Hery Dosinaen Imbau Pencari Kerja di Papua Bidik Sektor Swasta
pada tanggal
21 Mei 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COMSekretaris Daerah (Sekda) Papua Hery Dosinaen mengimbau seluruh pencari kerja (pencaker) di bumi cenderawasih, agar mulai membidik sektor swasta ketimbang bekerja kantoran sebagai pegawai BUMN/BUMD.
Dengan memilih sektor swasta, pencaker justru tak hanya membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Akan tetapi, bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain yang membutuhkan.
“Sebab akhir-akhir ini pola pikir pencaker kita adalah berusaha menjadi pegawai kantoran atau bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sehingga kita imbau agar kedepan, pola pikir seperti ini sudah waktu ditinggalkan,” terang Sekda Hery di Jayapura, pekan lalu.
Menurutnya, pada tahun depan, Provinsi Papua akan menggelar iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Dengan demikian, dipastikan ribuan atlet maupun official bakal berkunjung ke provinsi.
Momentum ini, sambung ia, mestinya bisa dimanfaatkan oleh pencaker dengan membuka usaha untuk membuat cinderamata PON, baik dari ukiran, tas noken maupun hal terkait lain yang dapat mendatangkan pemasukan.
Dilain pihak, pencaker dapat mulai mengembangkan makanan asli daerah Papua, untuk selanjutnya dijadikan jajanan saat pelaksanaan PON XX 2020 berlangsung.
“Untuk itulah saya minta instansi terkait bisa segera memfasilitasi dan membuat pelatihan bagi pencaker. Sehingga kedepan, para pencaker ini bisa membuka usaha bagi dirinya sendiri maupun orang lain,” harapnya.
Sebelumnya, jumlah pengangguran pada Februari 2019 sebesar 62.885 orang. Angka ini meningkat sekitar 3.129 orang dibanding Agustus 2018.
Menurut Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, Bagas Susilo, selama satu tahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka di Papua tercatat mengalami peningkatan dari 2,91 persen pada Februari 2018 menjadi 3,42 persen pada Februari 2019.
“Begitu pun jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2018 yang meningkat sebesar 0,22 persen,” terang ia.
Sementara untuk jumlah angkatan kerja di Papua, sambung ia, pada Februari 2019 tercatat mencapai 1.808.848 orang. Menurut, angka itu berkurang 42.638 orang dibanding kondisi Februari 2018.
Diketahui, dalam enam bulan terakhir (Agustus 2018 – Februari 2019), tiga kategori lapangan usaha yang mengalami penurunan jumlah tenaga kerja terbesar, antara lain kategori pertanian, perdagangan besar dan eceran serta administrasi pemerintahan.
Dari total penduduk yang bekerja sebanyak 1.808.848 orang pada Februari 2019 di Papua, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga (30,11 persen). (DiskominfoPapua)
Dengan memilih sektor swasta, pencaker justru tak hanya membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Akan tetapi, bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain yang membutuhkan.
“Sebab akhir-akhir ini pola pikir pencaker kita adalah berusaha menjadi pegawai kantoran atau bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sehingga kita imbau agar kedepan, pola pikir seperti ini sudah waktu ditinggalkan,” terang Sekda Hery di Jayapura, pekan lalu.
Menurutnya, pada tahun depan, Provinsi Papua akan menggelar iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Dengan demikian, dipastikan ribuan atlet maupun official bakal berkunjung ke provinsi.
Momentum ini, sambung ia, mestinya bisa dimanfaatkan oleh pencaker dengan membuka usaha untuk membuat cinderamata PON, baik dari ukiran, tas noken maupun hal terkait lain yang dapat mendatangkan pemasukan.
Dilain pihak, pencaker dapat mulai mengembangkan makanan asli daerah Papua, untuk selanjutnya dijadikan jajanan saat pelaksanaan PON XX 2020 berlangsung.
“Untuk itulah saya minta instansi terkait bisa segera memfasilitasi dan membuat pelatihan bagi pencaker. Sehingga kedepan, para pencaker ini bisa membuka usaha bagi dirinya sendiri maupun orang lain,” harapnya.
Sebelumnya, jumlah pengangguran pada Februari 2019 sebesar 62.885 orang. Angka ini meningkat sekitar 3.129 orang dibanding Agustus 2018.
Menurut Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, Bagas Susilo, selama satu tahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka di Papua tercatat mengalami peningkatan dari 2,91 persen pada Februari 2018 menjadi 3,42 persen pada Februari 2019.
“Begitu pun jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2018 yang meningkat sebesar 0,22 persen,” terang ia.
Sementara untuk jumlah angkatan kerja di Papua, sambung ia, pada Februari 2019 tercatat mencapai 1.808.848 orang. Menurut, angka itu berkurang 42.638 orang dibanding kondisi Februari 2018.
Diketahui, dalam enam bulan terakhir (Agustus 2018 – Februari 2019), tiga kategori lapangan usaha yang mengalami penurunan jumlah tenaga kerja terbesar, antara lain kategori pertanian, perdagangan besar dan eceran serta administrasi pemerintahan.
Dari total penduduk yang bekerja sebanyak 1.808.848 orang pada Februari 2019 di Papua, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga (30,11 persen). (DiskominfoPapua)