Wamen Arcandra Ungkap Tantangan dan Kebijakan Migas Offshore di Indonesia
pada tanggal
20 April 2019
LAMONGAN, LELEMUKU.COM -Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengungkapkan tantangan dan kebijakan pengembangan migas offshore Indonesia saat berada diatas rig offshore sumur Tambakboyo-3 perairan utara Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Kamis (11/04/2019) .
Rig offshore tersebut digunakan untuk aktifitas eksplorasi di Blok Pangkah yang dikelola oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) Saka Energi Indonesia. Dengan background flare gas dari rig tersebut, Wamen Arcandra menyampaikan bahwa potensi migas offshore Indonesia sangat prospek untuk dikembangkan, utamanya di wilayah Indonesia bagian timur.
Arcandra mengidentifikasi empat tantangan utama dalam pengembangan lapangan offshore.
"Tantangan pertama tentu mencari dulu lapangan-lapangan offshore yang punya potensi untuk dikembangkan. Yang kedua adanya resiko yang besar di offshore. Terkadang KKKS kurang berani untuk melakukan eksplorasi di daerah baru. Ketiga adalah ketersediaan rig di Indonesia yang terbatas. Dan yang terakhir besarnya investasi yang harus dikeluarkan,"ujar Wamen Arcandra.
Untuk mendorong pengembangan migas offshore Indonesia Wamen Arcandra akan mempercepat perijinan dan proses administrasi. "Kita berharap KKKS fokus melakukan pencarian migas. Sementara kegiatan yang berhubungan dengan administrasi, baik di SKKMIGAS maupun di Kementerian ESDM atau instansi lain, itu yang kita percepat dan dipermudah,"tambah Arcandra.
Selanjutnya Arcandra juga memberikan expert judgement kisaran harga minyak yang masih ekonomis untuk pengembangan lapangan offshore Indonesia. "Tergantung apakah lapangan tersebut remote atau tidak. Kemudian tergantung kedalaman lapangan yang dieksplorasi. Estimasi saya, meskipun ini debatable, sekitar US$ 50-60 per barel itu masih oke (untuk pengembangan migas offshore), tentunya harga diatas itu lebih baik lagi," ungkapnya.
Masih di lokasi yang sama, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar mengatakan akan membantu KKKS untuk melakukan kegiatan operasi lebih cepat dan efisien termasuk menyelesaikan hambatan yang timbul khususnya terkait perijinan.
"Untuk menyelesaian hambatan-hambatan para KKKS, kami akan berkoordinasi dengan instansi-instani terkait untuk menyelesaiakannya sehingga kegiatan mereka dapat cepat berjalan,"ujar Sukandar.
Berdasarkan catatan SKK Migas, tahun lalu telah dikerjakan 36 sumur khusus eksplorasi, namun tahun ini jumlahnya direncanakan meningkat lebih dari 2 kali lipat yaitu sebanyak 82 sumur. Hal ini menurut Sukandar menandakan kegiatan eksplorasi sudah aktif dan diharapkan akan ada discovery-discovery baru yang lain.
"Namun untuk sumur eksploitasi dan eksplorasi totalnya lebih banyak lagi. Tahun ini sekitar 427 sumur dan tahun depan juga kurang lebih sama," tambanya.
Untuk mendorong eksplorasi, SKK Migas dan KKKS melakukan komitmen investasi sekitar US$ 2 miliar. "Dengan tambahan tersebut akan semkin banyak sumur eksplorasi yang akan di drill, semakin banyak seismik yang akan dilakukan dalam 10 tahun kedepan. US$ 2 billion is not small. Ini era baru bagi migas Indonesia," tambahnya
Direktur Utama Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan menjelaskan eksplorasi sumur Tambakboyo-3 yang merupakan lanjutan dari sumur sebelumnya yang berhasil menemukan potensi cadangan minyak.
"Ternyata kita temukan cadangan minyak lagi disini, tapi kita mesti lakukan at least 2 sumur bor lagi untuk menentukan berapa cadangan minyak Tambakboyo yang ada di Blok Pangkah ini," ungkapnya.
Hasil tes (Drill Stem Test/DST) terhadap sumur Tambakboyo-3 telah mengindikasikan adanya temuan minyak. "Ini sudah DST yang ke 6, dan hasilnya minyak. Kita juga lihat dari hasil log dan cutting, indikasinya hasilnya minyak. Dari tes sebelumnya juga hasilnya minyak. Nanti pada saat nya akan kita keluarkan angka perkiraan cadangannya," tambahnya.
Investasi sumur Tambakboyo-3 hingga saat ini mencapai sekitar US$ 20 juta. Sumur Tambakboyo sebelumnya sekitar US$ 15 juta dolar. "Kita melakukan dua pengembangan lapangan yaitu Sidayu dan West Pangkah sudah sekitar US$ 200 juta sedang dalam proses pengembangan. Mudah-mudahan tahun depan produksi minyak dan gas," katanya.
Sebagaimana diketahui bahwa Blok Pangkah dioperatori sepenuhnya atau 100% oleh Saka Energi Indonesia. "Open, looking for partner untuk mengembangkan migas di Indonesia," tutupnya. (KESDM)
Rig offshore tersebut digunakan untuk aktifitas eksplorasi di Blok Pangkah yang dikelola oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) Saka Energi Indonesia. Dengan background flare gas dari rig tersebut, Wamen Arcandra menyampaikan bahwa potensi migas offshore Indonesia sangat prospek untuk dikembangkan, utamanya di wilayah Indonesia bagian timur.
Arcandra mengidentifikasi empat tantangan utama dalam pengembangan lapangan offshore.
"Tantangan pertama tentu mencari dulu lapangan-lapangan offshore yang punya potensi untuk dikembangkan. Yang kedua adanya resiko yang besar di offshore. Terkadang KKKS kurang berani untuk melakukan eksplorasi di daerah baru. Ketiga adalah ketersediaan rig di Indonesia yang terbatas. Dan yang terakhir besarnya investasi yang harus dikeluarkan,"ujar Wamen Arcandra.
Untuk mendorong pengembangan migas offshore Indonesia Wamen Arcandra akan mempercepat perijinan dan proses administrasi. "Kita berharap KKKS fokus melakukan pencarian migas. Sementara kegiatan yang berhubungan dengan administrasi, baik di SKKMIGAS maupun di Kementerian ESDM atau instansi lain, itu yang kita percepat dan dipermudah,"tambah Arcandra.
Selanjutnya Arcandra juga memberikan expert judgement kisaran harga minyak yang masih ekonomis untuk pengembangan lapangan offshore Indonesia. "Tergantung apakah lapangan tersebut remote atau tidak. Kemudian tergantung kedalaman lapangan yang dieksplorasi. Estimasi saya, meskipun ini debatable, sekitar US$ 50-60 per barel itu masih oke (untuk pengembangan migas offshore), tentunya harga diatas itu lebih baik lagi," ungkapnya.
Masih di lokasi yang sama, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar mengatakan akan membantu KKKS untuk melakukan kegiatan operasi lebih cepat dan efisien termasuk menyelesaikan hambatan yang timbul khususnya terkait perijinan.
"Untuk menyelesaian hambatan-hambatan para KKKS, kami akan berkoordinasi dengan instansi-instani terkait untuk menyelesaiakannya sehingga kegiatan mereka dapat cepat berjalan,"ujar Sukandar.
Berdasarkan catatan SKK Migas, tahun lalu telah dikerjakan 36 sumur khusus eksplorasi, namun tahun ini jumlahnya direncanakan meningkat lebih dari 2 kali lipat yaitu sebanyak 82 sumur. Hal ini menurut Sukandar menandakan kegiatan eksplorasi sudah aktif dan diharapkan akan ada discovery-discovery baru yang lain.
"Namun untuk sumur eksploitasi dan eksplorasi totalnya lebih banyak lagi. Tahun ini sekitar 427 sumur dan tahun depan juga kurang lebih sama," tambanya.
Untuk mendorong eksplorasi, SKK Migas dan KKKS melakukan komitmen investasi sekitar US$ 2 miliar. "Dengan tambahan tersebut akan semkin banyak sumur eksplorasi yang akan di drill, semakin banyak seismik yang akan dilakukan dalam 10 tahun kedepan. US$ 2 billion is not small. Ini era baru bagi migas Indonesia," tambahnya
Direktur Utama Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan menjelaskan eksplorasi sumur Tambakboyo-3 yang merupakan lanjutan dari sumur sebelumnya yang berhasil menemukan potensi cadangan minyak.
"Ternyata kita temukan cadangan minyak lagi disini, tapi kita mesti lakukan at least 2 sumur bor lagi untuk menentukan berapa cadangan minyak Tambakboyo yang ada di Blok Pangkah ini," ungkapnya.
Hasil tes (Drill Stem Test/DST) terhadap sumur Tambakboyo-3 telah mengindikasikan adanya temuan minyak. "Ini sudah DST yang ke 6, dan hasilnya minyak. Kita juga lihat dari hasil log dan cutting, indikasinya hasilnya minyak. Dari tes sebelumnya juga hasilnya minyak. Nanti pada saat nya akan kita keluarkan angka perkiraan cadangannya," tambahnya.
Investasi sumur Tambakboyo-3 hingga saat ini mencapai sekitar US$ 20 juta. Sumur Tambakboyo sebelumnya sekitar US$ 15 juta dolar. "Kita melakukan dua pengembangan lapangan yaitu Sidayu dan West Pangkah sudah sekitar US$ 200 juta sedang dalam proses pengembangan. Mudah-mudahan tahun depan produksi minyak dan gas," katanya.
Sebagaimana diketahui bahwa Blok Pangkah dioperatori sepenuhnya atau 100% oleh Saka Energi Indonesia. "Open, looking for partner untuk mengembangkan migas di Indonesia," tutupnya. (KESDM)