Surawahadi Sambut Jenazah Mantan KASAD, George Toisutta di Lanud Hasanuddin Makassar
pada tanggal
12 Juni 2019
MAKASSAR, LELEMUKU.COM - Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, S.Ip, M.Si menyambut langsung jenazah Mantan Kepala Staff Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) George Toisutta dari badan pesawat Hercules C-130 asal Skadron Udara 31-A1321 yang tiba Lanud Hasanuddin Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (12/06/2019) pukul 16.10 WITA.
Penyambutan dengan upacara militer ini dilakukan setelah pesawat yang terbang dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta pada pukul 11.53 WIB atau 12.53 WITA tiba di landasan.
Almarhum yang meninggalkan satu istri dengan tiga orang putra ini selanjutnya dibawa di rumah duka, Jl Rutan No 80, Gunung Sari, Kota Makassar, yang merupakan kediaman kakak kandung George yaitu Lody Toisutta untuk disemayamkan.
Selanjutnya disalatkan di Masjid Nurul Ilmi Makassar, dan dilepas secara militer ke tempat peristirahatan terakhir oleh Pangdam XIV/Hasanuddin.
Kemudian jenazah dimakamkan di TPU Dadi Makassar, sekitar pukul 17.00 Wita dengan upacara militer dan yang menjadi inspektur upacara adalah Wakasad, Letjen TNI Tatang Sulaiman.
George Toisutta meninggal pada usia 66 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jakarta pada Rabu (12/06/2019) pukul 05.26 WIB akibat penyakit kanker usus.
Pria yang dilahirkan di Makassar, Sulsel, pada 1 Juni 1953 ini merupakan lulusan Akmil tahun 1976. Pada 2007-2009, George memegang jabatan Panglima Kostrad TNI menggantikan Erwin Sudjono. Selanjutnya ia menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak 29 November 2009 hingga 30 Juni 2011.
Selain berkarir di dunia militer, pada 2011 George Toisutta pun pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI). Dia terpilih dalam Musyawarah Nasional ke-17 PJSI yang digelar di Komando Pendidikan Bela Negara Rindam V Brawijaya, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
George juga pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 2011. Ia bersaing dengan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie. Namun dia gugur dan posisi Ketum PSSI diraih Nurdin.
George juga aktif di dunia politik. Pada 2014, dia mendukung pasangan calon 01 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dia menjadi Wakil Ketua Tim Perjuangan Merah Putih untuk Kebenaran dan Keadilan. Saat para pendukung Prabowo-Hatta ingin turun ke jalan, setelah calonnya itu kalah, George jadi salah satu orang yang ikut menenangkan massa.
Dukungan George kepada Prabowo ini berlanjut saat Prabowo maju lagi menjadi capres 2019 berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sehingga sehari sebelum George wafat, Prabowo juga mengunjunginya di RSPAD. Prabowo mendoakan George yang sakit lantaran kanker usus lekas diberi kesembuhan. (Albert Batlayeri)
Penyambutan dengan upacara militer ini dilakukan setelah pesawat yang terbang dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta pada pukul 11.53 WIB atau 12.53 WITA tiba di landasan.
Almarhum yang meninggalkan satu istri dengan tiga orang putra ini selanjutnya dibawa di rumah duka, Jl Rutan No 80, Gunung Sari, Kota Makassar, yang merupakan kediaman kakak kandung George yaitu Lody Toisutta untuk disemayamkan.
Selanjutnya disalatkan di Masjid Nurul Ilmi Makassar, dan dilepas secara militer ke tempat peristirahatan terakhir oleh Pangdam XIV/Hasanuddin.
Kemudian jenazah dimakamkan di TPU Dadi Makassar, sekitar pukul 17.00 Wita dengan upacara militer dan yang menjadi inspektur upacara adalah Wakasad, Letjen TNI Tatang Sulaiman.
George Toisutta meninggal pada usia 66 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jakarta pada Rabu (12/06/2019) pukul 05.26 WIB akibat penyakit kanker usus.
Pria yang dilahirkan di Makassar, Sulsel, pada 1 Juni 1953 ini merupakan lulusan Akmil tahun 1976. Pada 2007-2009, George memegang jabatan Panglima Kostrad TNI menggantikan Erwin Sudjono. Selanjutnya ia menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak 29 November 2009 hingga 30 Juni 2011.
Selain berkarir di dunia militer, pada 2011 George Toisutta pun pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI). Dia terpilih dalam Musyawarah Nasional ke-17 PJSI yang digelar di Komando Pendidikan Bela Negara Rindam V Brawijaya, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
George juga pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 2011. Ia bersaing dengan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie. Namun dia gugur dan posisi Ketum PSSI diraih Nurdin.
George juga aktif di dunia politik. Pada 2014, dia mendukung pasangan calon 01 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dia menjadi Wakil Ketua Tim Perjuangan Merah Putih untuk Kebenaran dan Keadilan. Saat para pendukung Prabowo-Hatta ingin turun ke jalan, setelah calonnya itu kalah, George jadi salah satu orang yang ikut menenangkan massa.
Dukungan George kepada Prabowo ini berlanjut saat Prabowo maju lagi menjadi capres 2019 berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sehingga sehari sebelum George wafat, Prabowo juga mengunjunginya di RSPAD. Prabowo mendoakan George yang sakit lantaran kanker usus lekas diberi kesembuhan. (Albert Batlayeri)