Shinzo Abe Sayangkan Keputusan Korea Selatan Akhiri Berbagi Intelijen Militer
pada tanggal
28 Agustus 2019
TOKYO, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Jumat (23/08/2019) mengatakan, keputusan Korea Selatan untuk mengakhiri kesepakatan berbagi intelijen militer dengan Tokyo telah merusak kepercayaan bersama.
Abe, yang berbicara sehari setelah Seoul mengumumkan keputusannya, mengatakan, “Tokyo akan terus berkoordinasi erat dengan Amerika untuk memastikan perdamaian dan kemakmuran di kawasan, serta keamanan Jepang.”
Di tengah meruncingnya perselisihan sengit dengan Jepang, Korea Selatan Kamis memutuskan untuk membatalkan perjanjian berbagi intelijen militernya dengan Tokyo. Ini membuka perpecahan baru dalam kerjasama keamanan trilateral antara Amerika, Jepang dan Korea Selatan.
Kantor presiden Korsel, Gedung Biru, Kamis (22/08/2019) menyatakan melanjutkan perjanjian itu tidak termasuk kepentingan nasionalnya lagi. Seoul memberitahu Tokyo mengenai keputusannya itu sebelum tenggat hari Sabtu untuk memperbarui perjanjian, sebut Korsel.
Keputusan itu akan memperburuk ketegangan antara Korsel dan Jepang, yang terlibat dalam perselisihan yang berakar dari penggunaan tenaga kerja paksa oleh Jepang semasa pendudukan kolonialnya di Korea.
Langkah ini juga mengancam mengubah kerjasama keamanan mengenai prioritas-prioritas Amerika seperti Korea Utara dan China. Dalam mengumumkan keputusannya, Korsel menyebut alasannya adalah keputusan Jepang baru-baru ini untuk mengeluarkan Seoul dari daftar mitra dagang terpercayanya. (VOA)
Abe, yang berbicara sehari setelah Seoul mengumumkan keputusannya, mengatakan, “Tokyo akan terus berkoordinasi erat dengan Amerika untuk memastikan perdamaian dan kemakmuran di kawasan, serta keamanan Jepang.”
Di tengah meruncingnya perselisihan sengit dengan Jepang, Korea Selatan Kamis memutuskan untuk membatalkan perjanjian berbagi intelijen militernya dengan Tokyo. Ini membuka perpecahan baru dalam kerjasama keamanan trilateral antara Amerika, Jepang dan Korea Selatan.
Kantor presiden Korsel, Gedung Biru, Kamis (22/08/2019) menyatakan melanjutkan perjanjian itu tidak termasuk kepentingan nasionalnya lagi. Seoul memberitahu Tokyo mengenai keputusannya itu sebelum tenggat hari Sabtu untuk memperbarui perjanjian, sebut Korsel.
Keputusan itu akan memperburuk ketegangan antara Korsel dan Jepang, yang terlibat dalam perselisihan yang berakar dari penggunaan tenaga kerja paksa oleh Jepang semasa pendudukan kolonialnya di Korea.
Langkah ini juga mengancam mengubah kerjasama keamanan mengenai prioritas-prioritas Amerika seperti Korea Utara dan China. Dalam mengumumkan keputusannya, Korsel menyebut alasannya adalah keputusan Jepang baru-baru ini untuk mengeluarkan Seoul dari daftar mitra dagang terpercayanya. (VOA)