Jefirstson Riwu Kore Buka Pelatihan Pembuatan Bokasih di Kota Kupang
pada tanggal
31 Juli 2019
KUPANG, LELEMUKU.COM - Dalam rangka mengurangi sampah organik dan melestarikan lingkungan di Kota Kupang, maka Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Bokasih Tahap II tahun anggaran 2019, di Hotel Maya, Kelurahan Tode Kisar, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, hari ini, Selasa (31/07/2019).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Walikota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, serta dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Yeri S. Padji Kana, S.Sos, MM, narasumber yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang bersama, Bapak Ary Pelokila dari Komunitas Geng Motor Imut, para Camat dan Lurah se-Kota Kupang serta para peserta pelatihan yang berjumlah 51 orang yang terdiri dari perwakilan tokoh masyarakat atau Karang Taruna di 51 Kelurahan se-Kota Kupang.
Sesuai laporan yang disampaikan ketua panitia kegiatan, Yulianus Willem Pally, SH, Kepala Bidang Pengembangan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, bahwa tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang cara pembuatan bokasih/pupuk organik sesuai dengan standar/tahapan pembuatan bokasih yang benar dan sebagai upaya dalam rangka pengurangan sampah organik yang ramah lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Metode pelatihan dilakukan melalui ceramah, diskusi dan tanya jawab serta praktik membuat pupuk bokasih.
Wali Kota Kupang dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini, karena bila dicermati secara seksama esensi dari kegiatan ini pada hakekatnya merupakan konkritisasi dari komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam upaya menanggulangi masalah persampahan di Kota Kupang melalui pengelolaan sampah.
“Kegiatan Pelatihan ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam memaknai pengelolaan sampah di tengah dinamika dan perkembangan Kota Kupang dengan besarnya kompleksitas permasalahan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Bahwasanya masalah persampahan di Kota Kupang merupakan salah satu polemik utama yang terus menjadi perhatian dan pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk bagaimana berupaya mencari terobosan atau solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan tersebut. Sebab kita ketahui bersama, masalah sampah merupakan masalah perkotaan yang tidak habis-habisnya karena diproduksi secara terus menerus oleh rumah tangga dan sektor-sektor jasa lainnya pada berbagai tempat dan lokasi,” ujarnya.
Salah satu upaya dalam mengatasi masalah sampah yaitu dengan mengelola sampah menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan, antara lain dengan mengelola sampah menjadi pupuk yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali.
Pembuatan pupuk bokasih menjadi strategis karena dapat dibuat dengan material dasar sampah rumah tangga yang tentunya diproduksi secara besar dalam wilayah Kota Kupang sehingga pelatihan pembuatan bokasih sangat penting jika dikelola secara baik. Tidak hanya mengurangi produksi sampah rumah tangga tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas dalam penyediaan sampah yang murah dan mudah selama tersedianya bahan baku yaitu sampah rumah tangga.
Walikota Kupang itu juga berharap kegiatan pelatihan ini benar-benar dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dampaknya dapat terasa secara langsung oleh masyarakat dan memberi dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kota Kupang. Peran pemerintah dan partisipasi masyarakat sangat diharapkan mulai dari pelaksanaan pengelolaan pengawasan dan pengendaliannya harus diletakkan pada porsinya masing-masing, dengan demikian Visi terwujudnya Kota Kupang yang bersih, sehat dan bebas polusi dapat direalisasikan.
“Terima kasih atas upaya yang ditunjukkan dinas teknis dan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, untuk memerangi sampah, narasumber akan memberikan pelatihan dalam mengelola sampah yang tak berguna menjadi berguna, Lurah dan Camat jadi pionir untuk mengedukasi serta memotivasi masyarakat dalam penanganan sampah,” kata Walikota Kupang seraya menutup sambutannya. (HumasKotaKupang)
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Walikota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, serta dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Yeri S. Padji Kana, S.Sos, MM, narasumber yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang bersama, Bapak Ary Pelokila dari Komunitas Geng Motor Imut, para Camat dan Lurah se-Kota Kupang serta para peserta pelatihan yang berjumlah 51 orang yang terdiri dari perwakilan tokoh masyarakat atau Karang Taruna di 51 Kelurahan se-Kota Kupang.
Sesuai laporan yang disampaikan ketua panitia kegiatan, Yulianus Willem Pally, SH, Kepala Bidang Pengembangan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, bahwa tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang cara pembuatan bokasih/pupuk organik sesuai dengan standar/tahapan pembuatan bokasih yang benar dan sebagai upaya dalam rangka pengurangan sampah organik yang ramah lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Metode pelatihan dilakukan melalui ceramah, diskusi dan tanya jawab serta praktik membuat pupuk bokasih.
Wali Kota Kupang dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini, karena bila dicermati secara seksama esensi dari kegiatan ini pada hakekatnya merupakan konkritisasi dari komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam upaya menanggulangi masalah persampahan di Kota Kupang melalui pengelolaan sampah.
“Kegiatan Pelatihan ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam memaknai pengelolaan sampah di tengah dinamika dan perkembangan Kota Kupang dengan besarnya kompleksitas permasalahan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Bahwasanya masalah persampahan di Kota Kupang merupakan salah satu polemik utama yang terus menjadi perhatian dan pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk bagaimana berupaya mencari terobosan atau solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan tersebut. Sebab kita ketahui bersama, masalah sampah merupakan masalah perkotaan yang tidak habis-habisnya karena diproduksi secara terus menerus oleh rumah tangga dan sektor-sektor jasa lainnya pada berbagai tempat dan lokasi,” ujarnya.
Salah satu upaya dalam mengatasi masalah sampah yaitu dengan mengelola sampah menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan, antara lain dengan mengelola sampah menjadi pupuk yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali.
Pembuatan pupuk bokasih menjadi strategis karena dapat dibuat dengan material dasar sampah rumah tangga yang tentunya diproduksi secara besar dalam wilayah Kota Kupang sehingga pelatihan pembuatan bokasih sangat penting jika dikelola secara baik. Tidak hanya mengurangi produksi sampah rumah tangga tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas dalam penyediaan sampah yang murah dan mudah selama tersedianya bahan baku yaitu sampah rumah tangga.
Walikota Kupang itu juga berharap kegiatan pelatihan ini benar-benar dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dampaknya dapat terasa secara langsung oleh masyarakat dan memberi dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kota Kupang. Peran pemerintah dan partisipasi masyarakat sangat diharapkan mulai dari pelaksanaan pengelolaan pengawasan dan pengendaliannya harus diletakkan pada porsinya masing-masing, dengan demikian Visi terwujudnya Kota Kupang yang bersih, sehat dan bebas polusi dapat direalisasikan.
“Terima kasih atas upaya yang ditunjukkan dinas teknis dan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, untuk memerangi sampah, narasumber akan memberikan pelatihan dalam mengelola sampah yang tak berguna menjadi berguna, Lurah dan Camat jadi pionir untuk mengedukasi serta memotivasi masyarakat dalam penanganan sampah,” kata Walikota Kupang seraya menutup sambutannya. (HumasKotaKupang)