Pemprov Papua Pastikan PON XX Hanya Digelar di Jayapura, Sentani dan Timika
pada tanggal
29 Agustus 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020, hanya digelar di tiga titik dari sepuluh yang direncanakan sebelumnya. Tiga titik tersebut, yakni Kota Jayapura, Sentani, Kabupaten Jayapura serta Timika, Kabupaten Mimika.
Kepastian ini disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Muhammad Musa’ad, di Jayapura, Selasa (27/08/2019).
“Ada tujuh penyelenggaraan PON yang batal, yakni Kabupaten Merauke, Biak Numfor, Jayawijaya, kemudian kabupaten penyangga seperti Keerom, Supiori, Yapen dan Tolikara. Kebijakan ini merupakan keputusan terbaik mengingat, venue di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Mimika, cukup tersedia dibanding daerah lainnya,” terang dia.
Ditanya mengenai kabupaten yang terlanjur membangun, sambung Musa’ad, infrastruktur itu bakal didorong untuk menjadi sarana pembinaan olahraga bagi atlet yang ada di masing-masing wilayahnya.
Sebelumnya, dalam Rapat Terbatas (Ratas) Pemerintah Papua, Kemenpora dan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin (26/08/2019), diputuskan PON XX tahun 2020 tetap dilaksanakan di Provinsi Papua.
Menpora RI, Imam Nahrawi menegaskan sesuai hasil Ratas bersama Presiden Jokowi diputuskan PON tetap dilaksanakan di Papua.
Hanya saja ada penyederhanaan dan rasionalisasi jumlah cabang olahraga. Jika sebelumnya terdapat 47 cabang olahraga (cabor), dari hasil ratas diputuskan hanya 37 cabor disesuaikan dengan kesiapan klaster yang tadinya akan diadakan di 10 kabupaten kota, kini hanya di tiga titik.
Dia mengapresiasi dimana saat ini, sebanyak 1300 atlet telah ikut dalam pemusatan latihan nasional untuk mengikuti PON XX 2020.
Oleh karenanya, pemerintah pusat dipastikan oleh dia akan terus memberikan pendampingan kepada PB PON dalam rangka penyelenggaraan PON 2020 di bumi cenderawasih.
Sementara mengenai POPNAS dan Peparpenas yang resmi dipindahkan dari Papua, Menpora menerangkan bahwa sesuai surat dari Gubernur Papua, maka sudah dipertimbangkan dan dipindahkan ke Jakarta.
Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan untuk pengadaan peralatan PON yang sempat menjadi kendala, pemerintah Papua akan menganggarkan APBD induk 2020 sebesar Rp400 Miliar ditambah Rp191 Miliar dari APBN melalui Kemenpora
Sementara untuk pengadaan peralatan pertandingan, Gubernur akui telah mempercayakan kepada Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erik Tohir.(DiskominfoPapua)
Kepastian ini disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Muhammad Musa’ad, di Jayapura, Selasa (27/08/2019).
“Ada tujuh penyelenggaraan PON yang batal, yakni Kabupaten Merauke, Biak Numfor, Jayawijaya, kemudian kabupaten penyangga seperti Keerom, Supiori, Yapen dan Tolikara. Kebijakan ini merupakan keputusan terbaik mengingat, venue di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Mimika, cukup tersedia dibanding daerah lainnya,” terang dia.
Ditanya mengenai kabupaten yang terlanjur membangun, sambung Musa’ad, infrastruktur itu bakal didorong untuk menjadi sarana pembinaan olahraga bagi atlet yang ada di masing-masing wilayahnya.
Sebelumnya, dalam Rapat Terbatas (Ratas) Pemerintah Papua, Kemenpora dan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin (26/08/2019), diputuskan PON XX tahun 2020 tetap dilaksanakan di Provinsi Papua.
Menpora RI, Imam Nahrawi menegaskan sesuai hasil Ratas bersama Presiden Jokowi diputuskan PON tetap dilaksanakan di Papua.
Hanya saja ada penyederhanaan dan rasionalisasi jumlah cabang olahraga. Jika sebelumnya terdapat 47 cabang olahraga (cabor), dari hasil ratas diputuskan hanya 37 cabor disesuaikan dengan kesiapan klaster yang tadinya akan diadakan di 10 kabupaten kota, kini hanya di tiga titik.
Dia mengapresiasi dimana saat ini, sebanyak 1300 atlet telah ikut dalam pemusatan latihan nasional untuk mengikuti PON XX 2020.
Oleh karenanya, pemerintah pusat dipastikan oleh dia akan terus memberikan pendampingan kepada PB PON dalam rangka penyelenggaraan PON 2020 di bumi cenderawasih.
Sementara mengenai POPNAS dan Peparpenas yang resmi dipindahkan dari Papua, Menpora menerangkan bahwa sesuai surat dari Gubernur Papua, maka sudah dipertimbangkan dan dipindahkan ke Jakarta.
Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan untuk pengadaan peralatan PON yang sempat menjadi kendala, pemerintah Papua akan menganggarkan APBD induk 2020 sebesar Rp400 Miliar ditambah Rp191 Miliar dari APBN melalui Kemenpora
Sementara untuk pengadaan peralatan pertandingan, Gubernur akui telah mempercayakan kepada Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erik Tohir.(DiskominfoPapua)