Petrus Fatlolon Undang Gema Tanimbar Bagi Kisah Inspiratif
pada tanggal
20 Mei 2019
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH mengundang Generasi Membangun (Gema) Tanimbar yang terdiri dari pemuda seluruh denominasi gereja di Tanimbar ke kediaman Bupati pada Minggu (19/05/2019).
Hal tersebut dilakukan guna saling membagikan kisah inspiratif dalam hidup sebelum melaksanakan dua even besar, yaitu seminar bahaya Narkotika dan Obat Bahan Berbahaya (Narkoba) oleh Pdt. Benny Patinasarani pada Senin (20/05/2019) di Gedung Kesenian dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) oleh Pdt. Christoper Tapiheru pada Senin dan Selasa (21/05/2019) di Taman Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel).
Dalam penyambutannya, Bupati Fatlolon mengucapkan terima kasih kepada Gema Tanimbar yang sudah memprakarsai dua kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup generasi muda di daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat itu.
“Saya bangga dan bahagia karena pemuda Tanimbar berani tampil dengan warna yang berbeda. Konsep ini luar biasa dan kiranya menjadi contoh bagi yang lain,” kata dia.
Fatlolon pun berharap ke depannya wadah yang berisi seluruh anak-anak muda Tanimbar itu dapat berkolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga dan Dinas Pendidikan untuk bersama-sama merancang program atau kegiatan guna membentuk karaktek anak-anak Tanimbar yang mampu menghadapi hidup.
“Mari kita samakan visi misi bersama dengan visi misi Pemda, yaitu mewujudkan masyarakat Kepulauan Tanimbar yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri dengan Moto Cepat, Tepat dan Terukur,” harapnya.
Sementara itu, Pdt. Benny Patinasarani mengatakan Gema Tanimbar bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kep. Tanimbar akan membuat cerita baru bagi generasi muda Tanimbar yang siap merubah kota semakin lebih baik lagi.
“Bupati adalah pemimpin di garda terdepan yang perlu didukung, didoakan dengan tenaga kita dan waktu kita untuk bisa bersama-sama bangun kota ini,” ungkap dia.
Gema Tanimbar sendiri bukan sebuah organisasi milik sebuah gereja atau sebuah denominasi. Tetapi Gema Tanimbar adalah gerakan bersama seluruh kekuatan pemuda di kota dan bersatu untuk berdiri tanpa melihat perbedaan di Tanimbar. (Laura Sobuber)
Hal tersebut dilakukan guna saling membagikan kisah inspiratif dalam hidup sebelum melaksanakan dua even besar, yaitu seminar bahaya Narkotika dan Obat Bahan Berbahaya (Narkoba) oleh Pdt. Benny Patinasarani pada Senin (20/05/2019) di Gedung Kesenian dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) oleh Pdt. Christoper Tapiheru pada Senin dan Selasa (21/05/2019) di Taman Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel).
Dalam penyambutannya, Bupati Fatlolon mengucapkan terima kasih kepada Gema Tanimbar yang sudah memprakarsai dua kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup generasi muda di daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat itu.
“Saya bangga dan bahagia karena pemuda Tanimbar berani tampil dengan warna yang berbeda. Konsep ini luar biasa dan kiranya menjadi contoh bagi yang lain,” kata dia.
Fatlolon pun berharap ke depannya wadah yang berisi seluruh anak-anak muda Tanimbar itu dapat berkolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga dan Dinas Pendidikan untuk bersama-sama merancang program atau kegiatan guna membentuk karaktek anak-anak Tanimbar yang mampu menghadapi hidup.
“Mari kita samakan visi misi bersama dengan visi misi Pemda, yaitu mewujudkan masyarakat Kepulauan Tanimbar yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri dengan Moto Cepat, Tepat dan Terukur,” harapnya.
Sementara itu, Pdt. Benny Patinasarani mengatakan Gema Tanimbar bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kep. Tanimbar akan membuat cerita baru bagi generasi muda Tanimbar yang siap merubah kota semakin lebih baik lagi.
“Bupati adalah pemimpin di garda terdepan yang perlu didukung, didoakan dengan tenaga kita dan waktu kita untuk bisa bersama-sama bangun kota ini,” ungkap dia.
Gema Tanimbar sendiri bukan sebuah organisasi milik sebuah gereja atau sebuah denominasi. Tetapi Gema Tanimbar adalah gerakan bersama seluruh kekuatan pemuda di kota dan bersatu untuk berdiri tanpa melihat perbedaan di Tanimbar. (Laura Sobuber)