Richard Louhenapessy Gunakan Hak Pilih di TPS 10 Kayu Putih Ambon
pada tanggal
17 April 2019
AMBON, LELEMUKU.COM - Wali Kota Ambon, Provinsi Maluku, Richard Louhenapessy bersama istri dan dua serta menantunya mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Kayu Putih, Desa Soya, Kecamatan Sirimau, untuk menggunakan hak pilih, pada Pilpres dan Peleg serentak 2019 pada Rabu (17/04/2019).
Richard yang terdaftar dalam TPS 10, tiba di TPS pada pukul 08.34 WIT, dan langsung duduk di kursi antrean yang sudah disiapkan panitia pemilihan.
Tidak lama kemudian ia menuju meja petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menunjukkan atau menyerahkan surat pemberitahuan pemungutan suara.
Petugas KPPS memberikan kartu pemilih kepada Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy istri, kedua anak, serta menantu dan kemudian mereka menuju bilik suara berupa kotak yang diletakkan di atas meja, untuk mencoblos.
Setelah mencoblos mereka langsung memasukkan kartu suara ke dalam kotak suara dan kemudian mencelupkan jari ke dalam botol tinta, sebagai tanda selesai melakukan pencoblosan.
Menurut pantauan wartawan indonesiatimur.co, usai melaksanakan penceblosan di TPS 10, Richard bersama istri dan dua anak serta menantunya pulang, dan akan melanjutkan pemantauan di beberapa TPS untuk wilayah Kecamatan Nusaniwe.
Richard dalam keterangan persnya mengatakan, Sejak kemarin sore rombongan sudah lakukan tinjauan untuk 12 TPS Sempel yang tersebar di pulau Ambon.
"Kesiapan pelaksanaan sudah bagus tapi ada keterlambatan dalam distribusi untuk beberapa perlengkapan kebutuhan pemilihan itu terutama beberapa tempat seperti negri Passo, latuhalat, juga mengalami keterlambatan distribusi perlengkapan pemilu.
"Keterlambatan distribusi untuk perlengkapan pemilu di lokasi tentunya dapat mempengaruh waktu pemungutan suara yang di sediakan," ujarnya.
Richard berharap, untuk masyarakat dapat memberikan partisipasi yang besar untuk meramaikan pesta demokrasi tahun ini.
"Saya berharap masyarakat datang memberikan suara, walaupun Kali ini kan pendistribusian ini sangat ribet karena di lihat dari pada surat suarnya, kalo orang tidak hati-hati dalam pencoblosanya maka surat suara itu akan masuk kepada partai, tapi itu yang menjadi patokan buat kita. Tapi saya optimis selesai ini kita lagi akan melakukan tinjau bersama tim untuk selalu pantau proses jalannya Pemilihan," paparnya. (indonesiatimur.co)
Richard yang terdaftar dalam TPS 10, tiba di TPS pada pukul 08.34 WIT, dan langsung duduk di kursi antrean yang sudah disiapkan panitia pemilihan.
Tidak lama kemudian ia menuju meja petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menunjukkan atau menyerahkan surat pemberitahuan pemungutan suara.
Petugas KPPS memberikan kartu pemilih kepada Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy istri, kedua anak, serta menantu dan kemudian mereka menuju bilik suara berupa kotak yang diletakkan di atas meja, untuk mencoblos.
Setelah mencoblos mereka langsung memasukkan kartu suara ke dalam kotak suara dan kemudian mencelupkan jari ke dalam botol tinta, sebagai tanda selesai melakukan pencoblosan.
Menurut pantauan wartawan indonesiatimur.co, usai melaksanakan penceblosan di TPS 10, Richard bersama istri dan dua anak serta menantunya pulang, dan akan melanjutkan pemantauan di beberapa TPS untuk wilayah Kecamatan Nusaniwe.
Richard dalam keterangan persnya mengatakan, Sejak kemarin sore rombongan sudah lakukan tinjauan untuk 12 TPS Sempel yang tersebar di pulau Ambon.
"Kesiapan pelaksanaan sudah bagus tapi ada keterlambatan dalam distribusi untuk beberapa perlengkapan kebutuhan pemilihan itu terutama beberapa tempat seperti negri Passo, latuhalat, juga mengalami keterlambatan distribusi perlengkapan pemilu.
"Keterlambatan distribusi untuk perlengkapan pemilu di lokasi tentunya dapat mempengaruh waktu pemungutan suara yang di sediakan," ujarnya.
Richard berharap, untuk masyarakat dapat memberikan partisipasi yang besar untuk meramaikan pesta demokrasi tahun ini.
"Saya berharap masyarakat datang memberikan suara, walaupun Kali ini kan pendistribusian ini sangat ribet karena di lihat dari pada surat suarnya, kalo orang tidak hati-hati dalam pencoblosanya maka surat suara itu akan masuk kepada partai, tapi itu yang menjadi patokan buat kita. Tapi saya optimis selesai ini kita lagi akan melakukan tinjau bersama tim untuk selalu pantau proses jalannya Pemilihan," paparnya. (indonesiatimur.co)