Polisi Hong Kong Gunakan Taktik Baru, Turunkan Lebih Banyak Personel
pada tanggal
13 Agustus 2019
HONG KONG, LELEMUKU.COM - Para pengunjuk rasa Hong Kong yang marah, memblokir jalan-jalan dan menentang perintah polisi untuk membubarkan diri, Senin pagi (12/08/2019) setelah para petugas anti huru hara menembakkan gas air mata dan amunisi tidak mematikan pada kerumunan massa yang melarikan diri.
Puluhan demonstran dilaporkan cedera di beberapa distrik yang menjadi medan bentrokan berasap, di mana ledakan amunisi dan teriakan bergema hingga malam hari. Seorang relawan medis mengalami cedera pada salah satu matanya. Beberapa wartawan melaporkan dipukuli di kepala dan anggota badan mereka.
Sekali lagi para preman menyerang pemrotes di sebuah jalan, seperti insiden beberapa minggu lalu di Yuen Long, Hong Kong utara, ketika para lelaki berkaus putih memukuli para penumpang kereta api dengan tongkat rotan.
Pemerintah menghitung 54 orang terluka, termasuk dua yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius, Senin (12/8) dan 28 yang dilaporkan dalam keadaan stabil, menurut Otoritas Rumah Sakit.
Pihak berwenang di Beijing hari Senin (12/8) menyebut aksi protes di Hong Kong itu sebagai aksi ‘terorisme.’ (VOA)
Puluhan demonstran dilaporkan cedera di beberapa distrik yang menjadi medan bentrokan berasap, di mana ledakan amunisi dan teriakan bergema hingga malam hari. Seorang relawan medis mengalami cedera pada salah satu matanya. Beberapa wartawan melaporkan dipukuli di kepala dan anggota badan mereka.
Sekali lagi para preman menyerang pemrotes di sebuah jalan, seperti insiden beberapa minggu lalu di Yuen Long, Hong Kong utara, ketika para lelaki berkaus putih memukuli para penumpang kereta api dengan tongkat rotan.
Pemerintah menghitung 54 orang terluka, termasuk dua yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius, Senin (12/8) dan 28 yang dilaporkan dalam keadaan stabil, menurut Otoritas Rumah Sakit.
Pihak berwenang di Beijing hari Senin (12/8) menyebut aksi protes di Hong Kong itu sebagai aksi ‘terorisme.’ (VOA)