Warga Indonesia di Washington DC Siap Ikut Pemilihan Umum 2019
pada tanggal
08 April 2019
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Washington DC area dengan detail menjelaskan satu demi satu contoh coblosan yang dinyatakan sah.
Ada beberapa sasaran yang dilakukan PPLN dalam sosialisasi. Awalnya adalah pencocokan dan penelitian data guna menjaring pemilih yang sah. Kemudian, menjelaskan hak-hak dan kewajiban pemilih, dan peraturan pemilu, dan semakin dekat ke pelaksanaan, sosialisasi menjadi sarana menjelaskan tata cara pencoblosan untuk membantu para pemilih terdaftar agar tidak salah dalam mencoblos. Namun, sudah begitu detail dijelaskan, belum semua mengaku paham 100 persen.
“Masih agak bingung. Aku harus menemui orang yang bisa menjelaskan,” kata seorang peserta sosialiasi.
Seorang remaja, yang tumbuh besar di Amerika dan akan memilih untuk pertama kali, mengaku masih bingung dan tidak bisa menentukan pilihan.
"My parents told me to register to vote even though I don’t know anything about the presidential election (Orang tua saya meminta saya untuk mendaftar pemilu, meski saya tidak tahu apa pun tentang pemilihan presiden)," kata remaja itu.
Namun, ada juga yang mengaku terbantu dengan adanya sosialisasi.
“Lebih semangat, karena kita sudah mantap untuk memilih,” kata seorang peserta perempuan lainnya.
Sosialisasi diadakan mendekati daerah tempat tinggal sebagian besar pemilih. Tercatat ada 2.507 pemilih di Washington DC area, yang mencakup District of Columbia dan dua negara bagian, yaitu Maryland dan Virginia (DMV), menurut ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Muhammad Setyo Nugroho.
“1.775, sekitar 1.800an, yang datang ke TPS. Kemudian yang lewat pos sekitar 10 atau 20 persen (dari) itu,” papar Setyo.
Data terakhir menunjukkan, jumlah itu kini meningkat dengan masuknya pemilih tambahan dari negara bagian lain di Amerika maupun dari negara lain di luar Amerika, termasuk dari Indonesia. Sejauh ini tercatat, 56 pemilih tambahan yang sudah mendaftarkan diri untuk mencoblos di Washington DC area. Sebaliknya, data terakhir menunjukkan tercatat 25 pemilih di Washington DC area yang akan mencoblos di tempat lain.
Ketika menghadiri acara sosialisasi, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Amerika Iwan Freddy Hari Susanto mengingatkan, pemilu adalah pesta rakyat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
“Jadi, marilah kita sukseskan Pemilu 2019,” ujar Iwan.
“Dalam Pemilu, yang terpenting adalah kedewasaan kita berpolitik. Artinya, kita harus menghormati pilihan siapapun. Perbedaan pilihan itu, sangat wajar. Justru perbedaan dalam memilih itu akan menjadi suatu kekuatan kita,” kata Iwan menambahkan.
Sosialisasi Pemilu terakhir di satu kota kecil di Virginia ditutup dengan deklarasi masyarakat Indonesia. Wakil-wakil organisasi kemasyarakatan yang hadir menyatakan tekad, akan menyukseskan Pemilu 2019.
Tempat pemungutan suara (TPS) untuk daerah pemilihan Washington DC area (DMV) adalah kediaman Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika. TPS akan buka mulai pukul 10.00 sampai pukul 20.00 waktu setempat. (VOA)
Ada beberapa sasaran yang dilakukan PPLN dalam sosialisasi. Awalnya adalah pencocokan dan penelitian data guna menjaring pemilih yang sah. Kemudian, menjelaskan hak-hak dan kewajiban pemilih, dan peraturan pemilu, dan semakin dekat ke pelaksanaan, sosialisasi menjadi sarana menjelaskan tata cara pencoblosan untuk membantu para pemilih terdaftar agar tidak salah dalam mencoblos. Namun, sudah begitu detail dijelaskan, belum semua mengaku paham 100 persen.
“Masih agak bingung. Aku harus menemui orang yang bisa menjelaskan,” kata seorang peserta sosialiasi.
Seorang remaja, yang tumbuh besar di Amerika dan akan memilih untuk pertama kali, mengaku masih bingung dan tidak bisa menentukan pilihan.
"My parents told me to register to vote even though I don’t know anything about the presidential election (Orang tua saya meminta saya untuk mendaftar pemilu, meski saya tidak tahu apa pun tentang pemilihan presiden)," kata remaja itu.
Namun, ada juga yang mengaku terbantu dengan adanya sosialisasi.
“Lebih semangat, karena kita sudah mantap untuk memilih,” kata seorang peserta perempuan lainnya.
Sosialisasi diadakan mendekati daerah tempat tinggal sebagian besar pemilih. Tercatat ada 2.507 pemilih di Washington DC area, yang mencakup District of Columbia dan dua negara bagian, yaitu Maryland dan Virginia (DMV), menurut ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Muhammad Setyo Nugroho.
“1.775, sekitar 1.800an, yang datang ke TPS. Kemudian yang lewat pos sekitar 10 atau 20 persen (dari) itu,” papar Setyo.
Data terakhir menunjukkan, jumlah itu kini meningkat dengan masuknya pemilih tambahan dari negara bagian lain di Amerika maupun dari negara lain di luar Amerika, termasuk dari Indonesia. Sejauh ini tercatat, 56 pemilih tambahan yang sudah mendaftarkan diri untuk mencoblos di Washington DC area. Sebaliknya, data terakhir menunjukkan tercatat 25 pemilih di Washington DC area yang akan mencoblos di tempat lain.
Ketika menghadiri acara sosialisasi, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Amerika Iwan Freddy Hari Susanto mengingatkan, pemilu adalah pesta rakyat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
“Jadi, marilah kita sukseskan Pemilu 2019,” ujar Iwan.
“Dalam Pemilu, yang terpenting adalah kedewasaan kita berpolitik. Artinya, kita harus menghormati pilihan siapapun. Perbedaan pilihan itu, sangat wajar. Justru perbedaan dalam memilih itu akan menjadi suatu kekuatan kita,” kata Iwan menambahkan.
Sosialisasi Pemilu terakhir di satu kota kecil di Virginia ditutup dengan deklarasi masyarakat Indonesia. Wakil-wakil organisasi kemasyarakatan yang hadir menyatakan tekad, akan menyukseskan Pemilu 2019.
Tempat pemungutan suara (TPS) untuk daerah pemilihan Washington DC area (DMV) adalah kediaman Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika. TPS akan buka mulai pukul 10.00 sampai pukul 20.00 waktu setempat. (VOA)