Pendiri Twitter, Jack Dorsey Temui Donald Trump di Oval Room Gedung Putih
pada tanggal
24 April 2019
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Pendiri dan CEO Twitter, Jack Dorsey menemui Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Oval Room Gedung Putih, Washington DC pada Selasa (23/04/2019) siang waktu setempat.
Pertemuan ini diabadikan Donald Trump dalam twitternya dengan mengungkapkan bahwa dirinya memiliki banyak hal yang dibahas terkait website yang dikelola oleh Dorsey.
"Pertemuan luar biasa petang ini di White House dengan Jack Dorsey dari Twitter. Banyak hal yang akan didiskusikan terkait platform mereka serta dunia sosial media pada umumnya," ujar Trump dalam tweetnya.
Ditegaskan dirinya sangat berharap Twitter dapat menjadi media sosial yang bersahabat dengan tiap opini yang ia kemukakan.
"Saya selalu menanti adanya dialog terbuka," tutup dia.
Sebelumnya Trump menuatakan bahwa twitter telah memanfaatkan dirinya sebagai sarana meraup untung, sementara beberapa rekan konservatifnya yang mengungkapkan pendapat merekatelah diblokir dari media sosial itu dengan berbagai alasan.
"Memang, hal terbaik yang dimiliki Twitter adalah Donald Trump, tapi mereka tidak memperlakukan saya dengan baik sebagai seorang Republikan. Hal ini sangat diskriminatif dan membuat orang-orang susah untuk bergabung. Mereka seringkali mengeluarkan mereka. Banyak komplain dari berbagai orang (telah saya terima) lebih dari 100 juta nama," ungkap Trump dalam twitternya pada pagi harinya.
Sementara itu Sekretaris Presiden AS, Sarah Sanders menyatakan pertemuan Presiden Trump dan Jack Dorsey membahas tentang perubahan-perubahan kebijakan di media sosial yang menekankan kebebasan berbicara. Namun dia tidak merinci detail dari pembahasan tersebut. (Albert Batlayeri)
Pertemuan ini diabadikan Donald Trump dalam twitternya dengan mengungkapkan bahwa dirinya memiliki banyak hal yang dibahas terkait website yang dikelola oleh Dorsey.
"Pertemuan luar biasa petang ini di White House dengan Jack Dorsey dari Twitter. Banyak hal yang akan didiskusikan terkait platform mereka serta dunia sosial media pada umumnya," ujar Trump dalam tweetnya.
Ditegaskan dirinya sangat berharap Twitter dapat menjadi media sosial yang bersahabat dengan tiap opini yang ia kemukakan.
"Saya selalu menanti adanya dialog terbuka," tutup dia.
Sebelumnya Trump menuatakan bahwa twitter telah memanfaatkan dirinya sebagai sarana meraup untung, sementara beberapa rekan konservatifnya yang mengungkapkan pendapat merekatelah diblokir dari media sosial itu dengan berbagai alasan.
"Memang, hal terbaik yang dimiliki Twitter adalah Donald Trump, tapi mereka tidak memperlakukan saya dengan baik sebagai seorang Republikan. Hal ini sangat diskriminatif dan membuat orang-orang susah untuk bergabung. Mereka seringkali mengeluarkan mereka. Banyak komplain dari berbagai orang (telah saya terima) lebih dari 100 juta nama," ungkap Trump dalam twitternya pada pagi harinya.
Sementara itu Sekretaris Presiden AS, Sarah Sanders menyatakan pertemuan Presiden Trump dan Jack Dorsey membahas tentang perubahan-perubahan kebijakan di media sosial yang menekankan kebebasan berbicara. Namun dia tidak merinci detail dari pembahasan tersebut. (Albert Batlayeri)