Helikopter Logistik ke Pos Perbatasan Hilang Kontak di Pegunungan Bintang
pada tanggal
28 Juni 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Helikopter Pendorongan Logistik (Dorlog) jenis Mi-17 milik satuan Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad) dilaporkan hilang kontak pada Jumat (28/06/06/2019) pukul 14.00 WIT.
Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi pesawat angkut ini terakhir terlacak di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegbin), Provinsi Papua.
"Telah diterima informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura bahwa pada pukul 14.00 WIT, bahwa pesawat MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbad TNI AD mengalami lost contack saat melaksanakan misi penerbangan dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. " ujarnya dalam rilis media yang diterima Lelemuku.com.
Dikatakan pesawat tersebut membawa 12 orang terdiri dari 07 orang crew dan 05 orang personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos udara, karena satu-satunya akses menuju lokasi tersebut dengan menggunakan angkutan udara.
"Pesawat tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua. Beberapa pos-pos pengamanan TNI di perbatasan NKRI-PNG disebut Pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara," papar dia.
Selanjutnya bertolak dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil dalam rangka mengisi bahan bakar.
"Pada pukul 11.44 WIT Helly MI-17 take off dari bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Helly MI-17 landing di Sentani pkl. 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Helly tersebut. Sesuai hasil komunikasi Lanud Silas Papare dengan Tower Oksibil atas nama Ibu Dita dilaporkan bahwa kontak terakhir dengan pesawat pada pukul 11.49 WIT, sekitar 5 menit dari bandara dan berada di ketinggian 7800 ft, 6 NM ke utara," katanya.
Dilaporkan bahwa pada saat Landing dari bandara Oksibil kondisi cuaca baik dengan jarak pandang 6-7 km, namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat route antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrim yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat," ungkap Kapendam.
"Sampai laporan ini diterima, belum didapatkan informasi tentang kedudukan pesawat tersebut, upaya pencarian sedang dilaksanakan dengan berkoordinasi pihak Basarnas Provinsi Papua dan mengerahkan satuan kewilayahan untuk mencari informasi keberadaan pesawat M-17," tutup Aidi. (Albert Batlayeri)
Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi pesawat angkut ini terakhir terlacak di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegbin), Provinsi Papua.
"Telah diterima informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura bahwa pada pukul 14.00 WIT, bahwa pesawat MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbad TNI AD mengalami lost contack saat melaksanakan misi penerbangan dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. " ujarnya dalam rilis media yang diterima Lelemuku.com.
Dikatakan pesawat tersebut membawa 12 orang terdiri dari 07 orang crew dan 05 orang personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos udara, karena satu-satunya akses menuju lokasi tersebut dengan menggunakan angkutan udara.
"Pesawat tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua. Beberapa pos-pos pengamanan TNI di perbatasan NKRI-PNG disebut Pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara," papar dia.
Selanjutnya bertolak dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil dalam rangka mengisi bahan bakar.
"Pada pukul 11.44 WIT Helly MI-17 take off dari bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Helly MI-17 landing di Sentani pkl. 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Helly tersebut. Sesuai hasil komunikasi Lanud Silas Papare dengan Tower Oksibil atas nama Ibu Dita dilaporkan bahwa kontak terakhir dengan pesawat pada pukul 11.49 WIT, sekitar 5 menit dari bandara dan berada di ketinggian 7800 ft, 6 NM ke utara," katanya.
Dilaporkan bahwa pada saat Landing dari bandara Oksibil kondisi cuaca baik dengan jarak pandang 6-7 km, namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat route antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrim yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat," ungkap Kapendam.
"Sampai laporan ini diterima, belum didapatkan informasi tentang kedudukan pesawat tersebut, upaya pencarian sedang dilaksanakan dengan berkoordinasi pihak Basarnas Provinsi Papua dan mengerahkan satuan kewilayahan untuk mencari informasi keberadaan pesawat M-17," tutup Aidi. (Albert Batlayeri)