Memajukan Pendidikan Tanimbar, Inpex Masela dan Yayasan Lelemuku Tandatangan MoU
pada tanggal
23 Juli 2019
LAURAN, LELEMUKU.COM – Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Jepang, Inpex Corporation yang mengelola Blok Masela di Lapangan Abadi yang terletak di Laut Arafura melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman program corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial di bidang pendidikan bersama Yayasan Perguruan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) yang menaungi tiga sekolah tinggi, diantaranya Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Saumlaki (STIAS), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Saumlaki (STIESA) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku pada Selasa (23/07/2019).
Kepala Departemen Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua Maluku (Pamalu), Galih W Agustiawa dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi antusiasme dan semangat maju dari dosen dan seluruh mahasiswa di yayasan tersebut.
"Apa yang telah diberikan oleh SKK Migas dan Inpex tidak akan berarti tanpa adanya talenta luar biasa yang dihasilkan dari Yayasan Lelemuku," ujar dia.
Galih pun berpesan kepada seluruh mahasiswa di yayasan itu untuk memahami bahwa perolehan beasiswa tersebut adalah karena usaha dan kemampuan diri sendiri di bidang akademik, maka ia mengajak para mahasiswa itu untuk memanfaatkan beasiswa tersebut dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan perkuliahan dalam menjalankan setiap kewajiban sebagai mahasiswa.
“Tanamkan di pikiran kita bahwa saya dalah orang Tanimbar yang mendapatkan beasiswa karena usaha saya bukan karena usaha Inpex yang memberikan saya beasiswa. Jadi saya berpesan juga tolong hargai juga orangtua kita, mintalah dukungan dari orangtua agar kita menjadi berhasil, itu kunci pertamanya keberhasilan,” pesannya.
Kemudian Special Advisor Inpex Masela, Halida Hatta mengatakan program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan itu merupakan itikad dari pihaknya untuk memajukan pendidikan di daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat.
Ia berharap program tersebut menjadi titik tolak untuk Tanimbar menjadi daerah yang lebih maju lagi dari sebelumnya, secara khusus melalui YPT-RLS yang selalu ada untuk mencerdaskan generasi anak bangsa yang ada di daerah yang berbatasan langsung dengan Australia yang adalah garda terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tanimbar merupakan garda depan yang turut menjaga NKRI khususnya keberlangsungan pengembangan Blok Masela yang akan memberikan sumbangsih besar bagi kesejahteraan Indonesia khususnya wilayah Indonesia Timur,” harapnya.
Sementara itu Ketua YPT-RLS, Polycarpus Lalamafu S.Sos, MM memberi ucapan terimakasih dan memujinya atas konsistensi Inpex Masela dalam melaksanakan program pemberian beasiswa di bidang pendidikan tersebut.
"Komitmen Inpex untuk tanggung jawab sosial di bidang pendidikan ini sangat kuat. Hal ini tampak pada saat kunjungan Presiden Direktur Inpex Indonesia belum lama ini yang berkomitmen walau POD belum disetujui, namun kontribusi Inpex di bidang pendidikan tidak boleh berhenti. Ini kami sangat puji dan apresiasi,” ucap dia.
YPT-RLS hadir dengan visi yang mulia, dimana STIESA berdiri sejak tahun 2002 yang bergerak mendidik mahasiswa untuk berkiprah di dunia ekonomi, STIAS berdiri sejak tahun 2008 yang menuntun mahasiswa mengerti ilmu administrasi secara baik dan STKIP berdiri sejak tahun 2012 yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dunia pendidikan di Tanimbar.
Inpex Masela sendiri telah memulai pemberian beasiswa ke yayasan tersebut pada tahun 2014 dengan memberikan beasiswa kepada sebanyak 386 mahasiswa, dimana beasiswa sebelumnya terdiri dari dua jenis, yaitu beasiswa pendidikan (SPP) dan skripsi serta.
Selanjutnya untuk membantu meningkatkan akreditasi kampus di tahun 2019 ini, beasiswa Inpex di YPT-RLS terbagi tiga, diantaranya beasiswa pendidikan, skripsi dan beasiswa studi lanjut magister (S2) untuk dosen di YPT-RLS dengan jumlah total beasiswa adalah 68 yang terbagi atas skripsi untuk 6 mahasiswa, pendidikan untuk 50 mahasiswa dan beasiswa S2 untuk 6 staf dosen yang berasal dari dosen di STKIP. (Laura Sobuber)
Kepala Departemen Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua Maluku (Pamalu), Galih W Agustiawa dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi antusiasme dan semangat maju dari dosen dan seluruh mahasiswa di yayasan tersebut.
"Apa yang telah diberikan oleh SKK Migas dan Inpex tidak akan berarti tanpa adanya talenta luar biasa yang dihasilkan dari Yayasan Lelemuku," ujar dia.
Galih pun berpesan kepada seluruh mahasiswa di yayasan itu untuk memahami bahwa perolehan beasiswa tersebut adalah karena usaha dan kemampuan diri sendiri di bidang akademik, maka ia mengajak para mahasiswa itu untuk memanfaatkan beasiswa tersebut dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan perkuliahan dalam menjalankan setiap kewajiban sebagai mahasiswa.
“Tanamkan di pikiran kita bahwa saya dalah orang Tanimbar yang mendapatkan beasiswa karena usaha saya bukan karena usaha Inpex yang memberikan saya beasiswa. Jadi saya berpesan juga tolong hargai juga orangtua kita, mintalah dukungan dari orangtua agar kita menjadi berhasil, itu kunci pertamanya keberhasilan,” pesannya.
Kemudian Special Advisor Inpex Masela, Halida Hatta mengatakan program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan itu merupakan itikad dari pihaknya untuk memajukan pendidikan di daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat.
Ia berharap program tersebut menjadi titik tolak untuk Tanimbar menjadi daerah yang lebih maju lagi dari sebelumnya, secara khusus melalui YPT-RLS yang selalu ada untuk mencerdaskan generasi anak bangsa yang ada di daerah yang berbatasan langsung dengan Australia yang adalah garda terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tanimbar merupakan garda depan yang turut menjaga NKRI khususnya keberlangsungan pengembangan Blok Masela yang akan memberikan sumbangsih besar bagi kesejahteraan Indonesia khususnya wilayah Indonesia Timur,” harapnya.
Sementara itu Ketua YPT-RLS, Polycarpus Lalamafu S.Sos, MM memberi ucapan terimakasih dan memujinya atas konsistensi Inpex Masela dalam melaksanakan program pemberian beasiswa di bidang pendidikan tersebut.
"Komitmen Inpex untuk tanggung jawab sosial di bidang pendidikan ini sangat kuat. Hal ini tampak pada saat kunjungan Presiden Direktur Inpex Indonesia belum lama ini yang berkomitmen walau POD belum disetujui, namun kontribusi Inpex di bidang pendidikan tidak boleh berhenti. Ini kami sangat puji dan apresiasi,” ucap dia.
YPT-RLS hadir dengan visi yang mulia, dimana STIESA berdiri sejak tahun 2002 yang bergerak mendidik mahasiswa untuk berkiprah di dunia ekonomi, STIAS berdiri sejak tahun 2008 yang menuntun mahasiswa mengerti ilmu administrasi secara baik dan STKIP berdiri sejak tahun 2012 yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dunia pendidikan di Tanimbar.
Inpex Masela sendiri telah memulai pemberian beasiswa ke yayasan tersebut pada tahun 2014 dengan memberikan beasiswa kepada sebanyak 386 mahasiswa, dimana beasiswa sebelumnya terdiri dari dua jenis, yaitu beasiswa pendidikan (SPP) dan skripsi serta.
Selanjutnya untuk membantu meningkatkan akreditasi kampus di tahun 2019 ini, beasiswa Inpex di YPT-RLS terbagi tiga, diantaranya beasiswa pendidikan, skripsi dan beasiswa studi lanjut magister (S2) untuk dosen di YPT-RLS dengan jumlah total beasiswa adalah 68 yang terbagi atas skripsi untuk 6 mahasiswa, pendidikan untuk 50 mahasiswa dan beasiswa S2 untuk 6 staf dosen yang berasal dari dosen di STKIP. (Laura Sobuber)