Klemen Tinal Minta Semua PIhak Tenang Sikapi Kejadian Asmat
pada tanggal
31 Mei 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengimbau semua pihak di bumi cenderawasih untuk tetap tenang dan tak terpancing, menyikapi tewasnya empat warga di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat.
Klemen berharap semua pihak menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing.
“Sebab tentunya kita tidak mengharapkan adanya situasi seperti itu. Intinya masalah ini baru akan diselidiki pihak kepolisian melalui tim yang akan turun ke lokasi”.
“Yang pasti ini bukan konflik berkepanjangan namun terjadi antar pibadi ke pribadi. Tidak ada hubungan dengan institusi,” terang dia di Jayapura, Selasa (28/05/2019).
Diketahui, Sekitar 350 orang yang diduga digerakan oleh salah satu oknum caleg, pada Senin (27/05/2019) siang, mengamuk dengan merusak kantor Distrik Fayit dan salah satu rumah milik Anggota DPRD Asmat, karena merasa tidak puas atas hasil pleno KPU Asmat.
Empat petugas Posramil Fayit yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian mencoba menenangkan dengan mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.
Dalam situasi terancam salah seorang anggota posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas. Akibat kejadian tersebut, empat warga tewas dan satu orang lainnya mengalami luka tembak.
Empat warga yang tewas akibat kejadian tersebut adalah, Xaverius Sai (40), Nikolaus Tupa (38), Matias Amunep (16) dan Frederikus Inepi (35).
Pangdam XVII/Cenderawasi Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas Ham Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.
Pagi ini (28/05/2019) Tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua telah bertolak ke Fayit. Tim tersebut dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigje TNI R. Agus Abdurrauf.(DiskominfoPapua)
Klemen berharap semua pihak menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing.
“Sebab tentunya kita tidak mengharapkan adanya situasi seperti itu. Intinya masalah ini baru akan diselidiki pihak kepolisian melalui tim yang akan turun ke lokasi”.
“Yang pasti ini bukan konflik berkepanjangan namun terjadi antar pibadi ke pribadi. Tidak ada hubungan dengan institusi,” terang dia di Jayapura, Selasa (28/05/2019).
Diketahui, Sekitar 350 orang yang diduga digerakan oleh salah satu oknum caleg, pada Senin (27/05/2019) siang, mengamuk dengan merusak kantor Distrik Fayit dan salah satu rumah milik Anggota DPRD Asmat, karena merasa tidak puas atas hasil pleno KPU Asmat.
Empat petugas Posramil Fayit yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian mencoba menenangkan dengan mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.
Dalam situasi terancam salah seorang anggota posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah Pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas. Akibat kejadian tersebut, empat warga tewas dan satu orang lainnya mengalami luka tembak.
Empat warga yang tewas akibat kejadian tersebut adalah, Xaverius Sai (40), Nikolaus Tupa (38), Matias Amunep (16) dan Frederikus Inepi (35).
Pangdam XVII/Cenderawasi Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua serta Komnas Ham Papua untuk membentuk tim investigasi guna mendapatkan keterangan yang akurat.
Pagi ini (28/05/2019) Tim investigasi yang terdiri dari unsur Pomdam XVII/Cenderawasi, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Korem 174/ATW, Polda Papua dan Komnas HAM Papua telah bertolak ke Fayit. Tim tersebut dipimpin langsung oleh Danrem 174/ATW Brigje TNI R. Agus Abdurrauf.(DiskominfoPapua)