Inilah Syarat Anak Muda untuk Masuk di Kabinet Baru Joko Widodo
pada tanggal
03 Juli 2019
BOGOR, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dirinya akan memilih anak-anak muda dalam deretan nama orang-orang yang akan masuk di kabinet yang baru. Generasi muda ini menurut dia harus dipilih, sebab setiap masa memiliki tantangan berbeda.
“Yang pertama, setiap periode waktu itu diperlukan kabinet yang berbeda, karena tantangannya juga berubah. Sehingga ini nanti kabinet yang kita bentuk menteri-menterinya harus memiliki sense untuk mengeksekusi program itu tepat dan cepat. Artinya dia eksekutor kuat,” papar Jokowi saat diwawancarai Pimpinan Redaksi (Pimred) Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy di Istana Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Senin (01/07/2019).
Ia menegaskan, syarat penting selanjutnya bagi calon menterinya, yakni pintar mengatur menejemen sehingga organisasi kementerian efektif termasuk potensi generasi muda di kabinet barunya.
“Kabinet baru mungkin akan banyak diwarnai oleh yang muda-muda. Bisa saja ada menteri umur 25 tahun, tapi dia harus mengerti manejerial, mampu mengeksekusi program yang ada. Yang umur 30-an mungkin akan banyak. Karena memang sekarang ini dan ke depan diperlukan orang yang dinamis, fleksibel dan mampu mengikuti perubahan jaman, enerjik, dan itu ada di anak muda,” paparnya.
Ia menjelaskan, jika ada anak muda yang dipilih di kabinetnya ternyata masih minim pengalaman birokrasi, Jokowi menjawab bahwa hal ini akan ditangani oleh menteri koordinator.
“Itu kan nanti ada menteri koordinator, yang bisa mengkoordinir, memberikan arahan. Saya kira tidak perlu khawatir seperti itu,” ungkapnya.
Selain itu Jokowi juga menegaskan, koalisinya terbuka apabila koalisi kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menginginkan untuk bergabung. Tapi, Jokowi menegaskan, soal ini harus dibicarakan dulu dengan koalisi pengusungnya.
“Kita ingin konsentrasi terlebih dahulu dengan internal koalisi Indonesia Kerja. Nah, kalau nanti yang baru ingin masuk, baru kita tata. Saya kira sudah sering saya sampaikan, kita terbuka untuk siapapun yang ingin bekerjasama memajukan negara ini, membangun negara ini,” tegasnya.
Jokowi mengatakan, ia terbuka terhadap siapa pun yang ingin bekerja bersama. Termasuk kepada semua pihak yang selama ini bertentang pandangan selama pemilihan umum 2019.
“Tapi seperti yang sudah saya sampaikan, kita terbuka untuk siapapun bersama-sama memajukan negara ini, bersama sama membangun negara ini,” tutup dia. (Albert Batlayeri)
“Yang pertama, setiap periode waktu itu diperlukan kabinet yang berbeda, karena tantangannya juga berubah. Sehingga ini nanti kabinet yang kita bentuk menteri-menterinya harus memiliki sense untuk mengeksekusi program itu tepat dan cepat. Artinya dia eksekutor kuat,” papar Jokowi saat diwawancarai Pimpinan Redaksi (Pimred) Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy di Istana Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Senin (01/07/2019).
Ia menegaskan, syarat penting selanjutnya bagi calon menterinya, yakni pintar mengatur menejemen sehingga organisasi kementerian efektif termasuk potensi generasi muda di kabinet barunya.
“Kabinet baru mungkin akan banyak diwarnai oleh yang muda-muda. Bisa saja ada menteri umur 25 tahun, tapi dia harus mengerti manejerial, mampu mengeksekusi program yang ada. Yang umur 30-an mungkin akan banyak. Karena memang sekarang ini dan ke depan diperlukan orang yang dinamis, fleksibel dan mampu mengikuti perubahan jaman, enerjik, dan itu ada di anak muda,” paparnya.
Ia menjelaskan, jika ada anak muda yang dipilih di kabinetnya ternyata masih minim pengalaman birokrasi, Jokowi menjawab bahwa hal ini akan ditangani oleh menteri koordinator.
“Itu kan nanti ada menteri koordinator, yang bisa mengkoordinir, memberikan arahan. Saya kira tidak perlu khawatir seperti itu,” ungkapnya.
Selain itu Jokowi juga menegaskan, koalisinya terbuka apabila koalisi kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menginginkan untuk bergabung. Tapi, Jokowi menegaskan, soal ini harus dibicarakan dulu dengan koalisi pengusungnya.
“Kita ingin konsentrasi terlebih dahulu dengan internal koalisi Indonesia Kerja. Nah, kalau nanti yang baru ingin masuk, baru kita tata. Saya kira sudah sering saya sampaikan, kita terbuka untuk siapapun yang ingin bekerjasama memajukan negara ini, membangun negara ini,” tegasnya.
Jokowi mengatakan, ia terbuka terhadap siapa pun yang ingin bekerja bersama. Termasuk kepada semua pihak yang selama ini bertentang pandangan selama pemilihan umum 2019.
“Tapi seperti yang sudah saya sampaikan, kita terbuka untuk siapapun bersama-sama memajukan negara ini, bersama sama membangun negara ini,” tutup dia. (Albert Batlayeri)