Pakistan Nilai Peningkatan Konflik Bisa Gagalkan Perdamaian di Afghanistan
pada tanggal
20 April 2019
ISLAMABAD, LELEMUKU.COM - Pakistan hari Kamis (18/4) memperingatkan bahwa peningkatan konflik bisa menggagalkan usaha perdamaian pimpinan Amerika di Afghanistan, tapi tidak mengutuk permulaan serangan musim semi yang dilancarkan Taliban di Afghanistan.
Taliban mengumumkan musim serangan baru Jumat lalu di tengah harapan akan tercapainya perundingan langsung dengan Amerika. Perundingan dengan Amerika itu tadinya diharapkan akan mencegah serangan Taliban yang biasa dimulai pada musim semi, dalam perang yang telah memasuki tahun ke-18.
Perunding utama Amerika Zalmay Khalilzad dengan cepat mengutuk serangan itu, karena katanya tidak akan mendorong perundingan damai. Ia juga menyerukan kepada Pakistan, Qatar, Rusia, China dan Iran supaya melakukan hal yang sama.
Juru bicara Kementerian LN Pakistan, Mohammed Faisal mengatakan prospek perdamaian di Afghanistan tampak semakin cerah setelah diadakannya perundingan langsung antara Amerika dan Taliban.
Pakistan sejak lama mengatakan bahwa penggunaan kekuatan militer untuk melawan Taliban, atau usaha memperlakukan kelompok itu sebagai “bukan entitas Afghanistan” tidak akan membantu penyelesaian damai. (VOA)
Taliban mengumumkan musim serangan baru Jumat lalu di tengah harapan akan tercapainya perundingan langsung dengan Amerika. Perundingan dengan Amerika itu tadinya diharapkan akan mencegah serangan Taliban yang biasa dimulai pada musim semi, dalam perang yang telah memasuki tahun ke-18.
Perunding utama Amerika Zalmay Khalilzad dengan cepat mengutuk serangan itu, karena katanya tidak akan mendorong perundingan damai. Ia juga menyerukan kepada Pakistan, Qatar, Rusia, China dan Iran supaya melakukan hal yang sama.
Juru bicara Kementerian LN Pakistan, Mohammed Faisal mengatakan prospek perdamaian di Afghanistan tampak semakin cerah setelah diadakannya perundingan langsung antara Amerika dan Taliban.
Pakistan sejak lama mengatakan bahwa penggunaan kekuatan militer untuk melawan Taliban, atau usaha memperlakukan kelompok itu sebagai “bukan entitas Afghanistan” tidak akan membantu penyelesaian damai. (VOA)