Tokoh Agama Minta Masyarakat Kepulauan Tanimbar Tidak Golput
pada tanggal
16 April 2019
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Tokoh agama di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku meminta seluruh masyarakat di daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat itu untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 17 April 2019.
Menurut Wakil Uskup Wilayah Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD), Pastor Simon Petrus Matruty, Pr seluruh umat Katolik di wilayah pelayanannya untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (pemilu) serentak tersebut.
“Kami gereja katolik Indonesia melalui KWI menganjurkan, mengharapkan bahkan mewajibkan semua umat Katolik untuk menggunakan hak pilihnya sebagai tanggung jawab moral terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata dia kepada Lelemuku.com pada Senin (15/04/2019).
Ia mengungkapkan melalui semua Uskup dan para pastor di seluruh Indonesia, alasan pihaknya mengajak masyarakat jangan golput ini karena tujuan negara akan maju dan berkembang tergantung dari keterlibatan masyarakat itu sendiri dengan mengambil bagian di dalam Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Maka Matruty pun meminta umat katolik untuk memilih pemimpin baik Calon Presiden (Capres) dan Calon Legislatif (Caleg) yang memiliki rekam jejak yang baik dan jangan memilih karena mendapatkan sejumlah uang tetapi lihatlah pada janji-janji politik yang terukur tentang penyampaian visi misi yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Rekam jejak itu penting sekali karena orang-orang yang kita pilih ini pada mereka nanti akan dipertaruhkan masa depan kita. Lihat itu dengan baik, cermati dan kemudian menggunakan hak pilih. Bukan untuk pribadi kita saja tetapi hendaknya kita lakukan untuk suatu gerakan bersama. Mari kita bertanggujawab kepada bangsa dan negara serta untuk daerah kita agar dapat meminimalisir pembodohan masyarakat yang dibuat oleh beberapa oknum calon,” pintanya.
Hal senada diungkapkan, Ketua Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Tanimbar Selatan (Tansel), Lenny Bakarbessy Rangkoratat, S.Th dengan menuturkan pihaknya senantiasa mendukung pelaksanaan pemilu 2019 ini untuk berjalan dengan aman dan lancar melalui mimbar-mimbar gereja.
“GPM sangat mendukung pelaksaaan pemilu 2019 ini berlangsung aman, tertib dan lancar. Makanya lewat mimbar-mimbar gereja sudah selalu diingatkan supaya menjaga situasi dan kondisi yang kondusif,” tutur dia pada Senin (15/04/2019)
Lenny juga meminta para Caleg dan para pendukung serta simpatisan agar tetap menjaga hubungan persaudaraan satu sama lain dan siap untuk menerima kemenangan maupun kekalahan demi membangun bangsa Indonesia yang lebih baik lagi ke depan.
“Gereja juga melaksanaan tugas pembinaan kepada para caleg dengan doa bersama supaya mereka siap menerima hasil dengan jiwa yang besar. Jangan kita saling mencederai tetapi mari kita jaga hubungan yang baik satu sama lain,” tutupnya.
Selanjutnya Sekretaris Umum (Sekum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Tanimbar, Adam Kubangun meminta seluruh umat beragama untuk bersama-sama penuhi TPS guna menyalurkan hak pilih dengan menggunakan hati nurani.
“Mari kita berbondong-bondong menyalurkan hak pilih dengan hati nurani. Sehingga kita bisa mendapat pemimpin yang baik untuk lima tahun ke depan,” pintanya pada Selasa (16/04/2019).
Kubangun pun mengatakan bahwa kewajiban masyarakat adalah menjaga persatuan dan kesatuan lewat pemilu yang aman, damai dan lancar.
“Kita wajib menjaga kebersamaan jangan sampai pemilu ini membuat kita terpecah dan mari kita tinggkatkan persatuan kita di waktu-waktu yang akan datang,” kata dia. (Laura Sobuber)
Menurut Wakil Uskup Wilayah Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD), Pastor Simon Petrus Matruty, Pr seluruh umat Katolik di wilayah pelayanannya untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (pemilu) serentak tersebut.
“Kami gereja katolik Indonesia melalui KWI menganjurkan, mengharapkan bahkan mewajibkan semua umat Katolik untuk menggunakan hak pilihnya sebagai tanggung jawab moral terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata dia kepada Lelemuku.com pada Senin (15/04/2019).
Ia mengungkapkan melalui semua Uskup dan para pastor di seluruh Indonesia, alasan pihaknya mengajak masyarakat jangan golput ini karena tujuan negara akan maju dan berkembang tergantung dari keterlibatan masyarakat itu sendiri dengan mengambil bagian di dalam Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Maka Matruty pun meminta umat katolik untuk memilih pemimpin baik Calon Presiden (Capres) dan Calon Legislatif (Caleg) yang memiliki rekam jejak yang baik dan jangan memilih karena mendapatkan sejumlah uang tetapi lihatlah pada janji-janji politik yang terukur tentang penyampaian visi misi yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Rekam jejak itu penting sekali karena orang-orang yang kita pilih ini pada mereka nanti akan dipertaruhkan masa depan kita. Lihat itu dengan baik, cermati dan kemudian menggunakan hak pilih. Bukan untuk pribadi kita saja tetapi hendaknya kita lakukan untuk suatu gerakan bersama. Mari kita bertanggujawab kepada bangsa dan negara serta untuk daerah kita agar dapat meminimalisir pembodohan masyarakat yang dibuat oleh beberapa oknum calon,” pintanya.
Hal senada diungkapkan, Ketua Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Tanimbar Selatan (Tansel), Lenny Bakarbessy Rangkoratat, S.Th dengan menuturkan pihaknya senantiasa mendukung pelaksanaan pemilu 2019 ini untuk berjalan dengan aman dan lancar melalui mimbar-mimbar gereja.
“GPM sangat mendukung pelaksaaan pemilu 2019 ini berlangsung aman, tertib dan lancar. Makanya lewat mimbar-mimbar gereja sudah selalu diingatkan supaya menjaga situasi dan kondisi yang kondusif,” tutur dia pada Senin (15/04/2019)
Lenny juga meminta para Caleg dan para pendukung serta simpatisan agar tetap menjaga hubungan persaudaraan satu sama lain dan siap untuk menerima kemenangan maupun kekalahan demi membangun bangsa Indonesia yang lebih baik lagi ke depan.
“Gereja juga melaksanaan tugas pembinaan kepada para caleg dengan doa bersama supaya mereka siap menerima hasil dengan jiwa yang besar. Jangan kita saling mencederai tetapi mari kita jaga hubungan yang baik satu sama lain,” tutupnya.
Selanjutnya Sekretaris Umum (Sekum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Tanimbar, Adam Kubangun meminta seluruh umat beragama untuk bersama-sama penuhi TPS guna menyalurkan hak pilih dengan menggunakan hati nurani.
“Mari kita berbondong-bondong menyalurkan hak pilih dengan hati nurani. Sehingga kita bisa mendapat pemimpin yang baik untuk lima tahun ke depan,” pintanya pada Selasa (16/04/2019).
Kubangun pun mengatakan bahwa kewajiban masyarakat adalah menjaga persatuan dan kesatuan lewat pemilu yang aman, damai dan lancar.
“Kita wajib menjaga kebersamaan jangan sampai pemilu ini membuat kita terpecah dan mari kita tinggkatkan persatuan kita di waktu-waktu yang akan datang,” kata dia. (Laura Sobuber)