SKK Migas Dorong Inpex Masela Dukung Pelestarian Lingkungan di Tanimbar
pada tanggal
27 Juli 2019
LORULUN, LELEMUKU.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua Maluku (Pamalu) dan Perusahaan minyak dan gas (Migas) asal Jepang, Inpex Corporation yang mengelola Blok Masela di Lapangan Abadi yang terletak di Laut Arafura dukung pelestarian lingkungan dengan menanam pohon di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku pada Rabu (26/07/2019).
Hal itu dikatakan oleh Departemen Humas SKK Migas Wilayah Pamalu, Galih W Agustiawa dalam kegiatan aksi penanaman 1.000 anakan pohon oleh pihaknya bersama Inpex Masela melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanimbar dan Yayasan Sor Silai di dua lokasi, yaitu wisata Danau Lorulun dan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) di Desa Arui Das, Kecamatan Wertamrian.
“Hari ini adalah kegiatan lingkungan, tujuan kami adalah ingin menciptakan enviromental to monumental maksudnya adalah penanaman beberapa pohon yang nantinya kita akan lihat 10 atau 5 tahun lagi ke depan, mudah-mudahan masih ada. Sehingga kita bisa bilang bahwa ini sudah menjadi monumental dan bisa diingat, karena ada di pintu gerbang ketika kita masuk ke dalam daerah wisata Lorulun ini,” kata dia.
Galih menerangkan bahwa kegiatan PPM aksi penanaman anakan pohon di lokasi wisata Danau Lorulun tersebut merupakan hasil dari pihaknya bersama Kontraktor Kerja Kerjasama (KKKS) mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Pemkab Tanimbar Tahun 2019-2020 di alun-alun Desa Teineman, Kecamatan Wuarlabobar pada Jumat (29/03/2019) lalu.
“Bentuk dukungan kami, kesinambungannya karena bentuk dukungan lingkungan itu kami rasa sangat penting karena sambil kita mengelola migas juga kita harus melihat komitmen-komitmen pada skala lingkungannya,” ujarnya.
Selanjutnya Advisor Inpex Masela, Halida Hatta mengharapkan kegiatan berbasis pengembangan masyarakat tersebut dapat membentuk masyarakat untuk rajin bergotong royong dalam rangka mengupayakan kesejahteraan dari lingkungan sekitar yang dimiliki dan aksi tanam pohon juga dapat menular dan ditiru oleh desa lain yang mengalami permasalahan kekeringan.
"Kami mencoba menterjemahkan apa yang menjadi hasil dari perumusan Musrenbang untuk menciptakan lingkungan hidup yang asri dalam rangka mengentaskan masalah kekeringan di sejumlah desa di Kepulauan Tanimbar. Kami selalu mengedepankan konsep keberlanjutan melalui bentuk kolaborasi dan sinergitas setiap pemangku kepentingan. Mudah-mudahan program ini menjadi awal dari upaya bersama memulihkan kelestarian di Bumi Duan Lolat," harap dia.
Sementara itu mewakili Bupati Tanimbar, Petrus Fatlolon, SH., MH, Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Masyarakat Rosias R. M. Kabalmay Ratuhanrasa Dinuth, S.Pt, M.Si, memberi apresiasi setinggi-tingginya atas program penghijauan yang terlaksana berdasarkan kerjasama SKK Migas, Inpex Masela, Pemkab Tanimbar dan Yayasan Sor silai dan telah memberikan manfaat bagi masyarakat Tanimbar.
Ia juga menegaskan agar area sekitar sumberair harus dikuasai oleh Pemkab Tanimbar melalui Pemerintah Desa (Pemdes) untuk selanjutnya akan mendapat perhatian khusus dan mencegah agar jangan ada lagi komplen-komplen tentang hak petuanan sekitar sumber air karena menyangkut kebutuhan seluruh masyarakat.
“Kegiatan ini jangan dijadikan acara seremonial belaka, saya mengajak kita semua berkomitmen untuk terus menjaga dan merawat pohon dengan baik seperti kita merawat diri kita sendiri. Janganlah merusaknya dengan menebang secara illegal dan membakar hutan sembarangan,” papar Kabalmay.
Setelah itu Ketua Yayasan Sor Silai, Simon Lolonlun menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu penanaman 1.000 anakan pohon di sepanjang DAS dari daerah Keus sampai Santan Londrun dan sumber-sumber air di Desa Arui, seperti Wengurlel, Davit dalim, Astroy, Tatlim dan Ibing Das yang sudah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2019 dengan melibatkan sebanyak 260 masyarakat adar Arui Das, 60 orang aparat TNI dari Kodim 1507 Saumlaki dan Batalyon 734/Satria Nusa Samudera serta Polres MTB.
Kemudian tahap kedua adalah penanaman sejumlah pohon di lokasi Wisata Danau Lorulung, acara seremonial, penanaman pohon kembali di DAS Desa Arui Das dan kampanye pelestarian hutan dengan melibatkan Pemkab Tanimbar, TNI dan Polri, SKK Migas, Inpex Masela, Pemdes dan masyarakat desa itu.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kestabilan air di dalam tanah, mencegah banjir dan tanah longsor, polusi dan pemanasan global akibat tipisnya ozon bumi serta mampu menjaga lingkungan lebih asri dan nyaman,” jelasnya. (Laura Sobuber)
Hal itu dikatakan oleh Departemen Humas SKK Migas Wilayah Pamalu, Galih W Agustiawa dalam kegiatan aksi penanaman 1.000 anakan pohon oleh pihaknya bersama Inpex Masela melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanimbar dan Yayasan Sor Silai di dua lokasi, yaitu wisata Danau Lorulun dan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) di Desa Arui Das, Kecamatan Wertamrian.
“Hari ini adalah kegiatan lingkungan, tujuan kami adalah ingin menciptakan enviromental to monumental maksudnya adalah penanaman beberapa pohon yang nantinya kita akan lihat 10 atau 5 tahun lagi ke depan, mudah-mudahan masih ada. Sehingga kita bisa bilang bahwa ini sudah menjadi monumental dan bisa diingat, karena ada di pintu gerbang ketika kita masuk ke dalam daerah wisata Lorulun ini,” kata dia.
Galih menerangkan bahwa kegiatan PPM aksi penanaman anakan pohon di lokasi wisata Danau Lorulun tersebut merupakan hasil dari pihaknya bersama Kontraktor Kerja Kerjasama (KKKS) mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Pemkab Tanimbar Tahun 2019-2020 di alun-alun Desa Teineman, Kecamatan Wuarlabobar pada Jumat (29/03/2019) lalu.
“Bentuk dukungan kami, kesinambungannya karena bentuk dukungan lingkungan itu kami rasa sangat penting karena sambil kita mengelola migas juga kita harus melihat komitmen-komitmen pada skala lingkungannya,” ujarnya.
Selanjutnya Advisor Inpex Masela, Halida Hatta mengharapkan kegiatan berbasis pengembangan masyarakat tersebut dapat membentuk masyarakat untuk rajin bergotong royong dalam rangka mengupayakan kesejahteraan dari lingkungan sekitar yang dimiliki dan aksi tanam pohon juga dapat menular dan ditiru oleh desa lain yang mengalami permasalahan kekeringan.
"Kami mencoba menterjemahkan apa yang menjadi hasil dari perumusan Musrenbang untuk menciptakan lingkungan hidup yang asri dalam rangka mengentaskan masalah kekeringan di sejumlah desa di Kepulauan Tanimbar. Kami selalu mengedepankan konsep keberlanjutan melalui bentuk kolaborasi dan sinergitas setiap pemangku kepentingan. Mudah-mudahan program ini menjadi awal dari upaya bersama memulihkan kelestarian di Bumi Duan Lolat," harap dia.
Sementara itu mewakili Bupati Tanimbar, Petrus Fatlolon, SH., MH, Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Masyarakat Rosias R. M. Kabalmay Ratuhanrasa Dinuth, S.Pt, M.Si, memberi apresiasi setinggi-tingginya atas program penghijauan yang terlaksana berdasarkan kerjasama SKK Migas, Inpex Masela, Pemkab Tanimbar dan Yayasan Sor silai dan telah memberikan manfaat bagi masyarakat Tanimbar.
Ia juga menegaskan agar area sekitar sumberair harus dikuasai oleh Pemkab Tanimbar melalui Pemerintah Desa (Pemdes) untuk selanjutnya akan mendapat perhatian khusus dan mencegah agar jangan ada lagi komplen-komplen tentang hak petuanan sekitar sumber air karena menyangkut kebutuhan seluruh masyarakat.
“Kegiatan ini jangan dijadikan acara seremonial belaka, saya mengajak kita semua berkomitmen untuk terus menjaga dan merawat pohon dengan baik seperti kita merawat diri kita sendiri. Janganlah merusaknya dengan menebang secara illegal dan membakar hutan sembarangan,” papar Kabalmay.
Setelah itu Ketua Yayasan Sor Silai, Simon Lolonlun menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu penanaman 1.000 anakan pohon di sepanjang DAS dari daerah Keus sampai Santan Londrun dan sumber-sumber air di Desa Arui, seperti Wengurlel, Davit dalim, Astroy, Tatlim dan Ibing Das yang sudah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2019 dengan melibatkan sebanyak 260 masyarakat adar Arui Das, 60 orang aparat TNI dari Kodim 1507 Saumlaki dan Batalyon 734/Satria Nusa Samudera serta Polres MTB.
Kemudian tahap kedua adalah penanaman sejumlah pohon di lokasi Wisata Danau Lorulung, acara seremonial, penanaman pohon kembali di DAS Desa Arui Das dan kampanye pelestarian hutan dengan melibatkan Pemkab Tanimbar, TNI dan Polri, SKK Migas, Inpex Masela, Pemdes dan masyarakat desa itu.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kestabilan air di dalam tanah, mencegah banjir dan tanah longsor, polusi dan pemanasan global akibat tipisnya ozon bumi serta mampu menjaga lingkungan lebih asri dan nyaman,” jelasnya. (Laura Sobuber)