Pertunjukan Musik Celentung di Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2019 Pecahkan Rekor Dunia
pada tanggal
07 April 2019
GARUT, LELEMUKU.COM - Pertunjukan musik celentung alat musik bambu khas Selaawi yang dibawakan oleh para pelajar di Alun-alun Garut, Jawa Barat, dalam Festival Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2019 tercatat memecahkan rekor dunia versi RHR (Record Holder Republic).
Celentung, alat musik baru khas Selaawi yang diperkenalkan pada GPBG 2019 tidak tanggung-tanggung, dalam peluncuran perdananya langsung mendunia dan mampu memecahkan rekor RHR.
Pada Sabtu (06/04/2019) pencatat rekor yang berbasis di Amerika Serikat itu menilai permainan celentung yang digelar di Alun-alun Garut sebagai pemegang rekor dunia dengan peserta terbanyak yang dibawakan oleh 206 siswa berseragam batik.
Dalam pemecahan rekor itu peserta membawakan dua lagu yaitu lagu daerah dan Indonesia Pusaka dalam waktu 10 menit.
Vice President of RHR, Lia Mutisari mengatakan, jenis alat musik ini tidak pernah ada dan masuk kategori unik menurut dunia. "Semoga menjadi inspirasi gerakan kebudayaan dalam mengharumkan nama Indonesia di mata dunia," kata Lia usai pemecahan rekor dunia permainan Celentung dengan peserta terbanyak, di Alun-alun Garut, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2019).
Celentung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 30 cm. Dua bandul yang terpasang di sisi bulatan bambu berfungsi sebagai penabuh. Cara bermainnya dengan dikecrek menggunakan satu tangan. Nada yang dihasilkan oleh celentung berbeda-beda, mirip angklung yang memiliki nada do, re, mi, fa, sol, la, si.
Tiap orang membunyikan masing-masing nada secara bergantian. Suara celentung yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi yang memainkannya. Apalagi jika dikolaborasikan dengan alat musik lain seperti kecapi dan kendang.
"Mungkin alat musik ini agak asing di telinga kita. Maklum saja, keberadaan celentung, hanya ada di Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut. Celentung ini tengah menjadi mainan sekaligus budaya bermusik tradisional bagi warga Selaawi," kata Kepala Dinas Pariwisata Garut, Budi Gan Gan Gumilar.
Usai pemecahan rekor dunia, perwakilan RHR memberikan sertifikat dan medali kepada Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Wakil Komisi X DPR RI Ferdiansyah, Bupati Garut Rudi Gunawan, Kadisparbud Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar, dan juga pemberian pin kepada perwakilan Duta Besar Serbia, Bosnia, dan Slovakia yang hadir di tempat. (Kemenpar)
Celentung, alat musik baru khas Selaawi yang diperkenalkan pada GPBG 2019 tidak tanggung-tanggung, dalam peluncuran perdananya langsung mendunia dan mampu memecahkan rekor RHR.
Pada Sabtu (06/04/2019) pencatat rekor yang berbasis di Amerika Serikat itu menilai permainan celentung yang digelar di Alun-alun Garut sebagai pemegang rekor dunia dengan peserta terbanyak yang dibawakan oleh 206 siswa berseragam batik.
Dalam pemecahan rekor itu peserta membawakan dua lagu yaitu lagu daerah dan Indonesia Pusaka dalam waktu 10 menit.
Vice President of RHR, Lia Mutisari mengatakan, jenis alat musik ini tidak pernah ada dan masuk kategori unik menurut dunia. "Semoga menjadi inspirasi gerakan kebudayaan dalam mengharumkan nama Indonesia di mata dunia," kata Lia usai pemecahan rekor dunia permainan Celentung dengan peserta terbanyak, di Alun-alun Garut, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2019).
Celentung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 30 cm. Dua bandul yang terpasang di sisi bulatan bambu berfungsi sebagai penabuh. Cara bermainnya dengan dikecrek menggunakan satu tangan. Nada yang dihasilkan oleh celentung berbeda-beda, mirip angklung yang memiliki nada do, re, mi, fa, sol, la, si.
Tiap orang membunyikan masing-masing nada secara bergantian. Suara celentung yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi yang memainkannya. Apalagi jika dikolaborasikan dengan alat musik lain seperti kecapi dan kendang.
"Mungkin alat musik ini agak asing di telinga kita. Maklum saja, keberadaan celentung, hanya ada di Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut. Celentung ini tengah menjadi mainan sekaligus budaya bermusik tradisional bagi warga Selaawi," kata Kepala Dinas Pariwisata Garut, Budi Gan Gan Gumilar.
Usai pemecahan rekor dunia, perwakilan RHR memberikan sertifikat dan medali kepada Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Wakil Komisi X DPR RI Ferdiansyah, Bupati Garut Rudi Gunawan, Kadisparbud Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar, dan juga pemberian pin kepada perwakilan Duta Besar Serbia, Bosnia, dan Slovakia yang hadir di tempat. (Kemenpar)