Pemkot Ambon dan BNPB RI Tinjau Lokasi Pergeseran Tanah di Kampus IAIN
pada tanggal
09 Juni 2019
AMBON, LELEMUKU.COM – Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Provinsi Maluku, A.G.Latuheru bersama tim BNPB RI, Kepala Dinas Provinsi Maluku dan Tim BPBD Kota Ambon pada Minggu (09/06/2019), meninjau kampus IAIN dan Wilayah Gunung Malintang yang terkena dampak pergeseran tanah.
Diketahui, Gedung Kampus IAIN yang mengalami kerusakan antara lain Gedung Perpustakaan, Gedung Auditorium, Laboratorium MIPA dan Ruang Genset.
Sekkot dalam keterangannya mengatakan, peninjauan yang dilakukan bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi gedung yang rusak akibat pergeseran tanah tersebut.
“Terkait Gedung Kampus IAIN, dari Pemerintah Kota sudah memberikan beberapa rekomendasi dalam upaya mengantisipasi dampak yang lebih fatal. Dan untuk rumah yang mengalami kerusakan di wilayah gunung malintang, selain bantuan yang diberikan, korban juga diminta untuk evakuasi ke keluarga terdekat,” terang Sekkot.
Adapun rekomendasi yang dimaksud antara lain, menghindari pemanfaatan gedung yang rusak, pada kondisi panas, gedung-gedung tersebut harus segera dibongkar untuk menghilangkan gaya vertikal bangunan terhadap tanah yang berdampak pergerakkan tanah secara masif dan memperbaiki drainase agar air dapat diarahkan pada posisi pembuangan akhirnya, perlu adanya bangunan talud berkontruksi baja, hindari konstruksi berat dilokasi bekas bangunan tersebut serta pembuatan ruang terbuka hijau dengan tanaman yang perakarannya bisa menahan air.
Ditambahkan, Tim BNPB RI yang beranggotakan 3 orang yang ikut mengunjungi lokasi tersebut, akan melakukan kajian yang nantinya akan diteruskan ke Pemerintah Pusat.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku, Ismail Usemahu menjelaskan, kondisi terburuk berada pada ruang genset yang berada tidak jauh dari gedung perpustakaan.
“Terjadi penurunan tanah sedalam kurang lebih 2,5 meter pada wilayah sekitar ruang genset yang berdampak langsung pada gedung perpustakaan,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Kadis, ada beberapa penanganan darurat yang sudah dilakukan dalam mengantisipasi terjadinya dampak yang lebih besar.
“Bersama BPBD Kota Ambon dan Provinsi Maluku, kami sudah lakukan pemasangan terpal-terpal dibagian tanah yang dianggap rawan longsor yang berfungsi untuk menahan beban tanah apabila terjadi hujan, dan dengan dibantu personil TNI Polri, kami membuat pemblokiran aliran air yang mengarah kearah longsoran. ” jelasnya. (DiskominfoSandiAmbon)
Diketahui, Gedung Kampus IAIN yang mengalami kerusakan antara lain Gedung Perpustakaan, Gedung Auditorium, Laboratorium MIPA dan Ruang Genset.
Sekkot dalam keterangannya mengatakan, peninjauan yang dilakukan bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi gedung yang rusak akibat pergeseran tanah tersebut.
“Terkait Gedung Kampus IAIN, dari Pemerintah Kota sudah memberikan beberapa rekomendasi dalam upaya mengantisipasi dampak yang lebih fatal. Dan untuk rumah yang mengalami kerusakan di wilayah gunung malintang, selain bantuan yang diberikan, korban juga diminta untuk evakuasi ke keluarga terdekat,” terang Sekkot.
Adapun rekomendasi yang dimaksud antara lain, menghindari pemanfaatan gedung yang rusak, pada kondisi panas, gedung-gedung tersebut harus segera dibongkar untuk menghilangkan gaya vertikal bangunan terhadap tanah yang berdampak pergerakkan tanah secara masif dan memperbaiki drainase agar air dapat diarahkan pada posisi pembuangan akhirnya, perlu adanya bangunan talud berkontruksi baja, hindari konstruksi berat dilokasi bekas bangunan tersebut serta pembuatan ruang terbuka hijau dengan tanaman yang perakarannya bisa menahan air.
Ditambahkan, Tim BNPB RI yang beranggotakan 3 orang yang ikut mengunjungi lokasi tersebut, akan melakukan kajian yang nantinya akan diteruskan ke Pemerintah Pusat.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku, Ismail Usemahu menjelaskan, kondisi terburuk berada pada ruang genset yang berada tidak jauh dari gedung perpustakaan.
“Terjadi penurunan tanah sedalam kurang lebih 2,5 meter pada wilayah sekitar ruang genset yang berdampak langsung pada gedung perpustakaan,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Kadis, ada beberapa penanganan darurat yang sudah dilakukan dalam mengantisipasi terjadinya dampak yang lebih besar.
“Bersama BPBD Kota Ambon dan Provinsi Maluku, kami sudah lakukan pemasangan terpal-terpal dibagian tanah yang dianggap rawan longsor yang berfungsi untuk menahan beban tanah apabila terjadi hujan, dan dengan dibantu personil TNI Polri, kami membuat pemblokiran aliran air yang mengarah kearah longsoran. ” jelasnya. (DiskominfoSandiAmbon)