Korban Penembakan di Yuguru, Usaman Hambela akan Dimakamkan di TMP Wamena
pada tanggal
21 Juli 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Jenazah Prada Usaman Hambela, korban penembakan lokasi pembangunan Jembatan Sungai Yuguru di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua pada Sabtu (20/07/2019) pukul 12.45 WIT akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammada Aidi,Hambela yang bertugas sebagai personel pengamanan pada Proyek Strategis Nasional Trans Papua Wamena-Mumugu ini gugur dalam tugas setelah mendapat tembakan di pinggang kanan oleh kelompok separatis bersenjata (KSB) pimpinan kelompok Egianus Kogoya.
"Pada Senin 22 Juli 2019, jenazah dibawa dari Mayonif 754/ENK menuju Bandara Timika dan dilanjutkan kegiatan loading ke Pesawat Trigana Air. Selanjutnya pukul 08.00 WIT, Pesawat Trigana Air take off dari Bandara Timika menuju Wamena dengan Estimasi waktu tempuh sekitar 1 Jam 30 Menit. Tiba di bandara Wamena selanjutnya dibawa menuju TMP Wamena untuk dimakamkan dengan Pangdam XVII/Cenderawasih sebagai inspektur upacara," papar dia.
Jenazah sendiri saat ini sedang berada di RS Mitra Masyarakat, Kota Timika, Kabupaten Mimika. Setelah diungsikan dari Pos Yangguru ke Bandara Mozes Kilangin Timika dengan menggunakan Helly Bell 412 HA-5178 yang dipiloti Mayor Cpn. Suwardi
"Pukul 11.20 WIT, Helly Bell 412 HA-5178 tiba di bandara Timika dalam keadaan aman, selanjutnya jenazah dibawa menuju RS. Mitra Masyarakat, Timika untuk visum dan pemandian jenazah. Selanjutnya jenazah dibawa menuju Mayonif 754/ENK untuk disemayamkan," jelas Kapendam.
Aidi sebelumnya menyatakan bahwa, serangan dari KSB ini terjadi saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, sholat dan makan siang (isoma). Secara tiba-tiba mereka mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter dari kedudukan prajurit yang sedang isoma. Serangan itu terjadi sangat singkat dan dilakukan dari areal tersembunyi, sehingga menyulitkan anggota untuk melakukan tembakan balasan.
"Serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara 'hit and run'. Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun dengan pertimbangan keamanan karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," jelas Kapendam.
"Selanjutnya, pasukan TNI melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat. Setelah dilaksanakan pengecekan personel Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan. Pada pukul 14.10 WIT Hambela menghembuskan nafas terakhir, gugur sebagai Pahlawan Pembangunan karena luka tembak di bagian pinggang," tutup Aidi. (Albert Batlayeri)