaga dan mempertahankan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan oleh generasi sekarang dan yang akan datang. Itu tujuan mulia kita, itu mimpi-mimpi kami berdua sebab tujuan kami agar bagaimana Maluku nanti bisa sejajar dengan provinsi-provinsi lain," tegas Murad..
Ia pun menjanjikan akan membangun dermaga besar di 2 kota dan 9 kabupaten di Provinsi Maluku, agar harga-harga barang dari Maluku lebih kompetitif. Selain itu, pembangunan dermaga diharapkan mampu membuat harga-harga kebutuhan pokok untuk masyarakat Maluku bisa lebih terjangkau, seperti bahan bakar minyak (BBM) misalnya.
"Saat ini, harga bahan bakar minyak (BBM) di Maluku jauh lebih mahal ketimbang di Papua. Minimal sebelas kabupaten kota di Maluku punya dermaga besar," kata Murad.
Lebih lanjut, Murad berjanji akan menjaga dan mempertahankan SDA di Maluku agar dapat dimanfaatkan generasi mendatang. Dia juga berjanji mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan.
Murad dan Barnabas baru saja dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku untuk masa jabatan 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo. Prosesi pelantikan Murad-Barnabas dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/2) siang.
Eks Komandan Korps Brimob itu bersama Barnabas menggantikan Said Assagaff-Zeth Sahuburua yang masa jabatannya telah berakhir. Murad-Barnabas sebelumnya telah memenangkan Pilkada 2018 melawan dua pasangan lainnya, Said Assagaff-Anderias Rentanubun dan Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath.
Pada Pilkada 2018, Murad-Barnabas memperoleh 328.982 suara. Sementara Said-Anderias meraih 251.036 suara. Posisi bontot ditempati oleh Herman - Abdullah dengan perolehan 225.636 suara. (Albert Batlayeri)