Pengaruh Global Akan Terasa, Sri Mulyani Nilai ‘Capital Inflow’ Jadi Tugas Paling Penting
pada tanggal
14 Agustus 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali menekankan, bahwa bahwa transmisi dari pengaruh global suka atau tidak suka pasti akan terasa, entah itu dalam bentuk nilai tukar Rupiah akan terpengaruh, indeks harga saham, bonds year, SBSN semuanya nanti akan terpengaruh.
Bagi Indonesia untuk tetap bisa tumbuh mempertahankan pertumbuhan di atas 5 tanpa menimbulkan kerapuhan dengan lingkungan global yang sangat volatile ini, menurut Menkeu, maka kita harus meyakinkan bahwa pertumbuhan itu harus dipacu dari investasi.
“Oleh karena itu, memang investasi yang terutama berasal dan bisa menimbulkan capital inflow itu harus menjadi salah satu tugas yang paling penting,” kata Sri Mulyani kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/08/2019) siang.
Menurut Menkeu, policy-nya itu dibahas pemerintah apa saja, kemudian bagaimana kita tetap juga memperbaiki daya kompetisi kita. Daya kompetisi itu supaya kemudian kita tidak terlalu mudah terombang-ambing dengan perubahan lingkungan.
Selama ini, lanjut Meneu, sudah selalu disampaikan, kalau daya tarik investasiselama ini berasal dari kualitas infrastruktur kita, kualitas sumber daya manusia, termasuk tenaga kerja kita apakah mereka punya skill, produktivitasnya tinggi.
“Kemudian policy mengenai masalah investasi, bagaimana policy investasi di Indonesia, juga termasuk intensif yang diberikan,” pungkas Sri Mulyani. (Setkab)
Bagi Indonesia untuk tetap bisa tumbuh mempertahankan pertumbuhan di atas 5 tanpa menimbulkan kerapuhan dengan lingkungan global yang sangat volatile ini, menurut Menkeu, maka kita harus meyakinkan bahwa pertumbuhan itu harus dipacu dari investasi.
“Oleh karena itu, memang investasi yang terutama berasal dan bisa menimbulkan capital inflow itu harus menjadi salah satu tugas yang paling penting,” kata Sri Mulyani kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/08/2019) siang.
Menurut Menkeu, policy-nya itu dibahas pemerintah apa saja, kemudian bagaimana kita tetap juga memperbaiki daya kompetisi kita. Daya kompetisi itu supaya kemudian kita tidak terlalu mudah terombang-ambing dengan perubahan lingkungan.
Selama ini, lanjut Meneu, sudah selalu disampaikan, kalau daya tarik investasiselama ini berasal dari kualitas infrastruktur kita, kualitas sumber daya manusia, termasuk tenaga kerja kita apakah mereka punya skill, produktivitasnya tinggi.
“Kemudian policy mengenai masalah investasi, bagaimana policy investasi di Indonesia, juga termasuk intensif yang diberikan,” pungkas Sri Mulyani. (Setkab)