Richard Louhenapessy Ungkap Ambon jadi Kota Toleran dan Kota Musik Dunia
pada tanggal
28 Agustus 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Dinobatkan sebagai Kota dengan tingkat toleransi tertinggi di Indonesia oleh Kementerian Agama RI pada awal Januari 2019 lalu, Kota Ambon kini semakin baik. Pembangunan semakin menggeliat melalui program yang telah banyak direalisasikan serta bermanfaat bagi masyarakat.
Ambon yang dulu terpuruk akibat konflik sosial kini justru menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia, bahkan dunia. Hal ini bukan sekedar isapan jempol, namun bisa dibuktikan dengan adanya kunjungan-kunjungan internasioal yang dilakukan, salah satunya ketika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memilih Kota Ambon sebagai pusat studi banding bagi delegasi diplomat Afganistan.
Dalam kunjungannya, delegasi Afganistan banyak mempelajari tentang perdamaian sosial di Kota Ambon. Nampak kepuasan dari wajah masing-masing delegasi karena kunjungan yang dilakukan tidak sia-sia, banyak masukan yang diterima baik dari masyarakat maupun pemerintah sendiri serta para tokoh agama di Ambon tentang bagaimana Ambon bisa bangkit dari keterpurukan dan kini justru menjadi role model bagi kota lain.
Selain itu, Kota Ambon saat ini tengah menggali potensi lokal dengan mewujudkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO.
Keinginan yang menjadi ide brilian dari seorang pimpinan daerah, yang didasarkan atas local wisdom karena masyarakat Kota Ambon yang memiliki bakat musik sedari lahir.
“Ini merupakan kekuatan bagi orang Ambon. Musik adalah kekuatan orang Ambon.
Kita terus berdoa dan berupaya agar tahun ini, Kota Ambon dinobatkan sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.
Upaya mewujudkan Ambon sebagai Kota musik mendapat dukungan dari pemerintah pusat lewat Bekraf. Selama kurang lebih dua tahun terakhir ini, Pemkot Ambon dan Bekraf telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia. Dan sejauh ini, sudah menunjukkan hasil positif. Jika tidak ada halangan, kemungkinan Tahun 2019 ini, UNESCO akan menetapkan Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia.
Selain Bekraf, dukungan bagi Ambon menuju Kota Musik Dunia juga diberikan Kementerian Luar Negeri. Salah satunya adalah dengan menggelar Ambon Night yang menampilkan budaya Ambon kepada para duta besar di Jakarta, Juli 2019 lalu.
Pada tahun 2020 ini mendatang, Kota Ambon juga akan mencanangkan Visit Ambon 2020. Targetnya untuk menghadirkan para wisatawan mancanegara maupun lokal untuk datang ke Kota Ambon.
Minimal, diaspora orang Maluku yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan di luar negeri akan banyak yang pulang untuk mendukung Ambon menuju Kota Musik Dunia.
Dengan sejumlah prestasi, pengakuan serta penghargaan yang diterima oleh Kota Ambon, dan sebagai Role Model Kota Toleransi di Indonesia, MNC TV mengundang Walikota Ambon sebagai narasumber untuk berbagi kisah, kiat dalam acara bertajuk Good Morning Indonesia. (DiskominfoAmbon)
Ambon yang dulu terpuruk akibat konflik sosial kini justru menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia, bahkan dunia. Hal ini bukan sekedar isapan jempol, namun bisa dibuktikan dengan adanya kunjungan-kunjungan internasioal yang dilakukan, salah satunya ketika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memilih Kota Ambon sebagai pusat studi banding bagi delegasi diplomat Afganistan.
Dalam kunjungannya, delegasi Afganistan banyak mempelajari tentang perdamaian sosial di Kota Ambon. Nampak kepuasan dari wajah masing-masing delegasi karena kunjungan yang dilakukan tidak sia-sia, banyak masukan yang diterima baik dari masyarakat maupun pemerintah sendiri serta para tokoh agama di Ambon tentang bagaimana Ambon bisa bangkit dari keterpurukan dan kini justru menjadi role model bagi kota lain.
Selain itu, Kota Ambon saat ini tengah menggali potensi lokal dengan mewujudkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO.
Keinginan yang menjadi ide brilian dari seorang pimpinan daerah, yang didasarkan atas local wisdom karena masyarakat Kota Ambon yang memiliki bakat musik sedari lahir.
“Ini merupakan kekuatan bagi orang Ambon. Musik adalah kekuatan orang Ambon.
Kita terus berdoa dan berupaya agar tahun ini, Kota Ambon dinobatkan sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.
Upaya mewujudkan Ambon sebagai Kota musik mendapat dukungan dari pemerintah pusat lewat Bekraf. Selama kurang lebih dua tahun terakhir ini, Pemkot Ambon dan Bekraf telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia. Dan sejauh ini, sudah menunjukkan hasil positif. Jika tidak ada halangan, kemungkinan Tahun 2019 ini, UNESCO akan menetapkan Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia.
Selain Bekraf, dukungan bagi Ambon menuju Kota Musik Dunia juga diberikan Kementerian Luar Negeri. Salah satunya adalah dengan menggelar Ambon Night yang menampilkan budaya Ambon kepada para duta besar di Jakarta, Juli 2019 lalu.
Pada tahun 2020 ini mendatang, Kota Ambon juga akan mencanangkan Visit Ambon 2020. Targetnya untuk menghadirkan para wisatawan mancanegara maupun lokal untuk datang ke Kota Ambon.
Minimal, diaspora orang Maluku yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan di luar negeri akan banyak yang pulang untuk mendukung Ambon menuju Kota Musik Dunia.
Dengan sejumlah prestasi, pengakuan serta penghargaan yang diterima oleh Kota Ambon, dan sebagai Role Model Kota Toleransi di Indonesia, MNC TV mengundang Walikota Ambon sebagai narasumber untuk berbagi kisah, kiat dalam acara bertajuk Good Morning Indonesia. (DiskominfoAmbon)