Pasca Banjir Bandang, Warga Kampung Puay Takut Minum Air Danau Sentani
pada tanggal
10 April 2019
PUAY, LELEMUKU.COM - Warga Kampung Puay, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, mengaku tak lagi berani mengkonsumsi air Danau Sentani, karena diduga telah tercemar akibat imbas banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kepala Kampung Puay, Distrik Sentai Timur, Kabupaten Jayapura, Yusak Yeyapo, kepada wartawan mengaku sejumlah warganya termasuk anak-anak mengalami diare ketika mengkonsumsi air Danau Sentani.
Pada akhirnya, mereka mesti membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
“Memang kami mendapatkan bantuan bahan makanan termasuk air galon dari pemerintah melalui posko induk yang ada di Sentani. Hanya kan namanya orang minum air terkadang cepat habis. Sehingga jika belum ada bantuan datang maka harus ke kota membeli sendiri,” terang Yusak disela-sela penyerahan bantuan tali kasih Ikatan Masyarakat Papua Alumni Jawa Timur bekerjasama dengan Yayasan Dos Ni Roha (DNR) Jakarta, di Kampung Puay, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Selasa (09/04/2019).
Kendati demikian, sambungnya, 114 KK yang ada di Kampung Puay saat ini sebagian besar terserang malaria, rematik, asam urat serta penyakit kulit gatal-gatal, kutu air dan lainnya. Oleh sebab itu, dia mengimbau pemerintah daerah setempat agar lebih sering membuka pengobatan massal bagi warga di setempat.
“Sebab kalau warga yang harus ke kota berobat tentu akan lebih menyulitkan kami. Apalagi warga yang saat ini tak bisa tinggal dirumahnya karena masih tergenang air danau yang meluap,” terangnya.
Tak hanya untuk pengobatan, dia berharap penyaluran bantuan dari posko induk dilakukan setiap hari. “Sebab yang ada saat ini sekitar seminggu sekali datang. Kita harap lebih rutin karena jika bama habis kami harus jauh-jauh membeli di kota,” harapnya.
Senada disampaikan Mama Hermina Ohhe. Dia berharap penyaluran bahan makanan dapat disampaikan lebih sering. “Kalau daerah lain lancar mendapatkan bantuan. Bahkan mereka dari pagi sampai malam bantuannya lancar. Paling kami bisa tunggu seminggu sekali bisa ada bantuan”.
“Makanya kita apresiasi bantuan dari mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw yang sudah bertugas jauh dari Papua tapi masih ingat dengan kemalangan kami,” tutupnya.
Sebelumnya, Ikatan Masyarakat Papua Alumni Jawa Timur bekerjasama dengan Yayasan DNR Jakarta memberikan bantuan tali asih bagi warga korban banjir bandang di kampung Puay, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Selain menyerahkan bantuan berupa sembako, obat obatan, air bersih dan minyak tanah, bagi sedikitnya 119 Kepala Keluarga (KK), di kesempatan itu juga dilakukan pengobatan gratis bagi warga setempat.
Penyerahan ini dikoordinatori Irjen Pol Paulus Waterpauw yang merupakan Pembina Ikatan Alumni Jawa Timur. (DiskominfoPapua)
Kepala Kampung Puay, Distrik Sentai Timur, Kabupaten Jayapura, Yusak Yeyapo, kepada wartawan mengaku sejumlah warganya termasuk anak-anak mengalami diare ketika mengkonsumsi air Danau Sentani.
Pada akhirnya, mereka mesti membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
“Memang kami mendapatkan bantuan bahan makanan termasuk air galon dari pemerintah melalui posko induk yang ada di Sentani. Hanya kan namanya orang minum air terkadang cepat habis. Sehingga jika belum ada bantuan datang maka harus ke kota membeli sendiri,” terang Yusak disela-sela penyerahan bantuan tali kasih Ikatan Masyarakat Papua Alumni Jawa Timur bekerjasama dengan Yayasan Dos Ni Roha (DNR) Jakarta, di Kampung Puay, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Selasa (09/04/2019).
Kendati demikian, sambungnya, 114 KK yang ada di Kampung Puay saat ini sebagian besar terserang malaria, rematik, asam urat serta penyakit kulit gatal-gatal, kutu air dan lainnya. Oleh sebab itu, dia mengimbau pemerintah daerah setempat agar lebih sering membuka pengobatan massal bagi warga di setempat.
“Sebab kalau warga yang harus ke kota berobat tentu akan lebih menyulitkan kami. Apalagi warga yang saat ini tak bisa tinggal dirumahnya karena masih tergenang air danau yang meluap,” terangnya.
Tak hanya untuk pengobatan, dia berharap penyaluran bantuan dari posko induk dilakukan setiap hari. “Sebab yang ada saat ini sekitar seminggu sekali datang. Kita harap lebih rutin karena jika bama habis kami harus jauh-jauh membeli di kota,” harapnya.
Senada disampaikan Mama Hermina Ohhe. Dia berharap penyaluran bahan makanan dapat disampaikan lebih sering. “Kalau daerah lain lancar mendapatkan bantuan. Bahkan mereka dari pagi sampai malam bantuannya lancar. Paling kami bisa tunggu seminggu sekali bisa ada bantuan”.
“Makanya kita apresiasi bantuan dari mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw yang sudah bertugas jauh dari Papua tapi masih ingat dengan kemalangan kami,” tutupnya.
Sebelumnya, Ikatan Masyarakat Papua Alumni Jawa Timur bekerjasama dengan Yayasan DNR Jakarta memberikan bantuan tali asih bagi warga korban banjir bandang di kampung Puay, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Selain menyerahkan bantuan berupa sembako, obat obatan, air bersih dan minyak tanah, bagi sedikitnya 119 Kepala Keluarga (KK), di kesempatan itu juga dilakukan pengobatan gratis bagi warga setempat.
Penyerahan ini dikoordinatori Irjen Pol Paulus Waterpauw yang merupakan Pembina Ikatan Alumni Jawa Timur. (DiskominfoPapua)