Greta Thunberg, Remaja Aktivis Lingkungan Ikut Balap Kapal Layar Seberangi Samudera Atlantik
pada tanggal
15 Agustus 2019
LONDON, LELEMUKU.COM - Dengan angin menerpa rambutnya dan kamera TV menghadap ke arahnya, remaja Swedia, Greta Thunberg, memulai pelayaran melintasi Samudera Atlantik dalam balap kapal layar hari Rabu (14/08/2019), untuk melanjutkan kampanyenya yang bertujuan mengirim pesan lebih kuat mengenai perubahan iklim.
Aktivis berusia 16 tahun yang terkenal tahun lalu setelah ia mulai absen sekolah setiap Jumat untuk berdemonstrasi di luar gedung parlemen Swedia itu, menuju New York, di mana dia akan mengambil bagian dalam KTT iklim PBB.
Berdiri di atas ponton di marina kota Plymouth, Inggris barat daya, Thunberg memberi konferensi pers di depan kerumunan kru TV dan jurufoto, sebelum ia berlayar di bawah langit abu-abu khas Inggris dengan kapal layar Malizia II selebar lebih dari 18 meter.
Kapal itu dilengkapi panel surya dan turbin listrik bawah air untuk memastikan bahwa kapal itu tidak meninggalkan jejak karbon. Kondisi dalam kapal itu sangat menantang, tanpa pancuran untuk mandi atau toilet, dan makanan terdiri dari makanan kering yang beku.
Thunberg, yang mengenakan jaket hitam tahan air bertuliskan "Unite Behind the Science", ditanyai bagaimana dia mengharapkan orang lain bepergian melintasi benua, mengingat tidak semua orang bisa menguasai kapal layar dan awaknya.
"Saya tidak menyuruh siapapun apa yang harus mereka lakukan atau melarang apa yang tidak boleh dilakukan," jawabnya. "Saya satu dari sedikit sekali orang di dunia yang benar-benar dapat melakukan ini dan saya pikir saya harus mengambil kesempatan itu."
Dia mengatakan, suaranya tidak dihiraukan sama sekali ketika dia pertama kali mulai berkampanye tentang isu-isu perubahan iklim, dan baru setelah ia mulai bolos sekolah dan remaja lain mulai menirunya, upayanya mulai memberi pengaruh. Ini meyakinkannya akan nilai dari bentuk-bentuk kampanye yang kreatif.
Setelah sebelumnya mengatakan akan membuang-buang waktu baginya untuk bertemu Presiden Donald Trump, yang menarik Amerika keluar dari kesepakatan iklim Paris, Thunberg didesak mengenai alasan tidak ingin menggunakan kesempatan itu untuk meyakinkan Trump atau orang-orang lainnya yang skeptis mengenai perubahan iklim.
"Saya tidak sehebat itu. Saya tidak bisa meyakinkan semua orang. Daripada berbicara kepada saya, dan kepada siswa yang bolos sekolah, dan remaja, mereka seharusnya berbicara kepada ilmuwan dan pakar sebenarnya dalam bidang itu," katanya.
"Orang yang tidak setuju pada perubahan iklim, ingin melakukan apa saja, untuk mengalihkan perhatian dari krisis iklim ke hal lain, atau ingin membuat orang mempertanyakan sains. Saya tidak khawatir tentang itu. Saya hanya akan melakukan apa yang saya inginkan dan apa yang saya pikir akan berdampak paling besar," tambahnya.
Thunberg mengambil cuti sekolah selama setahun untuk berkeliling benua Amerika. Dia berkata, dia belum tahu bagaimana ia akan pulang pada akhir perjalanannya.(VOA)
Aktivis berusia 16 tahun yang terkenal tahun lalu setelah ia mulai absen sekolah setiap Jumat untuk berdemonstrasi di luar gedung parlemen Swedia itu, menuju New York, di mana dia akan mengambil bagian dalam KTT iklim PBB.
Berdiri di atas ponton di marina kota Plymouth, Inggris barat daya, Thunberg memberi konferensi pers di depan kerumunan kru TV dan jurufoto, sebelum ia berlayar di bawah langit abu-abu khas Inggris dengan kapal layar Malizia II selebar lebih dari 18 meter.
Kapal itu dilengkapi panel surya dan turbin listrik bawah air untuk memastikan bahwa kapal itu tidak meninggalkan jejak karbon. Kondisi dalam kapal itu sangat menantang, tanpa pancuran untuk mandi atau toilet, dan makanan terdiri dari makanan kering yang beku.
Thunberg, yang mengenakan jaket hitam tahan air bertuliskan "Unite Behind the Science", ditanyai bagaimana dia mengharapkan orang lain bepergian melintasi benua, mengingat tidak semua orang bisa menguasai kapal layar dan awaknya.
"Saya tidak menyuruh siapapun apa yang harus mereka lakukan atau melarang apa yang tidak boleh dilakukan," jawabnya. "Saya satu dari sedikit sekali orang di dunia yang benar-benar dapat melakukan ini dan saya pikir saya harus mengambil kesempatan itu."
Dia mengatakan, suaranya tidak dihiraukan sama sekali ketika dia pertama kali mulai berkampanye tentang isu-isu perubahan iklim, dan baru setelah ia mulai bolos sekolah dan remaja lain mulai menirunya, upayanya mulai memberi pengaruh. Ini meyakinkannya akan nilai dari bentuk-bentuk kampanye yang kreatif.
Setelah sebelumnya mengatakan akan membuang-buang waktu baginya untuk bertemu Presiden Donald Trump, yang menarik Amerika keluar dari kesepakatan iklim Paris, Thunberg didesak mengenai alasan tidak ingin menggunakan kesempatan itu untuk meyakinkan Trump atau orang-orang lainnya yang skeptis mengenai perubahan iklim.
"Saya tidak sehebat itu. Saya tidak bisa meyakinkan semua orang. Daripada berbicara kepada saya, dan kepada siswa yang bolos sekolah, dan remaja, mereka seharusnya berbicara kepada ilmuwan dan pakar sebenarnya dalam bidang itu," katanya.
"Orang yang tidak setuju pada perubahan iklim, ingin melakukan apa saja, untuk mengalihkan perhatian dari krisis iklim ke hal lain, atau ingin membuat orang mempertanyakan sains. Saya tidak khawatir tentang itu. Saya hanya akan melakukan apa yang saya inginkan dan apa yang saya pikir akan berdampak paling besar," tambahnya.
Thunberg mengambil cuti sekolah selama setahun untuk berkeliling benua Amerika. Dia berkata, dia belum tahu bagaimana ia akan pulang pada akhir perjalanannya.(VOA)