China Minta Amerika Serikat Koreksi Sanksi-Sanksi Terhadap Iran
pada tanggal
20 Juli 2019
BEIJING, LELEMUKU.COM - China mendesak Washington, Jumat (19/07/2019) agar mengoreksi sanksi-sanksi yang diberlakukan terhadap berbagai perusahaan China yang dituduh membantu Iran mendapatkan material untuk program nuklirnya.
Tekanan Amerika terhadap Iran dan “yurisdiksi lengan panjangnya” hingga ke perusahaan-perusahaan di negara ke-tiga merupakan “akar penyebab” ketegangan dengan Teheran, kata seorang juru bicara kementerian luar negeri China.
“China secara konsisten dan tegas menentang pemberlakuan sanksi-sanksi sepihak Amerika dan apa yang disebut ‘yurisdiksi lengan panjang’ terhadap negara-negara lain, termasuk China,” kata juru bicara itu, Geng Shuang. “Kami mendesak Amerika Serikat agar segera mengoreksi pendekatan yang keliru ini dan dengan sungguh-sungguh menghormati hak-hak dan kepentingan sah semua pihak,” lanjutnya.
Departemen Keuangan Amerika, Kamis (18/7) menyatakan telah memberlakukan sanksi-sanksi terhadap apa yang disebutnya sebagai jejaring perusahaan dan agen-agen cangkang. Disebutkan bahwa perusahaan tersebut berbasis di Iran, China dan Belgia. Departemen Keuangan tidak memberikan rincian tetapi menyatakan pembelian itu melanggar larangan PBB mengenai material yang dapat digunakan untuk program nuklir Iran.
Geng mengatakan Beijing menentang proliferasi nuklir, tetapi menolak sanksi-sanksi sepihak Washington.
“Kami menentang keras aktivitas proliferasi apapun, selalu menerapkan dengan ketat kewajiban internasional yang relevan dan tetap berkomitmen pada nonproliferasi dan kerjasama internasional,” kata Geng. (VOA)
Tekanan Amerika terhadap Iran dan “yurisdiksi lengan panjangnya” hingga ke perusahaan-perusahaan di negara ke-tiga merupakan “akar penyebab” ketegangan dengan Teheran, kata seorang juru bicara kementerian luar negeri China.
“China secara konsisten dan tegas menentang pemberlakuan sanksi-sanksi sepihak Amerika dan apa yang disebut ‘yurisdiksi lengan panjang’ terhadap negara-negara lain, termasuk China,” kata juru bicara itu, Geng Shuang. “Kami mendesak Amerika Serikat agar segera mengoreksi pendekatan yang keliru ini dan dengan sungguh-sungguh menghormati hak-hak dan kepentingan sah semua pihak,” lanjutnya.
Departemen Keuangan Amerika, Kamis (18/7) menyatakan telah memberlakukan sanksi-sanksi terhadap apa yang disebutnya sebagai jejaring perusahaan dan agen-agen cangkang. Disebutkan bahwa perusahaan tersebut berbasis di Iran, China dan Belgia. Departemen Keuangan tidak memberikan rincian tetapi menyatakan pembelian itu melanggar larangan PBB mengenai material yang dapat digunakan untuk program nuklir Iran.
Geng mengatakan Beijing menentang proliferasi nuklir, tetapi menolak sanksi-sanksi sepihak Washington.
“Kami menentang keras aktivitas proliferasi apapun, selalu menerapkan dengan ketat kewajiban internasional yang relevan dan tetap berkomitmen pada nonproliferasi dan kerjasama internasional,” kata Geng. (VOA)