Laga PSM Ditunda, Iqbal Suhaeb dan Munafri Arifuddin Temui Nurdin Abdullah
pada tanggal
30 Juli 2019
MAKASSAR, LELEMUKU.COM – PSSI memutuskan untuk menunda pelaksanaan partai final kedua Kratingdaeng Piala Indonesia antara tuan rumah PSM Makassar dan Persija Jakarta. Dimana laga ini sedianya diselenggarakan di Stadion Andi Mattalatta, Matoanging, Makassar, Minggu (28/07/2019) pada pukul 16:30 Wita. Keputusan ini diambil sesaat sebelum pertandingan.
Penundaan ini menimbulkan kekecewaan dari berbagai pihak, bukan hanya suporter tetapi masyarakat Sulsel. Demikian juga dengan Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah.
“Kami tahu penundaan laga PSM vs Persija menimbulkan rasa kecewa yang mendalam terhadap para suporter terkhusus kepada warga Sulawesi Selatan yang sangat antusias menonton laga ini,” tulis Nurdin Abdullah di akun instagramnya.
Di postingan tersebut terlihat, orang nomor satu Sulsel ini berpakaian adat menerima kedatangan Pj Wali Kota Makassar, M. Iqbal Suhaeb dan CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin.
“Kecewa boleh, perasaan saya juga sama,” Imbuh Nurdin.
Ia melanjutkan dengan kalimat imbauan agar masyarakat tidak terpancing dan tetap menjaga diri.
“Tapi kami mengimbau, mohon untuk MENJAGA EMOSI dan MENJAGA HARGA DIRI kita dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mencoreng nama baik PSM Makassar,” ujarnya.
Ia juga meminta spirit ‘Ewako’ sebagai penyemangat dan pemersatu serta Sulsel menjadi tuan rumah yang baik.
“Jadikan spirit EWAKO sebagai penyemangat dan pemersatu. Jadilah tuan rumah yang baik dan terhormat dengan memperlihatkan sifat sipakatau. Ewako @psm_makassar !,” pungkasnya.
Sementara itu manajemen dan Panpel PSM Makassar menyayangkan keputusan PSSI yang melakukan penundaan pertandingan Final Kedua Piala Indonesia antara tuan rumah PSM Makassar menghadapi Persija Jakarta.
Munafri saat berada di hadapan kurang lebih 15.000 suporter dan penonton di Stadion Andi Mattalatta sesaat setelah pertandingan dibatalka, menyampaikan pihaknya bersama Kapolrestabes dan Pj Wali Kota Makassar sudah berkomunikasi dengan pihak Persija untuk final pertandingan ini bisa diselenggarakan.
“Sampai tadi pun saya bersama Karo Ops bersama dengan Kapolrestabes untuk memohon kepada pihak Persija mari kita bertanding hari ini. Akan tetapi dengan alasan tidak kondusif di stadion ini dan setelah pihak PSSI hadir di tengah-tengah kami menyatakan bahwa pertandingan hari ini dibatalkan, pertandingan hari ini ditunda,” jelasnya.
Sementara itu dari rilis resminya di laman PSSI, Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria menjelaskan alasan penundaan pertandingan.
“Atas dasar pertimbangan keamanan dan kenyamanan, laga final kedua Kratingdaeng Piala Indonesia kami tunda,” katanya.
Menurut Tisha, PSSI akan segera memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan pertandingan final secepatnya.
PSSI juga mengajak suporter kedua tim untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan fairplay. Keamanan dan kenyamanan pertandingan menjadi tanggung jawab bersama.
Diketahui untuk pengamanan pihak Polda Sulsel di pagi harinya telah melakukan apel kesiapan pengamanan pertandingan. Polda Sulsel dan jajaran termasuk Polres Gowa, Polres Maros dan Polres Takalar menurunkan 2.500 personel pengamanan demi lancarnya laga kedua tim ini. (HumasSulsel)
Penundaan ini menimbulkan kekecewaan dari berbagai pihak, bukan hanya suporter tetapi masyarakat Sulsel. Demikian juga dengan Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah.
“Kami tahu penundaan laga PSM vs Persija menimbulkan rasa kecewa yang mendalam terhadap para suporter terkhusus kepada warga Sulawesi Selatan yang sangat antusias menonton laga ini,” tulis Nurdin Abdullah di akun instagramnya.
Di postingan tersebut terlihat, orang nomor satu Sulsel ini berpakaian adat menerima kedatangan Pj Wali Kota Makassar, M. Iqbal Suhaeb dan CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin.
“Kecewa boleh, perasaan saya juga sama,” Imbuh Nurdin.
Ia melanjutkan dengan kalimat imbauan agar masyarakat tidak terpancing dan tetap menjaga diri.
“Tapi kami mengimbau, mohon untuk MENJAGA EMOSI dan MENJAGA HARGA DIRI kita dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mencoreng nama baik PSM Makassar,” ujarnya.
Ia juga meminta spirit ‘Ewako’ sebagai penyemangat dan pemersatu serta Sulsel menjadi tuan rumah yang baik.
“Jadikan spirit EWAKO sebagai penyemangat dan pemersatu. Jadilah tuan rumah yang baik dan terhormat dengan memperlihatkan sifat sipakatau. Ewako @psm_makassar !,” pungkasnya.
Sementara itu manajemen dan Panpel PSM Makassar menyayangkan keputusan PSSI yang melakukan penundaan pertandingan Final Kedua Piala Indonesia antara tuan rumah PSM Makassar menghadapi Persija Jakarta.
Munafri saat berada di hadapan kurang lebih 15.000 suporter dan penonton di Stadion Andi Mattalatta sesaat setelah pertandingan dibatalka, menyampaikan pihaknya bersama Kapolrestabes dan Pj Wali Kota Makassar sudah berkomunikasi dengan pihak Persija untuk final pertandingan ini bisa diselenggarakan.
“Sampai tadi pun saya bersama Karo Ops bersama dengan Kapolrestabes untuk memohon kepada pihak Persija mari kita bertanding hari ini. Akan tetapi dengan alasan tidak kondusif di stadion ini dan setelah pihak PSSI hadir di tengah-tengah kami menyatakan bahwa pertandingan hari ini dibatalkan, pertandingan hari ini ditunda,” jelasnya.
Sementara itu dari rilis resminya di laman PSSI, Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria menjelaskan alasan penundaan pertandingan.
“Atas dasar pertimbangan keamanan dan kenyamanan, laga final kedua Kratingdaeng Piala Indonesia kami tunda,” katanya.
Menurut Tisha, PSSI akan segera memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan pertandingan final secepatnya.
PSSI juga mengajak suporter kedua tim untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan fairplay. Keamanan dan kenyamanan pertandingan menjadi tanggung jawab bersama.
Diketahui untuk pengamanan pihak Polda Sulsel di pagi harinya telah melakukan apel kesiapan pengamanan pertandingan. Polda Sulsel dan jajaran termasuk Polres Gowa, Polres Maros dan Polres Takalar menurunkan 2.500 personel pengamanan demi lancarnya laga kedua tim ini. (HumasSulsel)