Dominggus Mandacan Harap Konreg PRDB Sulampua Berikan Kontribusi
pada tanggal
01 Juli 2019
AIMAS, LELEMUKU.COM – Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan mengharapkan agar Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto (PRPB) untuk Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia di Aimas, Kabupaten Sorong dapat memberikan kontribusi besar dalam laju pertumbuhan ekonomi nasional.
“Sulampua perlu mendorong serta mengopimalkan potensi dan peluang yang dimiliki agar tumbuh lebih berkualitas hingga dapat menciptakan nilai tambah ekonomi, dengan harapan di tahun berikutnya Salampua dapat mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laju pertumbuhan Ekonomi Nasional,” ujar gubernur saat memberikan sambutan pada Kamis (27/06/2019)
Seperti rilis yang diterima Lelemuku.com, Gubernur Mandacan juga berharap, konsultasi regional ini mampu mendorong terjalinnya kerjasama antar Provinsi Se-Sulampua dalam pengembangan dan pemanfaatan data-data statistic untuk pengembangan perencanaan antar wilayah serta menciptakan ekonomi yang berkeadilan.
"Kita patut bersyukur karena saat ini Negara Kesatuan Indonesia masih mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan stabil. Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati urutan ke-3 (tiga) tertinggi setelah Negara Tiangkok dan India," kata dia.
Menurut gubernur, hal ini tidak terlepas dari upaya permintaan domestic Indonesia yang tumbuh cukup kuat dalam pengeleolaan kebijakannya secara inspiratif, terutama peningkatan investasi ekonomi sejak tahun 2017 – 2019 dengan kisaran 5,01 – 5,27 Persen.
“Pemerintah telah berusaha mendorong ekonominya melalui peningkatan belanja modal dan mendorong BUMN untuk berinvestasi serta mengundang investor untuk berinvestigasi dengan cara memberikan berbagai insensif kemudahan dalam usaha,” ungkap Dominggus.
Gubernur juga menjelaskan bahwa, keberhasilan dalam meningkatkan PMTB tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi saat ini, namun meningkatkan kapasitas produksi dan memperlancar jalur distribusi barang dan jasa saat implementasi inventasi telah berjalan.
"Saat ini kapasitas produksi tidak terfokus pada daerah perkotaan saja, namun menjangkau pada pedesaan maupun perbatasan. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan kewilayahan dapat dilakukan secara merata," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, selain mewujudkan semangat nawacipta, meningkatnya PMTB sangat berperan penting dalam proses peningkatan produksi dimasa yang akan datang. Yang pada akhirnya akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang memadai serta mengurangi tingkat kemiskinan secara berkeseinambungan.
Dominggus Mandacan juga mengatakan bahwa sejat tahun 2012 - 2018 pertumbuhan ekonomi Sulampua cenderung lebih tinggi yakni 6, 75 persen dari Ekonomi Nasional 5, 17 persen.
Ekonomi Sulampua ditopang oleh sektor Pertanian dan Pertambangan dengan kontribusi terhadap total PDRB sebesar 20,49 Persen dan 15, 21 persen. Namun, pada triwulan pertama tahun 2019 ekonomi Sulampua menurun hingga 1, 31 persen dibandingkan Ekonomi Nasional yang mencapai 5,07 persen. (Albert Batlayeri)
“Sulampua perlu mendorong serta mengopimalkan potensi dan peluang yang dimiliki agar tumbuh lebih berkualitas hingga dapat menciptakan nilai tambah ekonomi, dengan harapan di tahun berikutnya Salampua dapat mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laju pertumbuhan Ekonomi Nasional,” ujar gubernur saat memberikan sambutan pada Kamis (27/06/2019)
Seperti rilis yang diterima Lelemuku.com, Gubernur Mandacan juga berharap, konsultasi regional ini mampu mendorong terjalinnya kerjasama antar Provinsi Se-Sulampua dalam pengembangan dan pemanfaatan data-data statistic untuk pengembangan perencanaan antar wilayah serta menciptakan ekonomi yang berkeadilan.
"Kita patut bersyukur karena saat ini Negara Kesatuan Indonesia masih mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan stabil. Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati urutan ke-3 (tiga) tertinggi setelah Negara Tiangkok dan India," kata dia.
Menurut gubernur, hal ini tidak terlepas dari upaya permintaan domestic Indonesia yang tumbuh cukup kuat dalam pengeleolaan kebijakannya secara inspiratif, terutama peningkatan investasi ekonomi sejak tahun 2017 – 2019 dengan kisaran 5,01 – 5,27 Persen.
“Pemerintah telah berusaha mendorong ekonominya melalui peningkatan belanja modal dan mendorong BUMN untuk berinvestasi serta mengundang investor untuk berinvestigasi dengan cara memberikan berbagai insensif kemudahan dalam usaha,” ungkap Dominggus.
Gubernur juga menjelaskan bahwa, keberhasilan dalam meningkatkan PMTB tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi saat ini, namun meningkatkan kapasitas produksi dan memperlancar jalur distribusi barang dan jasa saat implementasi inventasi telah berjalan.
"Saat ini kapasitas produksi tidak terfokus pada daerah perkotaan saja, namun menjangkau pada pedesaan maupun perbatasan. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan kewilayahan dapat dilakukan secara merata," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, selain mewujudkan semangat nawacipta, meningkatnya PMTB sangat berperan penting dalam proses peningkatan produksi dimasa yang akan datang. Yang pada akhirnya akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang memadai serta mengurangi tingkat kemiskinan secara berkeseinambungan.
Dominggus Mandacan juga mengatakan bahwa sejat tahun 2012 - 2018 pertumbuhan ekonomi Sulampua cenderung lebih tinggi yakni 6, 75 persen dari Ekonomi Nasional 5, 17 persen.
Ekonomi Sulampua ditopang oleh sektor Pertanian dan Pertambangan dengan kontribusi terhadap total PDRB sebesar 20,49 Persen dan 15, 21 persen. Namun, pada triwulan pertama tahun 2019 ekonomi Sulampua menurun hingga 1, 31 persen dibandingkan Ekonomi Nasional yang mencapai 5,07 persen. (Albert Batlayeri)