Komunitas Cinta Kain Bali (KCKB) Dukung Cegah Narkoba dan Tolak Paham Radikalisme
pada tanggal
30 Juli 2019
DENPASAR, LELEMUKU.COM – Peran Komunitas Cinta Kain Bali (KCKB) cukup strategis dalam memberikan kontribusi terhadap perkembangan dunia pariwisata di Bali, hal ini terlihat dalam apresiasinya mendukung potensi dan keberagaman kain khas Bali kepada dunia internasional.
“KCKB sejatinya punya misi mulia untuk memperkenalkan seni tradisional dan adat istiadat Bali yang luhur sehingga memperdalam kecintaan terhadap bangsa dan negara,” kata Agustinus Nahak, SH., Ketua Forum Bela Negara (FBN) Bali saat memberikan pembekalan Bela Negara kepada para pengurus dan anggota KCKB Bali di Warung Jinah Bali, Renon Bali, Senin (28/07/2019).
Menurutnya, Sebagai organisasi perempuan yang fokus terhadap seni dan budaya Bali, KCKB juga menjadi salah satu pilar perekat persatuan bahkan berkomitmen menjadi garda terdepan dalam ikut mensukseskan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bersama BNN.
“Komunitas kami yang sebagian besar juga adalah seorang ibu dalam keluarga ingin mengambil peran dalam upaya pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba dan membekali putra-putri kami dari sentuhan faham radikalisme melalui pengenalan budaya lewat Komunitas Cinta Kain Bali yang berorientasi pada kelestarian kain Bali,” kata Yoseva Listyati, SE. Pendiri KCKB yang juga Ketua Bidang Potensi Budaya FBN Bali.
Menurutnya, Faham radikalisme bisa masuk kedalam berbagai sendi-sendi kehidupan, “Kami harus memastikan buah hati kami untuk memahami dasar-dasar kebangsaan dan NKRI Harga Mati,” tambah Eva.
Perempuan Bali seyogyanya harus mencintai kain Bali sebagai salah satu warisan bangsa di tengah perubahan zaman yang ada. Dirinya juga mengingatkan akan serbuan baju-baju bermerk (branded), dan gencarnya industri fashion luar negeri yang ditawarkan, jangan sampai perempuan Bali melupakan identitasnya sendiri, sebab seorang perempuan Bali akan lebih anggun dengan mengenakan kain Bali. (PSP)
“KCKB sejatinya punya misi mulia untuk memperkenalkan seni tradisional dan adat istiadat Bali yang luhur sehingga memperdalam kecintaan terhadap bangsa dan negara,” kata Agustinus Nahak, SH., Ketua Forum Bela Negara (FBN) Bali saat memberikan pembekalan Bela Negara kepada para pengurus dan anggota KCKB Bali di Warung Jinah Bali, Renon Bali, Senin (28/07/2019).
Menurutnya, Sebagai organisasi perempuan yang fokus terhadap seni dan budaya Bali, KCKB juga menjadi salah satu pilar perekat persatuan bahkan berkomitmen menjadi garda terdepan dalam ikut mensukseskan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bersama BNN.
“Komunitas kami yang sebagian besar juga adalah seorang ibu dalam keluarga ingin mengambil peran dalam upaya pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba dan membekali putra-putri kami dari sentuhan faham radikalisme melalui pengenalan budaya lewat Komunitas Cinta Kain Bali yang berorientasi pada kelestarian kain Bali,” kata Yoseva Listyati, SE. Pendiri KCKB yang juga Ketua Bidang Potensi Budaya FBN Bali.
Menurutnya, Faham radikalisme bisa masuk kedalam berbagai sendi-sendi kehidupan, “Kami harus memastikan buah hati kami untuk memahami dasar-dasar kebangsaan dan NKRI Harga Mati,” tambah Eva.
Perempuan Bali seyogyanya harus mencintai kain Bali sebagai salah satu warisan bangsa di tengah perubahan zaman yang ada. Dirinya juga mengingatkan akan serbuan baju-baju bermerk (branded), dan gencarnya industri fashion luar negeri yang ditawarkan, jangan sampai perempuan Bali melupakan identitasnya sendiri, sebab seorang perempuan Bali akan lebih anggun dengan mengenakan kain Bali. (PSP)