-->

Abdul Gafur Mas’ud Hadiri Dialog Pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur

Abdul Gafur Mas’ud Hadiri Dialog Pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan TimurBALIKPAPAN, LELEMUKU.COM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas’ud (AGM), hadiri dialog tentang pemindahan Ibu Kota Negara, Rabu, (21/08/2019) di Swiss Ball Room Hotel Balikpapan.

Hadir dalam kegiatan ini Deputi Bidang pembangunan Regional, Kementerian PPN/ Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata, Gubernur Kaltim, Isran Noor, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi dan sejumlah Kepala Daerah di Kaltim. Kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, budayawan dan sejumlah organisasi se Kaltim.

Kegiatan ini diawali dengan paparan tentang alasan pemindahan Ibu Kota ke wilayah Kalimantan yang disampaikan oleh Deputi Bidang pembangunan Regional Kementerian PPN/ Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata.

Dari paparan yang disampaikan terungkap alasan pemindahan Ibu Kota Negara diantaranya disebutkan bahwa saat ini Jakarta sudah tidak layak lagi sebagai ibu kota negara karena jumlah penduduk yang berlebih, rawan banjir, konflik dan banyaknya persoalan lainnya yang kerap terjadi disana.

Kata dia, wilayah kalimantan merupakan pilihan paling tepat dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia karena salah satunya pulau kalimantan berada di tengah – tengah negara Indonesia menjadikan kalimantan titik yang strategis bagi keberadaan Ibu Kota nantinya. Selain itu hal lainnya juga menjadi pertimbangan pemindahan tersebut yang telah dikaji sejak lama.

“Saat ini berbagai tahapan telah dilakukan dan tinggal menunggu kepastian dari presiden. Pembangunan ibu kota itu rencananya baru akan dimulai tahun 2021, kemudian pada 2023-2024 mulai dilakukan pemindahan, ” kata Rudy Soeprihadi Prawiradinata.

Sementara itu Gubernur Kaltim, Isran Noor mengatakan Kaltim merupakan provinai yang paling siap jika terpilih menjadi Ibu Kota Negara. Dia menyebut kaltim merupakan salah satu provinsi penyumbang terbesar bagi devisa negara sangat disayangkan jika pilihan tersebut dibatalkan.

“Adalah sangat rugi jika Kaltim yang merupakan provinsi penyumbang divisa terbesar bagi negara ini tidak terpilih bisabagi Ibu Kota negara, “kata Isran.

Dia menyebut bahwa perihal ini tidak bisa dijelaskan lagi, karna semua persyaratan telah terpenuhi. Namun tambahnya, keputusan tetap ada ditangan Presiden.

“Jadi tidak perlu dipertanyakan lagi, semua syarat telah terpenuhi, “tambahnya.

Isran juga mengatakan bahwa masalah pembiayaan tidak usah terlalu dibesar-besarkan karena itu merupakan urusan negara yang pasti ada anggarannya.
“Pro dan kontra itu biasa dalam perdebatan. Namun jangan terlalu banyak komentar ilmiah, merusak lingkungan dan sebagainya. Karena dari seluruh persyaratan di tiga provinsi kandidat ibu kota ini, kaltim paling tepat, ini juga berdasarkan ungkapan presiden pada pertemuan yang saya lakukan dengan beliau belum lama ini, ” jelasnya.

Terpisah Bupati PPU, AGM mengatakan bahwa Kabupaten PPU sangat siap dan mendukung secara penuh jika ditunjuk sebagai salah satu lokasi Ibu Kota Negara di Kaltim. Selain memiliki wilayah yang strategis kata AGM, PPU juga masih memiliki lahan luas sebagai lokasi Ibu Kota.

“Kabupaten PPU siap menyediakan lahan untuk pemindahan Ibu Kota Negara ini,” kata AGM. (HumasPPU).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel