Inilah Alasan Nicki Minaj Batalkan Konser Jeddah World Fest di Arab Saudi
pada tanggal
10 Juli 2019
NEW YORK, LELEMUKU.COM - Rapper wanita asal Amerika Serikat (AS) Nicki Minaj menyatakan membatalkan konser musiknya pada Jeddah World Fest di Jeddah, Arab Saudi pada 18 Juli 2019 nanti.
Kepada Associated Press (AP), Minaj menyatakan dirinya membatalkan hal ini sebagai dukungannya kepada hak-hak wanita, hak kaum gay dan bentuk dari kebebasan berekspresi.
"Setelah merenung lebih jernih, saya memuntuskan untuk tidak lanjut dengan jadwal konser saya di Jeddah World Fest," ujar dia saat diwawancarai pada Selasa (09/076/2019) waktu setempat.
Ditegaskan tindakannya ini dilakukan meskipun tujuan awal konser yang dilakukannya di negara konservatif muslim ini adalah menghibur para penggemar setianya.
"Saya tidak ingin apapun selain ingin pentas di Arab Saudi, namun setelah mendidik diri saya sendiri dalam hal-hal ini. Saya yakini bahwa sangat penting untuk menunjukkan dukungan saya secara terang terhadap hak-hak wanita, komunitas LBGTQ dan kebebasan berekspressi," tambah dia.
Minaj mengambil keputusan ini setelah dirinya didesak oleh kelompok hak asasi manusia internasional The Human Rights Foundations agar menghentikan pentas musik hip-hopnya di negara Timur Tengah tersebut.
Menurut organiasi tersebut, meski beberapa pembatasan terhadap wanita di negara tersebut sudah dilonggarkan, hingga saat ini masih banyak upaya pemisahan gender masih dilakukan di tempat-tempat publik. Diantaranya seperti di restaurant, kedai kopi, sekolah negeri, dan univesitas.
Sementara pelonggaran pembatasan gender yang sudah dilakukan diantaranya wanita diperbolehkan mengemudi dan mendatangi iven olahraga di stadium.
Konser musik Jeddah World Fest sendiri adalah gelar festival musik bebas alkohol dan obat-obatan yang digelar di King Abdullah Sports Stadium, Red Sea City.
Selain Nicki Minaj, festival yang terbuka untuk pemuda dari umur 16 keatas ini dimeriahkan oleh mantan anggota One Direction, Liam Payne dan DJ Steve Aoki.
Sebelumnya Kerajaan Arab Saudi pernah mengundang Mariah Carey, Enrique Iglesias, The Black Eyed Peas, Sean Paul, David Guetta dan Tiesto untuk mengadakan konser mereka di negara tersebut, hal dinilai merupakan upaya negara itu agar membuka diri dengan pengaruh global yang saat ini terjadi. (Albert Batlayeri)
Kepada Associated Press (AP), Minaj menyatakan dirinya membatalkan hal ini sebagai dukungannya kepada hak-hak wanita, hak kaum gay dan bentuk dari kebebasan berekspresi.
"Setelah merenung lebih jernih, saya memuntuskan untuk tidak lanjut dengan jadwal konser saya di Jeddah World Fest," ujar dia saat diwawancarai pada Selasa (09/076/2019) waktu setempat.
Ditegaskan tindakannya ini dilakukan meskipun tujuan awal konser yang dilakukannya di negara konservatif muslim ini adalah menghibur para penggemar setianya.
"Saya tidak ingin apapun selain ingin pentas di Arab Saudi, namun setelah mendidik diri saya sendiri dalam hal-hal ini. Saya yakini bahwa sangat penting untuk menunjukkan dukungan saya secara terang terhadap hak-hak wanita, komunitas LBGTQ dan kebebasan berekspressi," tambah dia.
Minaj mengambil keputusan ini setelah dirinya didesak oleh kelompok hak asasi manusia internasional The Human Rights Foundations agar menghentikan pentas musik hip-hopnya di negara Timur Tengah tersebut.
Menurut organiasi tersebut, meski beberapa pembatasan terhadap wanita di negara tersebut sudah dilonggarkan, hingga saat ini masih banyak upaya pemisahan gender masih dilakukan di tempat-tempat publik. Diantaranya seperti di restaurant, kedai kopi, sekolah negeri, dan univesitas.
Sementara pelonggaran pembatasan gender yang sudah dilakukan diantaranya wanita diperbolehkan mengemudi dan mendatangi iven olahraga di stadium.
Konser musik Jeddah World Fest sendiri adalah gelar festival musik bebas alkohol dan obat-obatan yang digelar di King Abdullah Sports Stadium, Red Sea City.
Selain Nicki Minaj, festival yang terbuka untuk pemuda dari umur 16 keatas ini dimeriahkan oleh mantan anggota One Direction, Liam Payne dan DJ Steve Aoki.
Sebelumnya Kerajaan Arab Saudi pernah mengundang Mariah Carey, Enrique Iglesias, The Black Eyed Peas, Sean Paul, David Guetta dan Tiesto untuk mengadakan konser mereka di negara tersebut, hal dinilai merupakan upaya negara itu agar membuka diri dengan pengaruh global yang saat ini terjadi. (Albert Batlayeri)