TNI Kerahkan 3 Unit Pesawat Pencari Helly MI-17 di Pegbin dan Jayapura
pada tanggal
01 Juli 2019
SENTANI, LELEMUKU.COM - Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih menyatakan upaya pencarian pesawat Helly MI-17 milik Penerbad TNI AD yang dilaporkan lost contack pada hari Jumat (28/06/2019) di Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegbin), Provinsi Papua sempat tertunda khususnya lewat jalur udara karena faktor cuaca yang tidak bersahabat.
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan pada Minggu (30/06/2019) TNI kembali mengerahkan alutsistanya untuk melanjutkan upaya pencarian.
"Dua unit pesawat helly jenis Bell 412 yaitu callsign HA-5177 dan HA-5185 akan diterbangkan dari Timika ke Oksibil untuk melaksanakan misi pencarian. Sedangkan pesawat CN235 dengan Callsign A-2307 milik TNI AU akan take off dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani ke Oksibil dengan misi pengangkutan Avtur, Alkap dan pasukan SAR gabungan," ujar dia.
Selain itu dua unit pesawat milik perusahan sipil yaitu Helly jenis MD 500 dan peswat jenis Karvan akan bergabung ke Oksibil dalam rangka membantu proses pencarian.
Selain pencarian udara, Tim SAR Darat gabungan yang akan melaksanakan penyisiran lewat jalur darat telah berangkat ke titik pencarian masing-masing sejak pukul 04.30 WIT. Tim ini terdiri dari unsur TNI, Polri, SAR Papua dan relawan masyarakat.
"Tim SAR Darat gabungan dibagi dalam 3 Wilayah pencarian yaitu: wilayah 1 berada di Oksibil dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Dianto,SH dengan kekuatan satu SSK. Untuk wilayah Oksibil, tim dibagi lagi dalam 3 kelompok terdiri dari Kelompok 1 dipimpin oleh Dansatgas Yonif 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting dengan sasaran Distrik Oskop, kelompok 2 dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Diyanto, SH dengan sasaran Gunung Mol dan Gunung Aplot, sedangkan kelompok 3 dipimpin oleh Mayor Inf Ardiyansah dengan sasaran ke Kampung Alut Bakon," papar Aidi.
Selanjutnya untuk wilayah pencarian ke 2 dan 3 berada di Kabupaten Jayapura, yakni wilayah pencarian 2 di Distrik Airu, yang dipimpin oleh Kasi Ops Korem 172 dengan kekuatan Pasukan 30 orang. Sedangkan wilayah pencarian ke 3 berada di daerah Lereh, Distrik Kaureh yang dipimpin oleh Dandim 1701/JYP dengan kekuatan Pasukan 20 orang.
"Upaya pencarian hari ini akan berpedoman kepada pengumpulan dan analisa informasi dan keterangan dari berbagai sumber, antara lain keterngan dari masyarakat digabungkan dengan data tekhnologi Inteligen Dan Analisis Geopasial (GEOINT)," jeas dia.
Kapendam melanjutkan, dari keterangan masyarakat menyampaikan bahwa pada Jumat, 28 juni 2019 sekitar pukul 13.00 WIT masyarakat Kampung Alutbakon, Distrik Oksop mendengar suara Helly cukup keras melintas di atas Distrik Oksob dan melewati sela-sela gunung menuju Distrik Bime dan Okbab. Namun masyarakat tidak melihat helly tersebut karena tertutup kabut tebal.
"Sedangkan tekhnology GEOINT menganalisa kemungkinan kedudukan helly berdasarkan anomali suhu panas sehingga dapat ditentukan beberapa titik koordinat yang dapat disesuaikan dengan keterangan masyarakat," ujar dia. (Albert Batlayeri)
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan pada Minggu (30/06/2019) TNI kembali mengerahkan alutsistanya untuk melanjutkan upaya pencarian.
"Dua unit pesawat helly jenis Bell 412 yaitu callsign HA-5177 dan HA-5185 akan diterbangkan dari Timika ke Oksibil untuk melaksanakan misi pencarian. Sedangkan pesawat CN235 dengan Callsign A-2307 milik TNI AU akan take off dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani ke Oksibil dengan misi pengangkutan Avtur, Alkap dan pasukan SAR gabungan," ujar dia.
Selain itu dua unit pesawat milik perusahan sipil yaitu Helly jenis MD 500 dan peswat jenis Karvan akan bergabung ke Oksibil dalam rangka membantu proses pencarian.
Selain pencarian udara, Tim SAR Darat gabungan yang akan melaksanakan penyisiran lewat jalur darat telah berangkat ke titik pencarian masing-masing sejak pukul 04.30 WIT. Tim ini terdiri dari unsur TNI, Polri, SAR Papua dan relawan masyarakat.
"Tim SAR Darat gabungan dibagi dalam 3 Wilayah pencarian yaitu: wilayah 1 berada di Oksibil dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Dianto,SH dengan kekuatan satu SSK. Untuk wilayah Oksibil, tim dibagi lagi dalam 3 kelompok terdiri dari Kelompok 1 dipimpin oleh Dansatgas Yonif 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting dengan sasaran Distrik Oskop, kelompok 2 dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Diyanto, SH dengan sasaran Gunung Mol dan Gunung Aplot, sedangkan kelompok 3 dipimpin oleh Mayor Inf Ardiyansah dengan sasaran ke Kampung Alut Bakon," papar Aidi.
Selanjutnya untuk wilayah pencarian ke 2 dan 3 berada di Kabupaten Jayapura, yakni wilayah pencarian 2 di Distrik Airu, yang dipimpin oleh Kasi Ops Korem 172 dengan kekuatan Pasukan 30 orang. Sedangkan wilayah pencarian ke 3 berada di daerah Lereh, Distrik Kaureh yang dipimpin oleh Dandim 1701/JYP dengan kekuatan Pasukan 20 orang.
"Upaya pencarian hari ini akan berpedoman kepada pengumpulan dan analisa informasi dan keterangan dari berbagai sumber, antara lain keterngan dari masyarakat digabungkan dengan data tekhnologi Inteligen Dan Analisis Geopasial (GEOINT)," jeas dia.
Kapendam melanjutkan, dari keterangan masyarakat menyampaikan bahwa pada Jumat, 28 juni 2019 sekitar pukul 13.00 WIT masyarakat Kampung Alutbakon, Distrik Oksop mendengar suara Helly cukup keras melintas di atas Distrik Oksob dan melewati sela-sela gunung menuju Distrik Bime dan Okbab. Namun masyarakat tidak melihat helly tersebut karena tertutup kabut tebal.
"Sedangkan tekhnology GEOINT menganalisa kemungkinan kedudukan helly berdasarkan anomali suhu panas sehingga dapat ditentukan beberapa titik koordinat yang dapat disesuaikan dengan keterangan masyarakat," ujar dia. (Albert Batlayeri)