Prabowo Nilai Ekonomi RI Salah Arah, Karena para Presiden Sebelum Jokowi
pada tanggal
14 April 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan bahwa selama ini perekonomian Indonesia salah arah. Dalam debat pamungkas yang digelar Sabtu malam (13/04/2019) di Jakarta, Prabowo mengatakan hal tersebut bukan salah Jokowi semata, namun kesalahan presiden-presiden sebelum Jokowi.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah yang saat ini menurutnya sudah salah arah. Prabowo mengatakan selama 4,5 tahun kepemimpinan Jokowi, telah terjadi deindustrialisasi.
Ia juga menyoroti fokus pemerintah saat ini yang hanya membangun infrakstruktur saja, namun mengabaikan industrialisasi dan membuka keran impor yang menurut Prabowo akan membunuh usaha para petani dan nelayan.
Meski begitu, keadaan ekonomi saat ini, kata Prabowo, tidak sepenuhnya merupakan kesalahan rezim pemerintahan Jokowi saja, tetapi menurutnya merupakan kesalahan semua pihak, termasuk presiden-presiden pendahulu Jokowi. Oleh karena itu semua pihak harus bertanggung jawab untuk membuat perekonomian Indonesia lebih baik lagi ke depannya. Ia mencontohkan keberhasilan Republik Rakyat China yang berhasil menata perekonomiannya dan mengakhiri kemiskinan dalam waktu 40 tahun. (VOA)
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah yang saat ini menurutnya sudah salah arah. Prabowo mengatakan selama 4,5 tahun kepemimpinan Jokowi, telah terjadi deindustrialisasi.
Ia juga menyoroti fokus pemerintah saat ini yang hanya membangun infrakstruktur saja, namun mengabaikan industrialisasi dan membuka keran impor yang menurut Prabowo akan membunuh usaha para petani dan nelayan.
Meski begitu, keadaan ekonomi saat ini, kata Prabowo, tidak sepenuhnya merupakan kesalahan rezim pemerintahan Jokowi saja, tetapi menurutnya merupakan kesalahan semua pihak, termasuk presiden-presiden pendahulu Jokowi. Oleh karena itu semua pihak harus bertanggung jawab untuk membuat perekonomian Indonesia lebih baik lagi ke depannya. Ia mencontohkan keberhasilan Republik Rakyat China yang berhasil menata perekonomiannya dan mengakhiri kemiskinan dalam waktu 40 tahun. (VOA)