Murad Ismail dan Barnabas Nathaniel Orno Resmi Pimpin Maluku Periode 2019-2024
pada tanggal
24 April 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Masa Jabatan 2019 – 2024, Irjen Pol (Purn) Drs. H Murad Ismail dan Drs. Barnabas Nathaniel Orno di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Rabu (24/04/2019).
Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Republik Indonesia Nomor 189/P Tahun 2018 tanggal 28 September 2018 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024.
Sebelum diambil sumpah, petikan Surat Keputusan Presiden diserahkan terlebih dahulu oleh Presiden Joko Widodo kepada calon gubernur dan wakil gubernur di Ruang Kredensial Istana Merdeka.
Setelahnya, Presiden dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama calon gubernur dan wakil gubernur yang akan dilantik menjalani prosesi kirab dengan berjalan kaki menuju tempat pelantikan di Istana Negara. Prosesi ini diiringi oleh pasukan kehormatan Paspampres selama berjalan menuju lokasi pelantikan.
Setibanya di Istana Negara, Murad dan Orno diambil sumpah janji jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.
“Terlebih dahulu saya akan bertanya kepada Saudara-saudara. Bersediakah Saudara-saudara mengucapkan sumpah janji menurut agama masing-masing?” ujar Presiden yang kemudian dijawab bersedia secara serentak oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
Presiden Jokowi kemudian meminta Gubernur dan Wakil Gubernur mengikuti dan mengulang sumpah, “Bahwa saya, akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur, sebagai Wakil Gubernur, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa.”
Acara pelantikan tersebut kemudian diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo untuk kemudian diikuti oleh tamu undangan yang hadir.
Turut hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Para pejabat di Provinsi Maluku termasuk Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon.
Murad Ismail dan Barnabas Orno dengan jargonnya Baileo ini rencananya akan dilantik pada 11 Maret 2019. Namun, oleh Presiden Jokowi ditunda ke tanggal 13 Maret 2019. Akibat kesibukan saat kampanye, Presiden Jokowi kemudian menunda pelantikan ke tanggal 18 Maret 2019 dan berujung pada penundaan setelah pemilu serentak tanggal 17 April 2019 dilaksanakan. Sebab konsentrasi semua pihak sedang fokus untuk menyukseskan Pemilu 2019.
Polisi Maluku Berprestasi
Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Drs. Murad Ismail merupakan mantan Jenderal Bintang Dua yang karier terakhirnya sebagai polisi berakhir dengan gemilang dengan menjadi Kepala Korps (Kakor) Brimob Polri, pasukan elit Polri.
Ia lahir dari keluarga sederhana di Waihaong, KotaAmbon pada 11 September 1961. Ia menempuh pendidikan SD pada tahun 1974, SMP pada tahun 1977 dan SMA pada tahun 1981 di Ambon. Lulus SMA, ia langsung masuk Akademi Kepolisian Republik Indonesia (Akpol) dan lulus pada tahun 1985.
Lulus Akpol, Murad yang berpangkat inspektur dua (Ipda) ditugaskan ke Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai Komandan Peleton (Danton) KIE 5153 Polda Sulteng pada 3 November 1985.
Jabatannya di Suteng berjalan mulus pada 7 April 1988, ia menjadi Kasubden Hartib, kemudian menjadi Kasubden IDIK dan Kasubag Binops Reserse pada Polda Sulteng.
Pada 16 Februari 1990, Murad dipromosikan menjadi Kasat Sabhara Polresta Gorontalo kemudian menjadi Kapuskodal Ops Polresta Gorontalo.
Pada 28 Februari 1994, Murad ditugaskan ke Brimob Polda Maluku dengan jabatan Danki Brimob 5154 Polda Maluku dan pada 5 Agustus 1996, Murad menjadi Wadan Satgas Brimob Operasi Tatoli Tim-Tim.
Usai operasi di Tim – Tim, pada 2 April 1997, Murad diangkat menjadi Danyon B Resimen I Pelopor. Dan pada 28 Desember 1998 menjadi Danden B Resimen II Gegana Polri. Pada 1 Mei 1999, Murad menjadi Kabag Latsat Ditlat Lemdiklat Polri. Setelah itu pada 31 Mei 2005, menjadi Pamen Baintelkam Polri (Kanit PD Dit C).
Pada 2 Januari 2006, Murad dipromosikan menjadi Kasat Brimob Polda Sumatera Utara (Sumut). Dan pada 23 Oktober 2008, Murad dipromosikan lagi menjadi Kasat Brimob Polda Metro Jaya.
Selepas Kasat Brimob Polda Metro Jaya, pada 30 Desember 2010 Murad menjadi Analisa Kebijakan Madya KorBrimob Polri. Pada 23 Februari 2012. Ia menjadi Kabag Jiantekpol Bid PPITK STIK Lemdikpol.
Pada 25 Maret 2013, Murad menjadi Wakapolda Maluku dan dilanjutkan sebagai Kapolda Maluku pada 14 Desember 2013 dengan pangkat Brigjen. Berhasil menjadi Kapolda Maluku, Murad dilantik menjadi Kakor Brimob Polri pada 31 Desember 2015.
Jenjang pendidikan Polri yang ditempuh Murad yakni lulus Akpol pada 1985, lulus PTIK pada 1994, lulus Sespim pada 1999 dan lulus Sespimti pada 2010. Untuk pendidikan kejuruan, Murad mengikuti PA Daspa Brimob tahun 1985, PA Das Reserse tahun 1988 dan pendidikan kejuruan Assesment Pati Polri pada tahun 2015.
Selama tugas, Murad mendapatkan sejumlah tanda jasa dari negara. Yakni, Tanda Jasa SL Kesetiaan 8 tahun, Tanda Jasa SL Kesetiaan 16 tahun, Tanda Jasa SL Kesetiaan 24 tahun. Tanda Jasa SL Darmanusa, Tanda Jasa SL Seroja, Tanda Jasa SL Dwidja Sistha. Tanda Jasa Bintang Narariya, Tanda Jasa Bintang Karya Pratama dan Tanda Jasa Narariya Pratama.
Murad memiliki seorang istri bernama Widya Pratiwi dan empat orang putra dan putri yakni Mega Natasya, Reza Ananta P, Nabila Athaya Ismail dan Murad JR Ismail.
Pelopor Pembangunan Tiakur
Sementara Wakil Gubernur Maluku, Drs. Barnabas Nataniel Orno merupakan Bupati Maluku Barat Daya (MBD) dikenal sebagai sosok yang tegas dan oleh masyarakat di MBD menyebutnya sebagai sosok pemimpin yang menepati janji.
Lelaki kelahiran 2 Nopember 1963, di Letoda, Pulau Lakor itu sejak periode pertama hingga periode kedua kepemimpinannya di MBD telah melakukan berbagai terobosan untuk kepentingan rakyat.
Salah satu hal yang membuat suami dari almarhumah Adriana T. Yosina Imsula, S.PAK dan Beatrixs S. Soumeru, S.Th, M.Si akan menjadi sejarah di MBD yakni pelopor pembangun ibukota kabupaten MBD, Tiakur dari nol tanpa ada satu pun infrastruktur pendukung.
Tiakur pada tahun 2010 lalu adalah hutan yang lebat, namun ketika Barnabas Orno dilantik pada periode pertama 26 April 2011 ia mulai merancang Tiakur menjadi ibukota Kabupaten MBD. Kini, Tiakur menjadi pusat pemerintahan sekaligus ibukota kabupaten yang modern yang berbatasan langsung dengan Negara Australia dan Timor Leste tersebut.
Bahkan, belum lama ini, Orno telah berencana menjadikan Kota Tiakur sebagai ibukota Provinsi Perbatasan yang telah di deklarasikan beberapa waktu lalu.
Riwayat pendidikan Barnabas Orno yakni pada tahun 1971-1976 bersekolah di SD Kristen YPPK dr. J. B. Sitanala – Letoda, Pulau Lakor, MBD. Kemudian tahun 1977-1981 SMP Negeri Serwaru, p.Leti, MBD dan 1981-1984 SMA Kristen, Urimesing, Ambon. Selanjutnya pada 1985-1991 menghabiskan pendidikan tinggi di FISIP, Universitas Kristen Indonesia Maluku.
Pada riwayat pekerjaan pada tahun 1992 Barnabas Orno menjadi PNS, pada Kanwil Departemen Sosial Provinsi Maluku, Ambon. Kemudian pada tahun 1992 – 1999, menjabat Kepala Sub. Seksi Bimbingan Kesejahteraan Masyarakat, Kantor Departeman Sosial Kabupaten Maluku Tenggara, Tual.
Pada tahun 1999 – 2002, menjabat Pemeriksa pada Inspektorat Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Saumlaki. Kemudian pada 2002 – 2003, menduduki jabatan Kabag Sosial Kantor Bupati MTB, Saumlaki. Tahun 2004 – 2005, menduduki jabatan Camat Babar Timur.2006, Sekretaris / Plt Kepala Bawasda MTB, 2007 – 2011, Wakil Bupati MTB, 2011 – 2019, Bupati Maluku Barat Daya
Pasangan yang disokong koalisi PDIP, Gerindra, PPP, NasDem, Hanura ,PAN, PKB. Pun didukung oleh PKPI, dan Perindo ini keluar sebagai pemenang Pilkada Maluku 2018 mengungguli pasangan petahana Gubernur, Said Assagaff-Anderias Rentanubun, dan pasangan perseorangan, Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath.
Pada Pilgub lalu, Murad yang merupakan mantan Komandan Korps Brimob Polri dan Orno yang merupakan Bupati Maluku Barat Daya (MBD) itu mendapatkan 328.982 suara. Sementara itu petahana Said Assagaff dan Anderias Rentanubun di urutan kedua dengan 251.036 suara, dan ketiga adalah paslon perseorangan Herman-Abdullah yang meraih 225.636 suara.
Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Maluku 2018 dan berhak menyalurkan hak politiknya sebanyak 1.149.990 orang dan tersebar pada 3.358 TPS yang di 11 kabupaten/ kota.Sedangkan, pemilih yang menggunakan hak pilih sebanyak 814.038 dengan jumlah surat suara sah 805.654. (Albert Batlayeri)
Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Republik Indonesia Nomor 189/P Tahun 2018 tanggal 28 September 2018 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024.
Sebelum diambil sumpah, petikan Surat Keputusan Presiden diserahkan terlebih dahulu oleh Presiden Joko Widodo kepada calon gubernur dan wakil gubernur di Ruang Kredensial Istana Merdeka.
Setelahnya, Presiden dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama calon gubernur dan wakil gubernur yang akan dilantik menjalani prosesi kirab dengan berjalan kaki menuju tempat pelantikan di Istana Negara. Prosesi ini diiringi oleh pasukan kehormatan Paspampres selama berjalan menuju lokasi pelantikan.
Setibanya di Istana Negara, Murad dan Orno diambil sumpah janji jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.
“Terlebih dahulu saya akan bertanya kepada Saudara-saudara. Bersediakah Saudara-saudara mengucapkan sumpah janji menurut agama masing-masing?” ujar Presiden yang kemudian dijawab bersedia secara serentak oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
Presiden Jokowi kemudian meminta Gubernur dan Wakil Gubernur mengikuti dan mengulang sumpah, “Bahwa saya, akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur, sebagai Wakil Gubernur, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa.”
Acara pelantikan tersebut kemudian diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo untuk kemudian diikuti oleh tamu undangan yang hadir.
Turut hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Para pejabat di Provinsi Maluku termasuk Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon.
Murad Ismail dan Barnabas Orno dengan jargonnya Baileo ini rencananya akan dilantik pada 11 Maret 2019. Namun, oleh Presiden Jokowi ditunda ke tanggal 13 Maret 2019. Akibat kesibukan saat kampanye, Presiden Jokowi kemudian menunda pelantikan ke tanggal 18 Maret 2019 dan berujung pada penundaan setelah pemilu serentak tanggal 17 April 2019 dilaksanakan. Sebab konsentrasi semua pihak sedang fokus untuk menyukseskan Pemilu 2019.
Polisi Maluku Berprestasi
Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Drs. Murad Ismail merupakan mantan Jenderal Bintang Dua yang karier terakhirnya sebagai polisi berakhir dengan gemilang dengan menjadi Kepala Korps (Kakor) Brimob Polri, pasukan elit Polri.
Ia lahir dari keluarga sederhana di Waihaong, KotaAmbon pada 11 September 1961. Ia menempuh pendidikan SD pada tahun 1974, SMP pada tahun 1977 dan SMA pada tahun 1981 di Ambon. Lulus SMA, ia langsung masuk Akademi Kepolisian Republik Indonesia (Akpol) dan lulus pada tahun 1985.
Lulus Akpol, Murad yang berpangkat inspektur dua (Ipda) ditugaskan ke Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai Komandan Peleton (Danton) KIE 5153 Polda Sulteng pada 3 November 1985.
Jabatannya di Suteng berjalan mulus pada 7 April 1988, ia menjadi Kasubden Hartib, kemudian menjadi Kasubden IDIK dan Kasubag Binops Reserse pada Polda Sulteng.
Pada 16 Februari 1990, Murad dipromosikan menjadi Kasat Sabhara Polresta Gorontalo kemudian menjadi Kapuskodal Ops Polresta Gorontalo.
Pada 28 Februari 1994, Murad ditugaskan ke Brimob Polda Maluku dengan jabatan Danki Brimob 5154 Polda Maluku dan pada 5 Agustus 1996, Murad menjadi Wadan Satgas Brimob Operasi Tatoli Tim-Tim.
Usai operasi di Tim – Tim, pada 2 April 1997, Murad diangkat menjadi Danyon B Resimen I Pelopor. Dan pada 28 Desember 1998 menjadi Danden B Resimen II Gegana Polri. Pada 1 Mei 1999, Murad menjadi Kabag Latsat Ditlat Lemdiklat Polri. Setelah itu pada 31 Mei 2005, menjadi Pamen Baintelkam Polri (Kanit PD Dit C).
Pada 2 Januari 2006, Murad dipromosikan menjadi Kasat Brimob Polda Sumatera Utara (Sumut). Dan pada 23 Oktober 2008, Murad dipromosikan lagi menjadi Kasat Brimob Polda Metro Jaya.
Selepas Kasat Brimob Polda Metro Jaya, pada 30 Desember 2010 Murad menjadi Analisa Kebijakan Madya KorBrimob Polri. Pada 23 Februari 2012. Ia menjadi Kabag Jiantekpol Bid PPITK STIK Lemdikpol.
Pada 25 Maret 2013, Murad menjadi Wakapolda Maluku dan dilanjutkan sebagai Kapolda Maluku pada 14 Desember 2013 dengan pangkat Brigjen. Berhasil menjadi Kapolda Maluku, Murad dilantik menjadi Kakor Brimob Polri pada 31 Desember 2015.
Jenjang pendidikan Polri yang ditempuh Murad yakni lulus Akpol pada 1985, lulus PTIK pada 1994, lulus Sespim pada 1999 dan lulus Sespimti pada 2010. Untuk pendidikan kejuruan, Murad mengikuti PA Daspa Brimob tahun 1985, PA Das Reserse tahun 1988 dan pendidikan kejuruan Assesment Pati Polri pada tahun 2015.
Selama tugas, Murad mendapatkan sejumlah tanda jasa dari negara. Yakni, Tanda Jasa SL Kesetiaan 8 tahun, Tanda Jasa SL Kesetiaan 16 tahun, Tanda Jasa SL Kesetiaan 24 tahun. Tanda Jasa SL Darmanusa, Tanda Jasa SL Seroja, Tanda Jasa SL Dwidja Sistha. Tanda Jasa Bintang Narariya, Tanda Jasa Bintang Karya Pratama dan Tanda Jasa Narariya Pratama.
Murad memiliki seorang istri bernama Widya Pratiwi dan empat orang putra dan putri yakni Mega Natasya, Reza Ananta P, Nabila Athaya Ismail dan Murad JR Ismail.
Pelopor Pembangunan Tiakur
Sementara Wakil Gubernur Maluku, Drs. Barnabas Nataniel Orno merupakan Bupati Maluku Barat Daya (MBD) dikenal sebagai sosok yang tegas dan oleh masyarakat di MBD menyebutnya sebagai sosok pemimpin yang menepati janji.
Lelaki kelahiran 2 Nopember 1963, di Letoda, Pulau Lakor itu sejak periode pertama hingga periode kedua kepemimpinannya di MBD telah melakukan berbagai terobosan untuk kepentingan rakyat.
Salah satu hal yang membuat suami dari almarhumah Adriana T. Yosina Imsula, S.PAK dan Beatrixs S. Soumeru, S.Th, M.Si akan menjadi sejarah di MBD yakni pelopor pembangun ibukota kabupaten MBD, Tiakur dari nol tanpa ada satu pun infrastruktur pendukung.
Tiakur pada tahun 2010 lalu adalah hutan yang lebat, namun ketika Barnabas Orno dilantik pada periode pertama 26 April 2011 ia mulai merancang Tiakur menjadi ibukota Kabupaten MBD. Kini, Tiakur menjadi pusat pemerintahan sekaligus ibukota kabupaten yang modern yang berbatasan langsung dengan Negara Australia dan Timor Leste tersebut.
Bahkan, belum lama ini, Orno telah berencana menjadikan Kota Tiakur sebagai ibukota Provinsi Perbatasan yang telah di deklarasikan beberapa waktu lalu.
Riwayat pendidikan Barnabas Orno yakni pada tahun 1971-1976 bersekolah di SD Kristen YPPK dr. J. B. Sitanala – Letoda, Pulau Lakor, MBD. Kemudian tahun 1977-1981 SMP Negeri Serwaru, p.Leti, MBD dan 1981-1984 SMA Kristen, Urimesing, Ambon. Selanjutnya pada 1985-1991 menghabiskan pendidikan tinggi di FISIP, Universitas Kristen Indonesia Maluku.
Pada riwayat pekerjaan pada tahun 1992 Barnabas Orno menjadi PNS, pada Kanwil Departemen Sosial Provinsi Maluku, Ambon. Kemudian pada tahun 1992 – 1999, menjabat Kepala Sub. Seksi Bimbingan Kesejahteraan Masyarakat, Kantor Departeman Sosial Kabupaten Maluku Tenggara, Tual.
Pada tahun 1999 – 2002, menjabat Pemeriksa pada Inspektorat Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Saumlaki. Kemudian pada 2002 – 2003, menduduki jabatan Kabag Sosial Kantor Bupati MTB, Saumlaki. Tahun 2004 – 2005, menduduki jabatan Camat Babar Timur.2006, Sekretaris / Plt Kepala Bawasda MTB, 2007 – 2011, Wakil Bupati MTB, 2011 – 2019, Bupati Maluku Barat Daya
Pasangan yang disokong koalisi PDIP, Gerindra, PPP, NasDem, Hanura ,PAN, PKB. Pun didukung oleh PKPI, dan Perindo ini keluar sebagai pemenang Pilkada Maluku 2018 mengungguli pasangan petahana Gubernur, Said Assagaff-Anderias Rentanubun, dan pasangan perseorangan, Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath.
Pada Pilgub lalu, Murad yang merupakan mantan Komandan Korps Brimob Polri dan Orno yang merupakan Bupati Maluku Barat Daya (MBD) itu mendapatkan 328.982 suara. Sementara itu petahana Said Assagaff dan Anderias Rentanubun di urutan kedua dengan 251.036 suara, dan ketiga adalah paslon perseorangan Herman-Abdullah yang meraih 225.636 suara.
Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Maluku 2018 dan berhak menyalurkan hak politiknya sebanyak 1.149.990 orang dan tersebar pada 3.358 TPS yang di 11 kabupaten/ kota.Sedangkan, pemilih yang menggunakan hak pilih sebanyak 814.038 dengan jumlah surat suara sah 805.654. (Albert Batlayeri)