Budi Karya Sumadi Nilai Angka Kecelakaan Turun Drastis, Perlancar Mudik 2019
pada tanggal
05 Juni 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa penyelenggaraan arus mudik tahun ini bisa dikatakan berjalan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota ke kota baik di Pulau Jawa maupun Sumatra dan penyiapan strategi-strategi untuk mengurai kemacetan menjadikan penyelenggaraan mudik tahun 2019 berjalan dengan lancar,” ujar Menhub saat Konferensi Pers di Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2019, Selasa (04/06/2019).
Tahun 2019, lanjut Menhub, merupakan suatu pembuktian bahwa pembangunan infrastruktur sangat berguna bagi masyarakat dari kota ke kota.
“Terbukti perjalanan mudik tahun ini dari Jakarta ke Semarang 6 jam, Jakarta ke Solo 8 jam, Jakarta ke Surabaya kurang dari 10 jam. Hal yang sangat menggembirakan terutama bagi pemudik. Masyarakat puas karena mudik tahun ini lancar,” ujar Menhub Budi.
Tidak hanya melalui segi infrastruktur, tambah Menhub, keberhasilan penyelenggaraan mudik tahun ini juga merupakan kerja sama yang baik antar stakeholder.
“Saya mengapresiasi kerja sama Pemerintah Pusat dengan Polri, Pemda yang turut membantu kelancaran mudik. Mereka bekerja dengan baik seperti tidak terjadi kemacetan di pasar tumpah, bahkan wilayah Nagrek yang biasanya macet, kemarin ini lancar,” terang Menhub.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga mengimbau pemudik untuk kembali ke Jakarta pada tanggal 6 atau 7 Juni.
“Puncak arus balik diprediksi pada tanggal 8 dan 9 Juni, karenanya saya menganjurkan para pemudik untuk kembali ke Jakarta tanggal 6 atau 7 Juni,” kata Menhub.
Lebih lanjut, Menhub menyampaikan bahwa angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sekitar 60% pada arus mudik tahun 2019. Ia menambahkan bahwa angka ini cukup menggembirakan, mengingat aspek keselamatan dapat ditingkatkan dalam perjalanan mudik 2019.
“Ada suatu data yang signifikan yaitu angka kecelakaan menurun drastis mencapai 60% dibandingkan tahun lalu. Artinya isu-isu yang telah kita upayakan agar mudik berjalan lancar dan safety itu berhasil,” jelas Menhub Budi.
Pada kesempatan itu, Menhub Budi menambahkan, pengaturan di jalan tol, pengurangan motor melalui mudik gratis serta kegiatan pengecekkan atau ramp check pada bus-bus turut serta mengurangi kecelakaan yang di jalan.
Namun, Menhub mengingatkan pemudik agar terus waspada terutama pada saat arus balik ke Jakarta.
“Biasanya sehabis berlibur kan capek, jaga terus kondisi badan. Istirahat dahulu jika sudah kelelahan,” tutur Menhub Budi.
Melalui data dari Kakorlantas, Menhub menyampaikan bahwa jumlah kecelakaan lalulintas tahun 2019 sebanyak 336 kejadian dibanding tahun 2018 yang mencapai 831 kejadian. Ia menambahkan bahwa untuk korban meninggal dunia tahun 2019 sebanyak 74 jiwa, sedangkan tahun 2018 mencapai 178 jiwa.
“Korban luka berat tahun 2019 sebanyak 53 orang, sedangkan tahun 2018 sebanyak 175 orang, dan untuk korban luka ringan tahun 2019 sebanyak 351 orang, sedangkan tahun 2019 mencapai 1.082 orang,” pungkas Menhub. (Setkab)
“Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota ke kota baik di Pulau Jawa maupun Sumatra dan penyiapan strategi-strategi untuk mengurai kemacetan menjadikan penyelenggaraan mudik tahun 2019 berjalan dengan lancar,” ujar Menhub saat Konferensi Pers di Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2019, Selasa (04/06/2019).
Tahun 2019, lanjut Menhub, merupakan suatu pembuktian bahwa pembangunan infrastruktur sangat berguna bagi masyarakat dari kota ke kota.
“Terbukti perjalanan mudik tahun ini dari Jakarta ke Semarang 6 jam, Jakarta ke Solo 8 jam, Jakarta ke Surabaya kurang dari 10 jam. Hal yang sangat menggembirakan terutama bagi pemudik. Masyarakat puas karena mudik tahun ini lancar,” ujar Menhub Budi.
Tidak hanya melalui segi infrastruktur, tambah Menhub, keberhasilan penyelenggaraan mudik tahun ini juga merupakan kerja sama yang baik antar stakeholder.
“Saya mengapresiasi kerja sama Pemerintah Pusat dengan Polri, Pemda yang turut membantu kelancaran mudik. Mereka bekerja dengan baik seperti tidak terjadi kemacetan di pasar tumpah, bahkan wilayah Nagrek yang biasanya macet, kemarin ini lancar,” terang Menhub.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga mengimbau pemudik untuk kembali ke Jakarta pada tanggal 6 atau 7 Juni.
“Puncak arus balik diprediksi pada tanggal 8 dan 9 Juni, karenanya saya menganjurkan para pemudik untuk kembali ke Jakarta tanggal 6 atau 7 Juni,” kata Menhub.
Lebih lanjut, Menhub menyampaikan bahwa angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sekitar 60% pada arus mudik tahun 2019. Ia menambahkan bahwa angka ini cukup menggembirakan, mengingat aspek keselamatan dapat ditingkatkan dalam perjalanan mudik 2019.
“Ada suatu data yang signifikan yaitu angka kecelakaan menurun drastis mencapai 60% dibandingkan tahun lalu. Artinya isu-isu yang telah kita upayakan agar mudik berjalan lancar dan safety itu berhasil,” jelas Menhub Budi.
Pada kesempatan itu, Menhub Budi menambahkan, pengaturan di jalan tol, pengurangan motor melalui mudik gratis serta kegiatan pengecekkan atau ramp check pada bus-bus turut serta mengurangi kecelakaan yang di jalan.
Namun, Menhub mengingatkan pemudik agar terus waspada terutama pada saat arus balik ke Jakarta.
“Biasanya sehabis berlibur kan capek, jaga terus kondisi badan. Istirahat dahulu jika sudah kelelahan,” tutur Menhub Budi.
Melalui data dari Kakorlantas, Menhub menyampaikan bahwa jumlah kecelakaan lalulintas tahun 2019 sebanyak 336 kejadian dibanding tahun 2018 yang mencapai 831 kejadian. Ia menambahkan bahwa untuk korban meninggal dunia tahun 2019 sebanyak 74 jiwa, sedangkan tahun 2018 mencapai 178 jiwa.
“Korban luka berat tahun 2019 sebanyak 53 orang, sedangkan tahun 2018 sebanyak 175 orang, dan untuk korban luka ringan tahun 2019 sebanyak 351 orang, sedangkan tahun 2019 mencapai 1.082 orang,” pungkas Menhub. (Setkab)