Satgas TMMD Kodim Tual Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
pada tanggal
19 Juli 2019
LANGGUR, LELEMUKU.COM - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 Tahun 2019 Kodim 1503/Tual. Memasuki Hari ke-08. kegiatan demi kegiatan mulai dilaksanakan selain kegiatan Fisik, kegiatan Non Fisik juga harus dilaksanakan dalam TMMD di Desa Ohoidertawun Atas, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku pada Rabu (17/07/2019).
Kepala staf Kodim 1503/Tual, Mayor Udin Rasidi.ST. menjadi narasumber kegiatan Non Fisik penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara pada Program TMMD Ke-105 Tahun 2019 Kodim 1503/Tual dengan materi Cinta Tanah Air Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
"Realitanya nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika mulai luntur dari kehidupan masyarakat Indonesia. Tindakan yang dilakukan sebagian masyarakat, justru cenderung berlawanan dengan semboyan tersebut. Di beberapa daerah di Indonesia dapat ditemukan konflik antar suku, ras ataupun agama,” ucap Kasdim.
Dia melanjutkan bahwa masyarakat Indonesia yang berbudaya, memiliki sistem-sistem nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika. Cara masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi sangat bergantung pada budaya, bahasa, aturan, dan norma masing-masing.
Budaya memiliki tanggung jawab atas seluruh perbendaharaan perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki setiap orang mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika pada masyarakat Indonesia juga menemui tantangan,” ungkapnya.
“Problem utamanya adalah setiap individu memiliki kecenderungan menganggap bahwa budayanya sebagai suatu keharusan tanpa perlu dipersoalkan lagi dan setiap orang akan menggunakan budayanya sebagai standarisasi untuk mengukur budaya-budaya lain,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 1503/Tual Letkol Arh. Yoyo Karyo mengatakan penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara merupakan hal terpenting dalam pendidikan karakter warga Desa Ohoidertavun, Kecamatan Kei Kecil. (Penrem151)
Kepala staf Kodim 1503/Tual, Mayor Udin Rasidi.ST. menjadi narasumber kegiatan Non Fisik penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara pada Program TMMD Ke-105 Tahun 2019 Kodim 1503/Tual dengan materi Cinta Tanah Air Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
"Realitanya nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika mulai luntur dari kehidupan masyarakat Indonesia. Tindakan yang dilakukan sebagian masyarakat, justru cenderung berlawanan dengan semboyan tersebut. Di beberapa daerah di Indonesia dapat ditemukan konflik antar suku, ras ataupun agama,” ucap Kasdim.
Dia melanjutkan bahwa masyarakat Indonesia yang berbudaya, memiliki sistem-sistem nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika. Cara masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi sangat bergantung pada budaya, bahasa, aturan, dan norma masing-masing.
Budaya memiliki tanggung jawab atas seluruh perbendaharaan perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki setiap orang mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika pada masyarakat Indonesia juga menemui tantangan,” ungkapnya.
“Problem utamanya adalah setiap individu memiliki kecenderungan menganggap bahwa budayanya sebagai suatu keharusan tanpa perlu dipersoalkan lagi dan setiap orang akan menggunakan budayanya sebagai standarisasi untuk mengukur budaya-budaya lain,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 1503/Tual Letkol Arh. Yoyo Karyo mengatakan penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara merupakan hal terpenting dalam pendidikan karakter warga Desa Ohoidertavun, Kecamatan Kei Kecil. (Penrem151)