Polisi Amankan Sidang Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Empat Lawang yang Ricuh
pada tanggal
10 Mei 2019
TEBING TINGGI, LELEMUKU.COM - Sidang pleno rekapitulasi suara di KPU Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan, ricuh. Polisi melepas tembakan gas air mata ke arah massa.
Rapat pleno tersebut digelar di gedung DPRD setempat, Selasa (07/05/2019). Namun, sekitar pukul 16.20 WIB, pleno mulai memanas baik dari luar maupun di dalam ruang sidang.
Massa pendukung caleg yang berjumlah puluhan orang memaksa masuk gedung dan mendorong pagar. Polisi di lokasi coba menghalau, tapi tidak dihiraukan.
Massa yang memaksa masuk setelah calon mereka menuntut KPU segera membuka data C1 plano, kotak C1. Namun ditolak oleh KPU.
Massa menilai data caleg Dapil II Empat Lawang, yang meliputi Kecamatan Lintang Kanan dan Muara Pinang, terjadi kecurangan.
Massa kemudian mencoba masuk ke gedung menuju ruang rapat pleno digelar dan melempari kaca jendela. Akibatnya, ada beberapa kaca jendela di gedung pecah sebelum massa berhasil masuk.
Massa kemudian ditembaki gas air mata dan peluru karet oleh polisi. Tapi tetap massa bisa masuk ke gedung dan akhirnya tadi pleno ditunda
Sementara itu, Kapolres Empat Lawang AKBP Eko Yudi mengatakan massa datang dari salah satu caleg di Empat Lawang.
"Kejadian benar tadi sore, tapi sekarang sudah reda. Hanya sekitar 20-30 menit tadi ada insiden, massa itu datang dari salah satu caleg," kata Eko kepada detik.
Eko menyebut kericuhan berhenti saat KPU Empat Lawang memutuskan menunda pleno. Keputusan KPU sesuai dengan rekomendasi bersama.
"Pleno ditunda, karena kalau tadi lanjut pasti makin ramai. Jadi kita minta juga ditunda dan massa akhirnya bisa kami ajak bicara, termasuk calegnya. Malam ini sudah kondusif," katanya.
"Untuk tembakan tadi, hanya peringatan, itu gas air mata dan peluru hampa. Tidak ada korban luka, baik dari massa maupun anggota. Hanya kaca yang pecah dilempar," kata Eko. (Albert Batlayeri)
Rapat pleno tersebut digelar di gedung DPRD setempat, Selasa (07/05/2019). Namun, sekitar pukul 16.20 WIB, pleno mulai memanas baik dari luar maupun di dalam ruang sidang.
Massa pendukung caleg yang berjumlah puluhan orang memaksa masuk gedung dan mendorong pagar. Polisi di lokasi coba menghalau, tapi tidak dihiraukan.
Massa yang memaksa masuk setelah calon mereka menuntut KPU segera membuka data C1 plano, kotak C1. Namun ditolak oleh KPU.
Massa menilai data caleg Dapil II Empat Lawang, yang meliputi Kecamatan Lintang Kanan dan Muara Pinang, terjadi kecurangan.
Massa kemudian mencoba masuk ke gedung menuju ruang rapat pleno digelar dan melempari kaca jendela. Akibatnya, ada beberapa kaca jendela di gedung pecah sebelum massa berhasil masuk.
Massa kemudian ditembaki gas air mata dan peluru karet oleh polisi. Tapi tetap massa bisa masuk ke gedung dan akhirnya tadi pleno ditunda
Sementara itu, Kapolres Empat Lawang AKBP Eko Yudi mengatakan massa datang dari salah satu caleg di Empat Lawang.
"Kejadian benar tadi sore, tapi sekarang sudah reda. Hanya sekitar 20-30 menit tadi ada insiden, massa itu datang dari salah satu caleg," kata Eko kepada detik.
Eko menyebut kericuhan berhenti saat KPU Empat Lawang memutuskan menunda pleno. Keputusan KPU sesuai dengan rekomendasi bersama.
"Pleno ditunda, karena kalau tadi lanjut pasti makin ramai. Jadi kita minta juga ditunda dan massa akhirnya bisa kami ajak bicara, termasuk calegnya. Malam ini sudah kondusif," katanya.
"Untuk tembakan tadi, hanya peringatan, itu gas air mata dan peluru hampa. Tidak ada korban luka, baik dari massa maupun anggota. Hanya kaca yang pecah dilempar," kata Eko. (Albert Batlayeri)