Inpex Masela dan Universitas Pattimura Tandatangan MoA Beasiswa 55 Mahasiswa
pada tanggal
28 Juli 2019
AMBON, LELEMUKU.COM – Perusahaan minyak dan gas (Migas) asal Jepang, Inpex Corporation yang mengelola Blok Masela di Lapangan Abadi yang terletak di Laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Provinsi Maluku melakukan penandatanganan Memorandum of Angreement (MoA) atau nota persetujuan kerjasama pemberian beasiswa pada Jumat (26/07/2019).
Program beasiswa Inpex Masela bersama Unpatti telah berjalan selama lima tahun dengan total mahasiswa yang telah menerima bantuan tersebut sebanyak 198 mahasiswa. Di tahun 2019 ini, Inpex Masela akan kembali memberikan bantuan kepada 55 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa eksakta dan non eksakta, yaitu diprioritaskan kepada mahasiwa asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Menurut Special Expertise Inpex Masela Ltd, Halida Hatta bahwa komitmen kepedulian Inpex Masela terhadap dunia pendidikan tidak pernah surut walaupun masih belum berproduksi. Ia berharap kerjasama tersebut ddapat membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam rangka memajukan pendidikan di wilayah Maluku.
"Penandatanganan ini merupakan simbol bagaimana arti kerjasama, kolaborasi antar pemangku kepentingan ini sangat penting dan bermanfaat dalam membangun generasi muda Maluku yang memiliki prestasi dan kualitaa untuk bersaing dengan daerah lain,” kata dia.
Kemudian Wakil Kepala Unit Percepatan Proyek Abadi (UPPA) Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua Maluku (Pamalu), Rudy Raditya menambahkan bahwa program beasiswa itu adalah contoh program yang berkelanjutan.
Ia menjelaskan dengan ditandatanganinya perjanjian pengembangan lapangan Gas Abadi Masela (POD), maka telah menjadi momentum dan sinyal positif terkait keberlanjutan program Inpex di tanah Maluku.
"Meskipun belum berproduksi, Inpex telah membuktikan melalui itikad baiknya untuk membantu adik adik mahasiswa di Maluku agar dapat berprestasi dengan baik. Mudah mudahan salah satu penerima beasiswa ini mampu membuktikan bahwa mereka juga layak untuk menjadi anak daerah yang dapat bekerja untuk proyek Abadi Masela kalau bisa hingga nanti kontrak itu habis di tahun 2055," tambahnya.
Sementara itu, Rektor Unpatti, Prof M. J. Saptenno mengaku bersyukur dan mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin dengan Inpex Masela dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Ia berharap pemberian beasiswa itu yang difokuskan kepada mahasiswa Kepulauan Tanimbar dan MBD tersebut dapat ditangkap dengan baik sebagai pelecut dan motivasi agar belajar lebih giat lagi dan mendapatkan prestasi yang maksimal.
"Inpex telah mengambil langkah yang sangat baik dengan melakukan kerjasama di bidang pendidikan yang dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, saya atas nama pimpinan civitas akademi Unpatti mengaku berterimakasih atas itikad baiknya," aku dia.
Saptenno juga meminta Inpex dan SKK Migas dapat melihat dan turut berkontribusi terhadap perbaikan fasilitas pendidikan yang saat ini sedang digalangkan pihaknya, seperti Teknik Perminyakan dan Teknik Geologi di tahun lalu, kini pihaknya akan membuka Fakultas Teknik Kimia melalui bimbingan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia menuturkan terkait dengan aktivitas migas yang telah ditandatangani POD, maka diluar aspek teknis kedepan Inpex perlu memikirkan terkait keberlanjutan selepas kontrak blok Masela selesai.
"Saya liat aspek sosial, lingkungan dan terutama budaya masyarakat ini harus secara paralel digarap. Bagaimana agar nantinya selepas selesai kontrak, wilayah yang ditinggalkan tidak mati tapi tetap maju secara berkesinambungan. Salah satunya apa, yakni melalui sektor pariwisata lokal yang dari sekarang harus dilihat potensinya,” tutupnya. (Inpex)
Program beasiswa Inpex Masela bersama Unpatti telah berjalan selama lima tahun dengan total mahasiswa yang telah menerima bantuan tersebut sebanyak 198 mahasiswa. Di tahun 2019 ini, Inpex Masela akan kembali memberikan bantuan kepada 55 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa eksakta dan non eksakta, yaitu diprioritaskan kepada mahasiwa asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Menurut Special Expertise Inpex Masela Ltd, Halida Hatta bahwa komitmen kepedulian Inpex Masela terhadap dunia pendidikan tidak pernah surut walaupun masih belum berproduksi. Ia berharap kerjasama tersebut ddapat membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam rangka memajukan pendidikan di wilayah Maluku.
"Penandatanganan ini merupakan simbol bagaimana arti kerjasama, kolaborasi antar pemangku kepentingan ini sangat penting dan bermanfaat dalam membangun generasi muda Maluku yang memiliki prestasi dan kualitaa untuk bersaing dengan daerah lain,” kata dia.
Kemudian Wakil Kepala Unit Percepatan Proyek Abadi (UPPA) Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua Maluku (Pamalu), Rudy Raditya menambahkan bahwa program beasiswa itu adalah contoh program yang berkelanjutan.
Ia menjelaskan dengan ditandatanganinya perjanjian pengembangan lapangan Gas Abadi Masela (POD), maka telah menjadi momentum dan sinyal positif terkait keberlanjutan program Inpex di tanah Maluku.
"Meskipun belum berproduksi, Inpex telah membuktikan melalui itikad baiknya untuk membantu adik adik mahasiswa di Maluku agar dapat berprestasi dengan baik. Mudah mudahan salah satu penerima beasiswa ini mampu membuktikan bahwa mereka juga layak untuk menjadi anak daerah yang dapat bekerja untuk proyek Abadi Masela kalau bisa hingga nanti kontrak itu habis di tahun 2055," tambahnya.
Sementara itu, Rektor Unpatti, Prof M. J. Saptenno mengaku bersyukur dan mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin dengan Inpex Masela dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Ia berharap pemberian beasiswa itu yang difokuskan kepada mahasiswa Kepulauan Tanimbar dan MBD tersebut dapat ditangkap dengan baik sebagai pelecut dan motivasi agar belajar lebih giat lagi dan mendapatkan prestasi yang maksimal.
"Inpex telah mengambil langkah yang sangat baik dengan melakukan kerjasama di bidang pendidikan yang dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, saya atas nama pimpinan civitas akademi Unpatti mengaku berterimakasih atas itikad baiknya," aku dia.
Saptenno juga meminta Inpex dan SKK Migas dapat melihat dan turut berkontribusi terhadap perbaikan fasilitas pendidikan yang saat ini sedang digalangkan pihaknya, seperti Teknik Perminyakan dan Teknik Geologi di tahun lalu, kini pihaknya akan membuka Fakultas Teknik Kimia melalui bimbingan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia menuturkan terkait dengan aktivitas migas yang telah ditandatangani POD, maka diluar aspek teknis kedepan Inpex perlu memikirkan terkait keberlanjutan selepas kontrak blok Masela selesai.
"Saya liat aspek sosial, lingkungan dan terutama budaya masyarakat ini harus secara paralel digarap. Bagaimana agar nantinya selepas selesai kontrak, wilayah yang ditinggalkan tidak mati tapi tetap maju secara berkesinambungan. Salah satunya apa, yakni melalui sektor pariwisata lokal yang dari sekarang harus dilihat potensinya,” tutupnya. (Inpex)